28.

972 60 20
                                    

Maaf jika ada typo...



Happy reading...



Nafas jimmy terengah dia menatap bright yang sudah tergeletak lemas di samping nya dengan wajah babak belur belum sembuh luka yang di berikan mike tadi sekarang di tambah dengan manusia tinggi di samping nya.

" maaf?".

" gue maafin tapi gue gak bisa lupain perlakuan lu sama adek gue".

" gue terpaksa karena orang tua gue punya hutang sama bapak nya nevy kalo gue gak mau mereka mau laporin orang tua gue ke kantor polisi!?". Jawab bright sedikit meninggikan suaranya.

Menghela nafasnya sejenak dan bright memandang langit mendung malam ini dengan senyum miris dan tatapan sendu.

" kalo lu jadi gue apa yang akan lu lakuin kak jimmy?".

Jimmy terdiam dia tidak bisa menjawab pertanyaan sederhana dari bright mungkin dia juga akan memilih orang tuanya jika dia berada di posisi bright.

" gue balik jangan pernah nongol di hadapan win di udah terlalu baik buat lu".

Jimmy pergi meninggalkan bright sendirian di tengah lapangan basket outdoor di taman kota dengan rasa sakit yang ada di hati bright dia terus menggumamkan kata maaf dan maaf sampai kapan pun dia hanya mencintai win meskipun win membencinya dia akan selalu menjadi nomer 1 di hati bright.

Gerimis turun dengan perlahan menjadi bulir besar dan hujan lebat pun datang bright memilih pulang ke tempat mike dan tentu saja di sambut dengan teman nya di situlah mike merasa miris melihat keadaan bright melihat luka baru di wajah nya pasti ini jimmy pikir mike.






Pagi ini win pulang ke apartemen nya di sambut dengan kakak dan adik nya dengan sangat terpaksa win menyunggingkan senyum nya ini demi keluarga nya demi dirinya juga.

Win duduk di kamar nya mengambil bingkai foto dengan gambar dirinya dan bright yang tersenyum lebar.

"Ternyata gue beneran gila bri?".

Dia kembali meneteskan air matanya kala mengingat kenangan nya dengan bright.

"Terimakasih untuk beberapa tahun dengan kamu yang selalu ada untuk ku selamat tinggal".

Win menyimpan foto itu di laci beranjak dari ranjang nya dan beralih ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Mew sedari tadi gelisah mengingat win itu susah mengendalikan emosi dia takut jika win kembali membanting barang barang lagi seperti dulu.

Kemudian datang jimmy dengan teh hangat di tangan nya ya mew baru saja datang dengan nana dan anak nya mendengar kabar win telah pulang mew ingin segera menemui anak kesayangan nya.

" ini teh nya mommy dan ini untuk mu om mew".

" dasar anak kuramg ajar aku daddy mu ya".

" yang bilang daddy kang cilok juga siapa?".

" hhhaahhh sudahlah daddy pusing".

Nana menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak dan ayah di depan nya ini.

" hai natasya sini sama kakak". Natasya pun duduk anteng di pangkuan jimmy dengan pacifier yang masih setia menempel di mulut nya.

" nanti kalau besar jika kamu menikah carilah laki laki yang setia jangan seperti orang di depan ku ini oke natasya". Ucap jimmy frontal sampai sampai membuat mew tersedak saat meminum teh nya.

" hey kamu ya sudahlah terserah kamu?".

Nana dan jimmy tertawa terbahak sampai win keluar dari kamar dengan setelan rapi membuat ketiga orang dewasa di sana mengernyitkan dahi.

do you love me?   ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang