Papa Cylla?

26 8 1
                                    

Happy Reading

***

Zora memasukkan buku pelajaran serta alat tulis nya kedalam tas berwarna biru punya nya. Lima menit lagi belajar pulang berbunyi.

"Langsung ke rumah gua kan?" Tanya Cylla memilih-milih buku yang ada di tas merah punya nya, buku-buku yang ia bawa sekarang ia pilih sebagian untuk di tinggal kan di bawah kolong meja karena besok masih di gunakan.

"Iya langsung aja kayaknya" Jawab Aqil menutup resleting tasnya berpasan dengan bel pulang berbunyi

Oliv menyandang kan tas nya di kedua pundaknya "Ayo! udah siap semua belum?"

"Ayo gua udah, lo udah belum Ra?" Tanya Dara

Zora mengangguk "Udah kok"

Mereka berjalan menuju parkir sekolah, kebetulan mobil Zora sudah ada di parkiran. Mereka tidak tau siapa yang meletakkan mobil Zora di parkiran, kunci mobil? Kebetulan tadi ada salah satu adek kelas yang mengantarkan kunci mobilnya kepada Zora

• • • • • • • • • •

"Assalamu'alaikum" Kelima gadis itu berjalan memasuki sebuah rumah yang begitu sepi seperti tidak berpenghuni

"Rumah lo kok sepi La?" Tanya Aqil sambil melihat-lihat isi rumah Cylla

"Papa gua kerja keluar negri tapi kayaknya sih besok pulang" Jawab Cylla

" Kalau bik Minah kemana?" Kali ini giliran Dara yang bertanya

"Bik Minah balek kampung, katanya sih anaknya sakit" Jawab Cylla yang di balas anggukan oleh Dara

"Yaudah yuk langsung belajar aja" Ajak Zora yang sudah duduk di sofa ruang tamu

Mereka perlahan mengeluarkan buku untuk mengerjakan tugas yang sudah di berikan oleh bu Alya tadi.

***

Kini 5 orang laki-laki sedang berada di warung mang cecep, seperti biasa jika ada waktu luang mereka akan berkumpul di markas atau warung mang cecep yang sudah jadi markas kedua bagi mereka.

"Dari mana lo berdua?" Tanya Alta

"Bacot!" Maki Vano

"Lah, nape lo Van?" Tanya Alta bingung

"Masam banget muka lu, tumben?" Ucap Zevan

"Gara-gara lo bertiga gua sama Pano di hukum mana di kunciin pagi di kamar mandi berdua sama si Pano, kalau sama cewe mah gapapa lah ini sama si Pano dan itu semua lo bertiga kita jadi di hukum" Azka menatap mereka atau lebih tepatnya, ia menatap Alta dengan sinis.

"Apa-apa, gua gak salah dengar kan?" Seketika Alta langsung tertawa mendengar ucapan Azka

"Diam lo" Sarkas Vano menatap Alta tajam

***

Nada dering ponsel mengalihkan perhatian kelima gadis yang sedang mengerjakan tugas kelompok mereka.

"HP siapa?" Tanya Dara

"HP gua" Jawab Cylla

Cylla mengambil hp nya yang berada di dalam tas sekolah nya.

"Hallo Pa" Ucap Cylla

"Kamu di mana princess?" Tanya suara dari sebrang sana

"Aku lagi di rumah Pa, Papa jadi pulang malam ini kan?" Tanya Cylla

"Sorry sayang, Papa ga jadi pulang malam ini"

"Yahh... Kok gitu sih Pa, Papa kan janji pulang hari ini"

"Emm... Gimana ya?"

Cylla merasa suara sang Papa seperti bukan di dalam telfon melainkan di dekatnya. Ia membalikkan badan dan menatap kearah pintu, seketika ia melotot ketika mendapati sang Papa berdiri di ambang pintu sambil merentangkan tangannya, Cylla segera berlari kearah Papa-Nya dan langsung memeluk sang Papa.

"I miss you, Pa!!" Ucap Cylla di dalam dekapan sang Papa

"I miss you too princess nya Papa" Ucap sang Papa

Cylla melepaskan pelukan nya dan menatap sang Papa dengan tatapan kesal. "Tadi Papa bilang ga jadi pulang, sekarang kok pulang?" Tanya Cylla sambil menyilangkan tangannya di depan dada

"Oh jadi ceritanya kamu maunya Papa ga pulang gitu?, yaudah Papa pergi lagi kalau gitu" Ujar sang Papa dan membalikkan badan

Saat sang Papa ingin melangkah ia mendapat pelukan secara mendadak dari putrinya.

"Bukan itu maksudnya Cylla, Papa mah" Ucap Cylla kesel

"Jadi ceritanya ngambek ni?" Tanya sang Papa sambil menekan-nekan pipi putrinya.

"Gak tuh" Jawab Cylla cuek

Tiba-tiba tubuh Cylla terangkat, ternyata sang Papa menggendong nya sambil berputar-putar, Ayah dan anak itu sama-sama tertawa sambil melepaskan rindu masing-masing.

Tak jauh dari mereka Zora melihat pandang di depannya, ia tersenyum lirih memandang kedekatan anak dan ayah di depannya.

"Kapan ya Claa bisa kayak gitu bareng papa? Claa pengen kayak Cylla yang di sayang sama Om Bastian" Batin Zora

Zora menghapus air matanya dengan kasar dan, ia kembali tersenyum seakan-akan ia sedang baik-baik saja.

"Pa udah is malu tau ada teman-teman Cylla" Ia mencoba turun dari gendongan sang Papa

Bastian menurunkan putrinya, ia terkekeh dan mengelus rambut sang anak. "Yaudah kalau gitu, lanjutkan gih tugasnya Papa kekamar luan" Ucap Bastian

"Siap kapten" Ucap Cylla sambil hormat ke arah sang Papa

Bastian terkekeh ia mengalihkan pandangannya ke arah ruang tamu yang terdapat 4 gadis yang sedang tersenyum kearahnya. "Om ke kamar luan ya" Pamit Bastian

"Silahkan om" Jawab mereka secara bersamaan yang di balas senyuman oleh Bastian

Bastian menarik kopernya, ia berjalan melewati ruang tamu dan menuju kamarnya.

Cylla kembali keruang tamu menuju kearah sahabat-sahabatnya, neraka melanjutkan tugas kelompok mereka yang sempat tertunda.

Tak terasa langit makin mengelap, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Kita pulang ya La, udah malam soalnya" Ucap Zora

"Iya nih dah malam, kasihan adek gua di rumah sendirian" Ucap Aqil

"Emangnya nyokap lo kembali Qil?" Tanya Cylla

Aqil yang di tanya seketika menegang, ia berusaha terlihat biasa aja di depan para sahabatnya. "Oh nyokap gua kerja lah" Jawab Aqil setenang mungkin, Cylla hanya menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Aqil

"Kita pulang byee, assalamu'alaikum" Pamit mereka

"Waalaikumsalam"

Cylla menatap para sahabatnya yang sudah mulai menjauh, ia berjalan memasuki rumah tak lupa menutup kembali pintu rumah.

***

Hay sabahat wattpad 👋🏻

Jangan lupa (Vote, Follow, and Komen)

Salam sayang dari Yani >ω<

See You next chapter, Luv U <3

Jangan lupa follow akun IG
@yani.mamora
@wp.lollyzzmilk
@ratu.claazora
@elverxen.m
@olivia.rmrez
@vano.anggra
@pricylla.weasley

Tiktok
@wp : dwftrsryni

Follow The Trail Of Twilight [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang