four

1.6K 152 12
                                    

Maaf jika ada typo.....

Happy reading💗💗

Saat ini win sudah di bawa ke rumah sakit karena telapak kakinya tertancap 3 pecahan vas bunga sehingga harus mendapat jahitan dan perawatan.

Mew dan gulf yang mendapat kabar dari anak sulung nya bergegas menuju rumah sakit tempat win di rawat.

" kak gimana keadaan win sekarang." Tanya mew yang diliputi perasaan tidak karuan sedangkan gulf memeluk pawat yang sedari tadi menangis.

" masih dalam tahap perawatan dad telapak kakinya tertancap 3 pecahan vas bunga?". Jawab nut dengan mimik wajah tenang tapi hatinya sudah tidak karuan.

Mew menjambak rambut nya kasar dan memukul dinding rumah sakit menyalurkan rasa bersalah nya karena melihat anak nya kembali melakukan apa yang tidak di inginkan oleh orang tua nya.

Ya win itu anak yang tidak bisa mengontrol perasaan. Jika dia tidak bisa menyalurkan rasa kesal marah sedih dia akan membanting semua barang yang ada di dekat nya bahkan dia bisa melukai dirinya. Di balik wajah nya yang tampan imut dan memiliki hati lembut siapa sangka dia tidak bisa mengekspresikan emosinya apalagi jika dia sudah manahan emosi lebih lama dia akan melukai dirinya sendiri sebagai bentuk kepuasan untuk diri nya sendiri. Bahkan bright pun tidak mengetahui sisi win yang ini karena orang tua win ingin kekurangan anak nya ini tertutupi.

"Pawat liat papa ayo sekarang ceritain apa yang kamu liat dari di sekolah sampai di rumah biar papa tau masalah kakak mu?."

Pawat mulai bercerita dari bright bersama gigie sampai pawat mengucapkan salah satu kalimat yang membuat win menahan emosinya sampai berkhir win membanting semua barang yang ada di kamar nya.

" hiks.. hikss pawat minta maaf pah dad pawat bener bener gak tau kalo gadis itu yang di sukai si cabe rawit dan bikin kal win kayak gini, huweee maafin pawaatt huweee." Pawat tak tahan dia berguling di lantai rumah sakit menyalurkan rasa bersalah nya.

Segera saja nut menggendong tubuh adiknya seperti karung beras.

" ssstttt.....pawat diem ya diem ini rumah sakit bukan taman bermain jangan teriak teriak oke". Ucap nut sambil mengusap air mata adiknya

Tak berselang lama jimmy datang membawa makanan dan baju ganti untuk win. Dia bergegas pulang saat asik mengerjakan tugas nya karena mendapat telfon dari pawat kalau win masuk rumah sakit.

"Hosh... hoshh hah aduh bengek dadaku hah hah nih dad keperluan winnie." Ucap jimmy sambil menyodorkan tas dan kantung kresek berisi kebutuhan win.

Tak lama pintu UGD terbuka dan terlihat brankar yang berisi win dengan selang infus di dorong oleh perawat dan akan di pindahkan ke ruang rawat VVIP (ya iyalah vvip horang kayahhh).

Setelah perawat dan dokter memastikan kalau win sudah baik baik saja hanya menunggu siuman keduanya pamit dan keluar dari ruang rawat di antar oleh daddy mew.

" hiks.... kak wiinn bangun pawat minta maaf gak akan gitu lagii bangun ya maaf?". Ucap pawat sambil menghapus air mata dan ingus yang turun bersama sama.

" hadehh nangis lagi nih bocah wat lu dah nangis dari tadi lu gak capek gue yang liat aja capek wat."

" kalo capek liat pawat ya gak usah di liat tiang listrik kampret!!!

Pletak....

" huweee papa, jimmy kampret mukul kepala pawat ntar pawat jadi o'on gimana huweee."

Gulf hanya bisa menepok jidat nya tanda sudah tidak tau dengan kedua anak nya ini." Wat sini sama daddy nungguin kak win bangun sambil makan kamu belum makan kan?". Tanya mew sambil mengelus kepala pawat.

do you love me?   ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang