Malam ini anggota Black Moon sudah berada dijalan Tunas. Mereka tidak menemukan apa-apa disana, disana sangat sepi sekali.
"Sepi," ucap Renzi, tatapannya teralihkan pada Vernado. "Lo gak salah liat?"
"Gak."
"Ini aneh banget, kalau mereka suruh kita kesini kenapa mereka gak ada disini?"
"Waspada."
Prok.. prok.. prok..
Keenam pemuda tampan itu langsung menoleh kebelakang, yang ternyata disana sudah ada lima orang yang tidak asing baginya.
"Gue pikir kalian gak akan datang kesini," ucap pimpinan mereka.
"Zion?" gumam Renzi.
"Mau apa kalian?" tanya Vernado.
"Pertanyaan yang bagus. Gue kesini karna mau ngasih peringatan sama lo, kalau jangan pernah ngusik anggota EXICHO lagi!"
"Gak akan kita usik, kalau kalian gak ngusik kita duluan, paham?"
"Hahah, mata lo buta! Dan lo gak pantas buat disebut sebagai ketua!" kini suara Zion meninggi setelah putaran masalalu datang kembali.
"Maksud lo apa hah!" tak sampai disitu Renzi juga teriak, karena dia merasa seperti dihina oleh musuhnya itu.
"Dan lo masih tanya apa maksud gue hah? Maksud gue salah satu anggota yang di peg—" ucapan Zion terhenti ketika Yogi memegang bahunya, memperingati bahwa jangan pernah kasih tau yang sebenarnya dulu.
"Apa hah? Mau ngomong apa lo?!"
"Arhhh!"
Saat itu juga Zion menendang perut Renzi, dan menyebabkan pertengkaran diantara dua anggota geng motor. Tawuran ini kembali lagi, sehingga keduanya semakin memendam rasa dendam bukan main.
Vernado melawan Yogi, lelaki itu menendang kepala Yogi sampai Yogi terpental hebat. Senyuman evil ala Vernado terukir.
"Gak usah main api, kalau gak mau menyebabkan kebakaran," ucap Vernado.
"Lo jadi wakil gak bener, gak usah sok iye."
Vernado menginjak perut Yogi sampai lelaki itu meringis kesakitan. Tak lama setelahnya Deon menendang Vernado untuk menyelamatkan Yogi.
"Lo gakpapa?" tanya Deon.
"Gak, lo urus dia. Gue mau urus Zion, dia kewalahan."
"Oke."
Tak menghabisi waktu lama, suara polisi pun datang, semuanya pergi terburu-buru.
"Cabut!" teriak Shame.
*****
"Astaga Renzi? Kamu kenapa sayang sampai segininya?"
"Aku gakpapa Mom, tadi cuman ada masalah sedikit aja di markas."
"Yasudah, ayok sini-sini biar Mommy obatin luka kamu," ucapnya lalu pergi kebelakang untuk mengambil air es untuk mengompres luka di wajah Renzi.
Tak menghabiskan waktu lama, Nizah kembali dengan membawa air es dan handuk kecil.
"Sini, Mommy obatin, kamu tahan sedikit yah Nak."
"Sss, perih Mom."
"Iyah sayang, tahan yah sebentar lagi udah gak bengkak kok."
Setelah dirasa sudah selesai, Nizah menyingkirkan baskom kecil itu kemeja, lalu menatap bola mata Renzi lekat-lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENZI
RandomRenzi Adipati. Lelaki tampan dengan netra berwarna hitam. Renzi adalah ketua geng motor dari geng yang bernama Black Moon, Black Moon terkenal juga sebagai geng motor yang kejam dan keren, dimana-mana banyak yang menyainginya sampai ia harus berurus...