-22 Ancaman Kecil-

26 9 0
                                    

Setelah mendengar pesanan Kenzia, Caesar menganga, bukan hanya Caesar tapi Renzi, dan yang lainnya juga ikut menganga sampai tidak mengedip

"Ada yang salah sama pesanan gue yah?" tanya Kenzia seperti tidak mempunyai dosa satu persen pun.

"Nzi! Lo gak kasih makan bini apa gimana sampe dia kelaperan!!" pekik Gio.

"Atau selama acara pernikahan sampai tadi pagi, lo gak kasih makan Zia hah?" timpal Caesar.

"Astaghfirullah Nzi, bersoda banget ente," ucap Deon.

"BERDOSA!!" ucap mereka serempak.

"Biasa aje dong kalian!"

"Serius lo gak kasih Zia makan?" kini giliran Jervi yang bertanya.

"Menurut lo?" Renzi balik bertanya dengan nada datar.

"Wahh parah lo!" kata Fadli.

"Kalian semua kenapa sih? Gara-gara gue pesan makanan banyak kalian jadi nuduh Renzi yang nggak-nggak? Gue itu makan emang sebanyak ini kok!" karena tidak ingin menjadi istri yang durhaka pada suaminya, Kenzia pun segera menjelaskan.

"Eh buset di belain."

"Beda emang kalau yang udah punya istri mah," timpal shame.

"Jadi gak sih lo pada pesen makanan? Laper nih gue!" sentak Loly sedikit jutek.

"Iya sabar ... Shame, Gio, lo berdua bantuin gue bawa makanan."

"Oke!" jawab mereka serempak.

*****

Dari kejauhan, Revani dkk memantau antara Black Moon dan Kenzia dkk satu meja.

"Makin kurang ajar aja tuh anak," ucap Keyla. "Enak nya kita apain?"

"Liat aja nanti."

Setelah itu, Revani pun melangkahkan kakinya menuju meja Renzi. Setelah sampai disana, Revani langsung duduk dekat Renzi dan menyandarkan kepalanya di bahu Renzi.

"Kamu kok gak langsung ke kelas aku sih, aku 'kan kangen sama kamu."

"Huekkk!!"

"Ohokk ohokk!!"

"Ada daun pandan gak? Disini banyak lalat banget njir!"

"Idih gak punya kaca lo di rumah?" tanya Loly yang sedikit ilfil dengan tingkah Revani.

"Orang cantik gak perlu ngaca--"

"Dan percuma cantik kalau kelakuannya kaya lalat!" potong Delani cepat.

"Maksud lo apa ya samain gue sama lalat?"

"Sama-sama menjijikan," jawab Delani.

"Tenang Rev, lo gak boleh emosi karna satu cewek ini aja, inget lo harus bisa buat rumah tangga Renzi dan Kenzia itu hancur berkeping-keping!" seru Revani dalam hati.

"Minggir."

"Gak mauu, aku masih kangen sama kamu!"

"Revani, minggir!" ucap lagi Renzi dengan penuh penekanan.

"Maaf yah Mbak cantik, tapi Renzi sekarang udah jadi seorang suami, dan gue disini istri nya jadi maaf yah bukannya gimana-gimana, lo kaya gitu kesannya kaya jalang."

RENZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang