18. Berangkat Bareng

22 11 0
                                    

Happy Reading

***

Setelah selesai melakukan hukuman yang Papa nya suruh, kini Zora berjalan kearah tangga niatnya ingin kembali ke kamar.

Memasuki kamar tak lupa menutup kembali pintunya. Ia duduk di tepi kasur.

"Ma..." Lirih Zora, Tiba-tiba ia merindukan sang Mama malaikat tak bersayap nya. Walaupun belum pernah melihat rupa Mama nya secara langsung, Zora yakin Mama nya adalah orang yang baik, ramah, dan cantik.

"Zora kangen Mama lagi, hehe..." Memejamkan mata sambil terkekeh lirih, lagi dan lagi ia hanya bisa berbicara dengan foto. Memejamkan matanya menahan cairan bening yang siap meluncur dari kedua kelopak matanya

Zora ingin sekali merasakan di khawatirkan, di masakin, di bangunin ketika pergi sekolah oleh Mama nya. Tapi ia tau itu semua hanya sebuah harapan yang takkan pernah terwujud.

Tiba-tiba Zora merasakan pusing di kepalanya dan darah itu mengalir lagi dari hidungnya. Ia memukul-mukul kecil kepala nya berharap pusing itu akan reda, namun cara itu sama sekali tak meredakan pusing di kepalanya sedikitpun.

Zora berdiri dan berjalan menuju meja belajar hendak mengambil tisu.

Brukk!

Tubuh Zora jatuh tersungkur sebelum ia sempat meraih tisu, darah itu tak berhenti dari hidungnya yang membuat darah itu menetes sedikit demi sedikit di lantai.

• • • • • • • • • •

Kini di dalam kamar perlahan Zora membuka kedua matanya, ia mendapati dirinya tidur di bahwa lantai. Pusing itu masih terasa di kepalanya.

Setelah pusing itu sedikit reda, Zora memandang darah yang mengering di lantai. Ia buru-buru mengambil tisu basah yang berada di atas mejanya

"Non..." Terdengar suara dari balik pintu kamar gadis itu

Zora mengalihkan pandangannya kearah pintu kamarnya saat mendengar suara bik Ijah, gadis itu tiba-tiba berubah menjadi panik. "Iya, Bik! Bentar Claa lagi siap-siap" Sahut Zora

Bik Ijah adalah orang yang merawatnya dari kecil, merawatnya ketika sakit, dan yang selalu mengambilkan raport nya.

Zora cepat menuju kamar mandi. Setelah 15 menit di kamar mandi, gadis itu keluar dengan serangan sekolah yang lengkap. Ia memakai sepatu sekolah nya, mengambil tas sekolah yang berada di atas meja belajar dan berjalan menuju pintu kamar.

Zora membuka pintu kamar, ia mendapati Bik Ijah yang masih berada di depan pintu kamarnya.

Bik Ijah memandang lekat wajah Zora. "Kamu sakit? Wajah kamu pucat banget!" Tanya Bik Ijah

Zora yang mendengar ucapan Bik Ijah langsung menyentuh wajahnya. "Ehh... Engga kok Bik, Papa dan abang masih di rumah?" Tanya Zora mengalihkan pembicaraan.

"Masih kok, ayo turun kamu sarapan dulu baru berangkat sekolah" Ajak Bik Ijah

"Bibi luan aja, barang Claa ada yang ketinggalan" Ujar Zora

"Ya sudah, jangan lama-lama nanti kamu telat" Ucap Bik Ijah

Melihat Bik Ijah yang telah pergi, Zora berjalan masuk kembali kamarnya, ia mengambil HP nya yang berada di atas meja belajar.

• • • • • • • • • •

Kedatangan Zora di meja makan menarik perhatian Zakiel, namamu dengan cepat Zekiel mengalihkan pandangannya seakan tak peduli dan terus berpura-pura mengabaikan Zora.

"Pagi" Sapa Zora, seperti biasa ia tak akan mendapatkan balasan dari sapaannya.

Zora melangkah mendekati meja dan duduk di kursi yang biasanya ia tempati, Zora mengambil roti dan mengoleskan selai nya. Zora melahap roti yang berselai coklat itu, sarapan yang sangat sederhana, berbeda dengan keluarganya. Jika Zora makan roti makan keluarganya makan nasi lengkap dengan lauknya

Zora yang teringat pertengkaran ia dan Zekiel semalam dengan cepat-cepat ia menghabiskan rotinya. "Claa udah selesai, Claa berangkat luan assalamu'alaikum" Pamit Zora

Gadis itu sungguh merasa tidak enak dengan Zakiel, ia takut merusak mood Papa nya. Perlahan ia melangkah keluar, tidak ada kalimat apapun dari Papa dan abangnya.

Zora menghelakan napas ketika sudah berada di luar rumah, ia melirik garasi. Hampir lupa, Zora baru mengingat mobilnya masih di bengkel dan ia pun tak tau di bengkel mana mobilnya berada.

• • • • • • • • • •

Sebuah motor sport memasuki sekolah MHS (Maxvier High School) membuat semua murid yang berada di situ mengalihkan pandangan mereka ke arah motor itu.

Selesai memarkirkan motor cowok itu, melirik gadis yang baru saja turun dari jok motornya. Ia melepaskan helm nya dan turun dari atas motornya.

"Emm... Langit makasih ya tumpangannya, sorry ngerepotin" Ucap gadis itu yang di balas dehem oleh cowok itu

"Zora" Panggil seseorang yang berada tak jauh dari dua remaja itu sambil melambaikan tangan pertanda menyuruh Zora mendekat kearahnya

"Ya udah kalau gitu aku luan ya, mau kesana duli" Pamit Zora sambil menunjuk kearah sahabatnya yang di balas anggukan oleh langit

Ya! Mereka adalah Zora dan Langit yang bersama, entah kenapa mereka bisa bareng author pun tak tau?!.

Zora melangkah mendekat kearah para sahabatnya.

"Tumben ga naik mobil?" Tanya Cylla ketika Zora sudah sampai di dekat mereka

"Goblok! Mobil Zora kan semalam mogok" Sinis Dara

"Ehh.. Iya, sorry sorry gua lupa hehe" Ucap Cylla cengengesan sambil mengaruk kepalanya yang tak gatal.

"Udah-udah ga usah ribut mending kita ke kelas aja" Ajak Oliv yang sedari tadi diam sambil meminum susu kotak coklat kesukaannya.

Mereka berjalan di koridor yang lumayan ramai, mereka berjalan menuju kelas mereka sambil berbincang-bincang

"Tumben banget si Langit mau boncengan sama cewe" Tanya Aqil

Mendengar ucapan Aqil membuat, mereka berempat langsung menatap Aqil secara bersamaan.

"Tapi kan semalam Langit juga boncengan sama Zora" Ucap Oliv yang di balas anggukan oleh Dara dan Cylla

"Gak salah sih yang di bilang Oliv" Sahut Zora

"Maksud gua tuh, Langit kan gak pernah boncengan cewek ke sekolah, walaupun cewek itu butuh bantuan pasti Langit nyuruh anggotanya" Ucap Aqil panjang×lebar

"Iya juga ya" Jawab mereka serentak kecuali Aqil

"Udah deh mending kita ke kelas aja bentar lagi bel" Ucap Dara mengalihkan pembicaraan mereka

Mereka pun berjalan ke arah kelas dan duduk di bangku masing-masing.

Kringgg... Kringgg...

"Assalamu'alaikum dan selamat pagi anak-anak" Ucap Bu Alya saat memasuki kelas XI IPA 1

"Waalaikumsalam" Jawab murid yang beragama muslim

"Pagi juga bu Alya" Ucap semua murid secara bersamaan

***

Hallo hallo pembaca setia FTTOT (follow the trail of twilight)

FTTOT (follow the trail of twilight) up ni!!!

Cerita aku masih ada di perpus kalian atau udah kalian hapus ni?

Sorry banget jarang up gayss

See u next chapter, Luv u<3

Salam sayang dari author❤

{jangan lupa vote and komen}


Rabu

01/06/22

Instagram :
@yani.mamora
@lollyzzmilk

Tiktok :
@wp:dwftrsryni
1001 kata

Follow The Trail Of Twilight [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang