"Aira!" panggil Diva sambil mengguncang tubuh Aira yang masih tertidur pulas.
"Eungh... " Aira membuka matanya sedikit," apa sih Div, masih ngantuk nih gue"
"Udah subuh Ra" balas Diva.
"Lo duluan aja, nanti gue nyusul"
Diva membuang muka. Dikira dirinya akan percaya?
"Gak. Udah cepetan aku tungguin. Kita bareng berangkat nya"
"Aish! Bawel lo" Aira menyibak selimut dan melangkah malas menuju kamar mandi.
Belum sampai 10 langkah, suara iqomat berkumandang. Aira menoleh kepada Diva, "Udah qomat tuh, sono berangkat"
Diva menyahut, "Terus kamu?"
"Kan gue udah bilang nanti bakal nyusul Div. Lo kok gak percayaan sih mau gue" Aira tetap kukuh meyakinkan Diva.
Diva menghela napas. Baiklah, dia akan berangkat duluan---meski tidak yakin Aira akan menyusul.
"Jangan boong. Cepet nyusul loh ya! " ucap Diva memperingati.
Aira mengangguk malas. Diva sudah berangkat, tinggal Aira sendiri yang masih di asrama---yang memang sholat.
Saat Aira akan ke kamar mandi, Aira tidak melihat sandal satu pun. Pasti ilang lagi, batin nya berteriak.
Mengetahui kalau sandal nya hilang, lagi, Aira ngambek. Entah ngambek kepada siapa pun Aira tidak mengerti. Kalau sandal nya hilang, berarti ada alasan kenapa tidak ke masjid.
Aira kembali ke asrama, melanjutkan tidur yang sempat berak untuk sesaat.
****
"Wah, enak banget ya, putri tidur baru bangun. Udah di cium pangeran ya? " tanya Siska ketika Aira baru saja membuka mata.Aira tidak menghiraukan omongan Siska. Dirinya melihat ke sekeliling, kok cepet banget sih udah pagi aja.
" He! Gue ngomong sama Lo curut"
Aira menoleh, mendapati Siska yang menatap marah padanya. "Oh, ada MBAK Siska to ? Gue kira setan tadi" jawab Aira cuek.
"Lo tuh ya, daritadi kemana aja?! Gak sholat subuh jamaah , gak ngaji kitab, Lo kira ini pondok punya nenek moyang Lo apa bisa seenaknya sendiri?! "
Aira mengibaskan tangan,"serah!"
Lalu, Aira pergi meninggalkan Siska yang masih ngedumel atas apa yang Aira perbuat.
Aira ingin ke kamar mandi, dirinya sudah tak tahan menahan buang air kecil sedari tadi.
"WOY ADA YANG LIAT SANDAL SWALLOW GUE GAK? " Aira berkata seolah memakai toa masjid, gede banget suaranya.
Karena ada yang mendengar teriakan Aira, dia menjawab," MBA, semua santri kan pake nya sandal swallow"
Iya juga ya, kenapa gak kepikiran sih?, dumel Aira dalam hati.
Aira terdiam. Kemudian memutuskan untuk mengganti pakaian dan pergi ke kantin, menghiraukan rasa kebelet yang udah diujung banget.
****
"Jangan ghashab lo! Modal dikit napa! Udah ilang yang ke 3 kali kampret. Sampe ilang lagi, gue potong kaki lo! "
Diva membaca tulisan yang ada di sandal Aira," Serem amat sih Ra sampe dipotong kakinya" ungkap Diva sambil terkekeh.
"Biarin! Gue tu sebel ya Div. Mentang mentang semuanya kompak pake nya sandal swallow jadi seenaknya aja main goshop"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Cinta Sang Gus [END]
Teen FictionJika laki - laki yang baik untuk wanita yang baik, boleh tidak jika dirinya yang jauh dari kata baik ini mendapatkan seorang laki - laki yang baik nan sholeh? Annansya Aira. Gadis cantik yang harus masuk pada tempat dimana orang - orang menyebutnya...