Drtttt!!!
Drtttt!!!
Drtttt!!!"Hallo?"
"Buka jendela."
Kenzia membuka jendela. "Astaga! Kok lo bisa ada disana?!!!"
"Gak usah banyak bacot. Keluar!"
"T-tapi" belum selesai Kenzia berbicara, Renzi sudah memutuskan sambungan telpon.
Kenzia langsung keluar dari kamarnya dan menghampiri Renzi yang sudah ada di depan gerbang.
"Sayang, kamu mau kemana?" tanya Maira, tetapi Kenzia tidak mendengar karena dia berlari. Ada apa dengan anak itu?
Sesampainya di pintu gerbang, dia langsung menatap Renzi tidak mengerti. padahal gue gak kasih alamat rumah gue ke dia, kok dia bisa tau rumah gue?
"Yakin?" tanyanya.
"Yakin apaan?!" tanya Kenzia sambil mengedipkan matanya beberapa kali.
"Lo pergi dengan pakaian tidur lo?"
"Pergi? Kemana?"
"Lo lupa ada bego!" kesal Renzi. Author juga ikut kesal☺️
"Lo yang ganti atau gue yang gantiin?" tanyanya santai.
Kenzia membelalakkan matanya karena dia berfikir bahwa lelaki yang ada di depannya saat ini adalah mesum.
"Eh, lo gak usah kurang ngajar yah!" bentak Kenzia karena kesal.
"Dalam waktu limabelas lo belum ganti baju ... " Renzi menggantungkan ucapannya, sementara Kenzia menyipitkan matanya, seolah-olah sedang mengintimidasi Renzi.
"Atau gue mutilasi lo!"
"Hah!? I-iya!" katanya lalu lari terbirit-birit.
Kenzia kembali lagi ke kamarnya dia mandi dan mengganti pakaiannya dengan kaos lengan pendek berwarna putih dengan rok mini berwarna putih. Tidak lupa juga dia menggunakan ikat pinggang berwarna hitam dengan inisial satu romawi dan huruf c yang terbalik.
Dia juga memakai kacamata dengan kaca berwarna hitam dan gagang berwarna coklat tua, dia juga tidak melupakan masker putih miliknya.
Tak hanya itu dia juga memakai jaket berwarna coklat terang, kotak-kotak kecil dengan ukuran over size.
"Cakep. Gue harus pake kacamata biar dia gak liat kecantikan mata gue dan gue pakai masker biar dia gak liat bibir indah milik gue," gumamnya sambil berkaca.
"Kayanya gue gak akan melewati momen ini deh. Hmmm selvie mirror kaya nya oke!" ujar nya sambil tersenyum.
Setelah itu dia pun kembali menemui Renzi yang ternyata sudah ada di ruang tv.
"Astaga! Lo ngapain masuk rumah gue! Jangan-jangan lo mau berbuat mesum yah sama gue lo hah!!!" Kenzia histeris sendiri sambil mundur. "Aaaaa Mamaaaa tolonginn Ziaaaaaa!!" teriak Kenzia.
"Bacot." ucap Renzi tidak peduli. "Dan gak usah asal ngomong, atau bibir mungil lo akan gue mutilasi." Kenzia bergidik ngerih mendengar penuturan dari Renzi.
"Yah terus, ngapain lo ada di dalam rumah gue? Gue aja belum suruh lo masuk!"
FLASHBACK ON.
"Maaf, sedang apa yah kamu ada di depan gerbang rumah saya?"
Renzi yang merasa ada orang yang berbicara dengannya pun langsung menoleh ke asal suara.
"Renzi. Teman Kenzia," ucapnya singkat dengan senyuman simpul khasnya. Dia terpaksa harus mengatakan bahwa dia adalah teman Kenzia, karena dia tau bahwa wanita paruh baya didepannya ini adalah Ibu dari Kenzia.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENZI
RandomRenzi Adipati. Lelaki tampan dengan netra berwarna hitam. Renzi adalah ketua geng motor dari geng yang bernama Black Moon, Black Moon terkenal juga sebagai geng motor yang kejam dan keren, dimana-mana banyak yang menyainginya sampai ia harus berurus...