"Maafin gue. Gue ingkar janji dan buat lo gelisah! Gue gak bermaksud buat berbaring ditempat ini lagi! Gue bener-bener minta maaf sama lo!"
"Ini bukan tentang siapa yang salah dan siapa yang membuat ulah duluan. Ini tentang dia yang tidak tau kejadian sebenarnya seperti apa."
"Gue di hajar habis-habisan sama dia, makanya gue ada ditempat seperti ini lagi. Gue gak bisa lawan dia karena bela dirinya kuat diiringi dengan kobaran amarahnya!"
"Maaf gue gak bisa menghindar dan melawan dia, karena saat itu juga gue syok berat, gue masuk perangkap dia!"
"Gue gak bisa kasih tau dia tentang kejadian yang sebenarnya. Gue mau tau seberapa pengecutnya dia sama lawannya. Tapi ... gue akan kasih tau dia kalau memang waktunya udah tepat."
"Lo jangan khawatirin gue dan gelisah sama gue, gue akan pastiin sama lo, kalau gue gak akan kenapa-napa. Gue akan sembuh dan bertemu lo lagi, kalau semuanya sudah selesai."
"Gue tetap akan selalu ada buat lo! Dan keluarga besar gue akan tau siapa lo dan gue sebenarnya kalau waktunya sudah tepat."
"I'm promise! Lo pegang janji gue!"
"Razor ..." Citra menggantungkan ucapannya.
Setelah pulang dari rumah sakit dia memang langsung tidur agar bisa menenangkan pikirannya. Dia bermimpi tentang Razor yang menjelaskan semua padanya.
Gadis itu langsung mengambil gelas yang ada di meja dekat tempat tidurnya lalu dia meneguk air agar pikirannya juga tenang kembali.
Kemudian dia mengangguk dan berkata, "gue percaya sama lo. Dan gue akan pegang janji lo," gumamnya lalu dia mengambil ponsel yang ada di dekat gelas.
Group is calling!
Citra langsung memencet ikon hijau. Teman-temannya video call dia lewat grup, sudah pasti mereka akan bertanya soal kejadian tadi siang di rumah sakit.
"Akhirnya nih bocah angkat juga!" ujar Deon.
"Iyah, lagian lo tadi kenapa sih Cit? Kesambet lo hah?!"
"Loly! Lo kalo ngomong biasa aja bisa gak sih hah!" omel Delani.
"Yah sorry, lagian si Citra tau-tau lari sambil nangis kaya tadi, 'kan gue takut!"
"Tapi serius deh Cit. Apa yang di bilang Loly ada benernya, lo tadi kenapa?" tanya Zahwa serius.
"Gue?" tanya Citra tanpa ekspresi.
"Caelah pake di tanya lagi nih bocah! Jangan bikin gue kepo bangsat!"
"Deon gak usah ngegas bisa gak!"
"Diem lo, Del! Emosi gue!"
"Kalian bisa diem gak!"
"Iyah, iyah, gue minta maaf," ucap Deon dan Delani kompak.
"Lo gakpapa 'kan, Cit?" tanya Kenzia hati-hati.
"Gak."
"Jangan bohong!"
"Gak."
"Sok misteruis lo Cit! Kita tau lo pasti tutupin sesuatu dari kita 'kan? Hayoh ngaku looo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENZI
RandomRenzi Adipati. Lelaki tampan dengan netra berwarna hitam. Renzi adalah ketua geng motor dari geng yang bernama Black Moon, Black Moon terkenal juga sebagai geng motor yang kejam dan keren, dimana-mana banyak yang menyainginya sampai ia harus berurus...