12. Aqilia dan Vano

23 8 0
                                    

happy reading

***

Aqilia melangkah keluar dari dalam rumah kontrakannya. Malam ini iya harus pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahasa makanan, di karena kan sang Bunda yang sedang di rawat inap di rumah sakit, jadilah ia harus membeli beberapa bahan makanan untuk dirinya dan sang adik makan beberapa hari ke depan.

Sebenarnya tadi ia mau membawa sang adik ikut bersama nya karena ga tega ninggalin sang adik sendirian tinggal di rumahnya, tapi untungnya ada mbak Sari yang mau menawari dirinya untuk menjaga sang adik.

Aqilia berjalan kaki menuju ke arah supermarket, ia terpaksa harus melewati gang yang lumayan sepi dan sempit karena tidak ada jalan lain supermarket yang terletak lumayan jauh dari kontrakan nya, hanya ini jalan satu-satunya menuju supermarket. "Tumben jam segini udah sepi, biasanya rame" Aqilia memandangi sekitarnya yang lumayan sepi, dan memang tempat ini jarang di lewati sama kendaraan bermotor dan mobil karena gang ini yang lumayan sempit dan sunyi.

"Hallo neng"

Merasa ada yang berbicara Aqilia mengalihkan pandangannya kearah dua orang yang berbadan besar di hadapannya. "Kenapa ya?" Aqilia menatap mereka dengan binggung

"Jadi gini neng, kita butuh uang ni jadi boleh dong kita palak neng ya neng ya, kita lagi butuh uang soalnya hehe.." Ucap orang berbadan besar dengan kepala botak itu sambil cengengesan dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

"Lo stres dah tau ga ada rambut pakai garuk-garuk kepala segala" Tanya orang berbadan besar dengan perut buncit nya

"Eh iya baru ingat kalau gua botak bro" Ucap yang berkepala botak tadi

Aqilia menatap kedua orang tersebut yang mungkin adalah preman. "Ini mereka ngapain dah" Gumam Aqilia, ia menatap heran dya preman tersebut, perasaan kalau preman tuh mau malak orang atau nge-jambret ga ada tuh pakai minta izin segala, pikir Aqilia

"Maaf aja ni ya om, saya tuh ga ada uang jadi lebih baik malak orang lain aja jangan saya" Tiba-tiba Aqilia berucap membuat dua preman itu mengalihkan pandangannya

"Tapi itu lo bawa tas neng, bagi aja kali neng dikit doang kok ga banyak banyak ya neng ya bagi dikit aja deh" Mohon preman botak itu

"Gimana ya om, ni uang buat saya belanja keperluan dapur buat saya dan adik saya makan beberapa hari ke depan, saya bawa uang pas pula bang" Ucap Aqilia merasa tak enak hati

"Yaaa... Gimana ya neng, istri saya belum makan dari semalam, istri dia juga belum makan dan kita berdua juga" Curhat preman gendut itu

"Emm gimana ya om" Tanya Aqilia binggung, ia tiba-tiba membuat dompetnya dan mengeluarkan uang 20 ribu "segini aja gimana bang? Soalnya saya cuma punya segini yang bisa saya bantu" Tanya Aqilia sambil menyerah kan uang 20 ribu tersebut.

Preman itu saling berpandangan, tiba-tiba preman yang berkepala botak itu mengambil uang tersebut. "Sebenarnya sih kurang neng tapi untuk saya dan istri saya hari ini makan cukup sih" Ucap preman botak tersebut

"Enak banget lo Kri masa ko doang yang dapat" Sewot preman berbadan buncit tersebut

"Lah terus gimana anjing, masa iya bagi dua yang ada cuma dapat satu bungkus gua nasi nya" Sini preman botak itu

"Ya udah deh kalau gitu, kita jambret lo aja ya neng maaf banget ni ya" Lanjutnya

Mereka menarik-narik tas Aqilia. "Eh eh apaan ni om, ini uang untuk beli belanjaan" Panik Aqilia dan terjadilah aksi tarik-menarik tas

Follow The Trail Of Twilight [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang