35. Perasaan gus Fahmi

4.9K 457 34
                                    

Maaf typo bertebaran'')
Happy reading<3
.
.
.
.
.
.
......

"Namanya Anna"

Fahmi  diam mendengarkan.

"Ane gak tau kenapa bisa suka sama dia. Tapi waktu pertama kali lihat dia masuk ndalem dan sowan ke Abah langsung dan berniat sungguh - sungguh ingin menuntut ilmu, ada sesuatu yang aneh dalam diri ane."

"Setelah hari itu ane berusaha biasa saja dan mulai menjaga pandangan kalau bertemu, takut setan malah menjerumuskan ke jalan yang salah jika ane terus memperhatikan"

"Ane kira, perasaan ane cuma perasaan suka biasa dan bakal cepat hilang, ternyata bertahan sampai selama ini" ada sorot berbinar saat Gus labib menceritakan hal itu kepada Gus Fahmi. Gus Fahmi faham, ini pasti kali kedua Gus labib mencintai perempuan lagi setelah kejadian itu.

"Terus, perempuan itu juga suka sama ente?" Tanya Fahmi .

Gus labib menggeleng, " gak tahu"

Gus Fahmi menepuk pundak Gus labib, " pepet bro. Jangan sampai kena tikung. Kalo perlu buruan gih dihalalin" seru Gus Fahmi semangat.

"Pasti lah Za" balas Gus labib tak kalah semangat.

"Ngomong - ngomong mana sih orang nya? Secantik apa sih bisa sampe buat sahabat ane terpesona ini?" Ucap Gus Fahmi bergurau sambil menselonjorkan kaki di teras masjid.

Gus labib menoleh dan menunjuk seseorang dengan jari jempol nya," nah, itu"

Fahmi mengikuti arah tunjuk Gus labib.

Deg!

Ini hanya memang kebetulan Aira yang lewat atau memang Aira yang Gus labib maksud?

"Dia...."

"Anna. Annansya Aira " ucap Gus labib lalu tersenyum.

Ya Allah, kenapa dari sekian santri putri dan ustadzah yang ada di sini harus Aira yang Gus labib pilih? Jadi, Anna yang dimaksud adalah Aira? Jadi sekarang, dia harus berjuang kembali dan  bertarung merebut hati Aira dengan Gus labib?

"Cantik" ucap Gus Fahmi spontan saat melihat Aira yang sedang menyapu halaman depan asrama.

"Hey!" Gus labib yang mendengar ucapan Gus Fahmi langsung menyenggol tangan Gus Fahmi membuat Gus Fahmi sadar dan segera ber istighfar dan menundukkan kepala.

"Eh maaf Gus" ucap Fahmi kikuk.

" Hehe gak papa Za. Emang cantik kok ustadzah Anna "

Memang, sangat cantik malah.

****
"Kang, takut ih. Lagian mau ngomong apa si?"

"Diem sebentar loh zi," Santri putra yang sedang bersama Zia saat ini adalah Hadi, pacar nya. Entah apa yang ingin Hadi berikan, tapi bisa dilihat kalau dia sedang merogoh sesuatu di kantung baju Koko nya.

Zia menunggu dengan gugup. Antara senang tapi juga takut jika tiba - tiba ada pengurus yang lewat dan melabrak mereka berdua.

"Nih" Hadi menyodorkan sebuah kotak kecil yang dibungkus kado.

"Ini apa"

"Batu" balas Hadi ketus, " ya kado lah"

"Kan aku gak ulang tahun"

"Siapa yang bilang untuk kamu?"

Zia menatap Hadi tidak percaya, "lah terus? Ini?"

"Itu untuk Widya. Pacar Rasyad. Katanya mereka hari ini anniversary. Makanya dia ngasih itu."

Menggapai Cinta Sang Gus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang