40. Beneran khitbah

3.7K 322 26
                                    

Hallow👋🏼
Gimana kabarnya?  Semoga selalu baik ya. Kalau seumpama kabarnya gak baik, dibaik - baikin ya! Karena banyak hal yang harus di paksa untuk terlihat  baik - baik saja walaupun kenyataannya hati kita hancur sekalipun

....
Happy reading<3
.
.
.
.
.
.
....

Seminggu berlalu begitu cepat. Dan disinilah Aira sekarang. Dirumah sang kakak dan suaminya yang ternyata rumahnya lumayan jauh dari ponpes.

Sebelumnya Aira tidak menyangka jika kakaknya-Fina- akan datang ke pesantren pada hari ketiga setelah dirinya mengabari. Aira terkejut? Tentu saja. Karena kak fina tidak memberikan kabar apapun padanya. Tau - tau sudah tiba di pesantren padahal dirinya tidak pernah memberi tahu letak pesantren ini.

Setelah kak fina datang bersama suaminya tentu saja, langsung menuju ndalem dan sowan kepada Abah kyai agar meminta Aira untuk ikut pulang bersamanya. Dan jika memang ingin melangsungkan acara lamaran, maka kak fina pun sudah memutuskan untuk acaranya agar dilangsungkan di kediamannya. Karena Aira tidak mempunyai kerabat yang lain selain dirinya.

Abah menerima usulan kak fina dengan baik. Lalu setelah itu, Aira segera ke asrama untuk mengemasi pakaiannya. Tidak semua memang. Tapi lumayan banyak karena dirinya akan berada dirumah kak fina selama sebelum pernikahan berlangsung. Ah pernikahan. Pernikahan? Aira agak kurang yakin dengan itu.

Sudahlah, Aira tidak boleh memikirkan hal aneh - aneh dan fokus pada hatinya untuk bisa menerima Gus Labib dan melupakan gus fah---

"Astagfirullah..." Keluh Aira. Bahkan menyebut namanya tak sengaja dalam hati saja membuat perasaan berdesir itu langsung muncul.

****

Hari ini Fahmi mendapat kabar buruk. Yeah, setidaknya kabar buruk itu untuk dirinya.

Mendapat kabar kalau orang yang kalian cinta akan bertunangan dengan sahabatnya sendiri tentu bukan kabar yang bagus bukan?

Ternyata dirinya didahului oleh Gus Labib. Memang dari awal sebenarnya dirinya sudah tahu kalau akan kalah sebelum berangkat ke Medan perang. Aih, terlalu berlebihan memang. Tapi memang begitulah. Gus Labib jelas yang paling pantas untuk Aira nya. Eh? Aira nya? Konyol juga dirinya ini.

"Mi, sudah siap?" Tanya Abi dari luar kamar Fahmi. Fahmi mengangguk di depan cermin. Dirinya harus kuat. Baru tunangan belum tentu sampai pelaminan kan? Eh? Lagi - lagi Fahmi berfikiran konyol. Tentu saja setelah tunangan mereka akan menikah.

Tolong ya Allah, sadarkan hamba mu yang tidak tahu diri ini, batin fahmi menjerit.

****
"Masyaallah Alhamdulillah ente mau datang Mi" sambut Gus Labib di dekat pintu masuk halaman ponpes. Ternyata rombongan sudah siap berangkat. Untung dirinya tidak terlambat. Fahmi tidak datang sendiri. Juga tidak berangkat bersama abi nya. Abi nya ada jadwal pengajian yang tidak bisa di tunda.

Tapi Fahmi datang bersama sepupu perempuan nya yang sangat menyebalkan. Terpaksa? Tidak juga sih. Lumayan juga agar terlihat tidak jomblo.

"Yakali ane gak dateng di acara penting sobat ane ini" bohong. Fahmi bohong mengatakan itu. Bahkan dirinya sudah berupaya membuat alasan untuk tidak berangkat, tapi rasa rindu dan ingin bertemu kepada Aira lebih besar meski nanti bertemu dengannya hanya akan membuatnya sakit. Cinta tidak harus memiliki kan?
Tapi rasanya Fahmi masih menginginkan dirinya bisa mendapatkan cintanya. Entah dengan cara apa itu, tapi semoga Allah mendengar doa hatinya.

Menggapai Cinta Sang Gus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang