Bab 4

187K 4.2K 126
                                    

Sebut saja Lorraine gila karena menyetujui tawaran Pak Ezekiel, dengan alibi naik jabatan meski Lorraine tak perduli ia naik jabatan atau tidak, ia kaya, uang bulanan pemberian dari Ayahnya bahkan berkali-kali lipat dari gajinya bekerja di perusahaan milik Pak Ezekiel.

Tapi Lorraine malu jika ia harus mengakui ia menerima tawaran Pak Ezekiel karena ia memang ingin merasakan sentuhan Pak Ezekiel lagi ditubuhnya, menurut Lorraine alibi naik pangkat tak ada salahnya. Setidaknya Lorraine jadi punya alasan untuk menerima tawaran Pak Ezekiel.

Jantung Lorraine berdebar kencang saat ia melajukan mobilnya menuju rumah, sesekali Lorraine melirik ke arah mobil milik Pak Ezekiel yang juga melaju searah dengannya.

Lorraine tak bisa meninggalkan mobilnya di parkiran kantor seperti saat ia meninggalkannya di club malam beberapa hari yang lalu, kalau Lorraine meninggalkan mobilnya di parkiran kantor maka besar kemungkinan rekan kantor yang lain yang belum pulang akan melihat mobil Lorraine di sana.

Lorraine juga butuh mobilnya untuk berangkat kerja esok hari, maka mereka pulang dengan mobil mereka masing-masing.

Laju mobil mereka berhenti di depan rumah masing-masing, sejenak saling berpandangan sebelum masuk ke rumah masing-masing.

Lorraine menyentuh dadanya saat ia berhasil masuk ke dalam rumahnya, sedikit mengintip dari balik jendela untuk melihat apa Pak Ezekiel sudah masuk ke dalam rumahnya juga atau belum.

Lorraine gugup namun juga merasa tak sabaran, Lorraine segera berlari ke kamarnya dan membuka lemari untuk mencari pakaian yang akan ia pakai untuk menemui Pak Ezekiel malam ini.

Mereka sudah berjanji untuk bertemu malam ini di rumah Pak Ezekiel.

Tangan Lorraine bergerak mencari pakaian dalam yang seksi miliknya, dan juga pakaian yang mudah dibuka. Kemudian Lorraine berlari ke kamar mandi berniat membersihkan dirinya sebelum pergi ke rumah Pak Ezekiel di seberang.

Lorraine tidak bisa menemui Pak Ezekiel dengan tubuh lengketnya karena keringat setelah seharian bekerja, meski nanti pada akhirnya Lorraine akan kembali berkeringat oleh kegiatan panasnya dengan Pak Ezekiel.

Setelah membersihkan diri dan menyemprotkan sedikit parfum di leher dan pergelangan tangannya, Lorraine mengoleskan sedikit lipstik di bibirnya sembari memandang pantulan dirinya di depan cermin.

Lorraine kemudian melangkah ke luar rumahnya untuk pergi ke rumah Pak Ezekiel yang berada di seberang rumahnya, menekan bel rumah Pak Ezekiel dan menunggu.

Tak lama pintu di hadapan Lorraine itu terbuka, memunculkan Pak Ezekiel yang bertelanjang dada hanya mengenakan celana panjangnya juga dengan rambut yang masih agak basah. Pak Ezekiel juga baru selesai membersihkan dirinya.

"Masuk lah.." Pak Ezekiel mempersilahkan Lorraine untuk masuk dan kemudian menutup pintu rumahnya itu rapat-rapat.

Pak Ezekiel tidak berbasa-basi langsung menarik Lorraine ikut dengannya ke kamar yang bukan digunakan hanya untuk kamar tidur itu dan menguncinya.

Pak Ezekiel berbalik menatap Lorraine dengan tatapan berkabut, sepertinya bukan hanya Lorraine yang tidak sabaran di sini Pak Ezekiel juga sama.

"Apa ada kata yang kau suka? Kita butuh safe word karena aku tidak akan berhenti jika kau bilang kata stop." suara Pak Ezekiel berat menggelitik telinga Lorraine.

Lorraine tidak punya kata spesifik yang ia sukai, tapi Lorraine punya satu kata yang terlintas di kepalanya. "Bagaimana kalau Peaches?"

"it sounds good." Pak Ezekiel menganggukkan kepalanya, tampak suka dengan kata pilihan Lorraine.

Pak Ezekiel melangkah menuju rak ia menyimpan mainan miliknya. Pak Ezekiel mengambil leather collar dengan rantai dan memasangkannya di leher Lorraine.

"Berlutut." perintah Pak Ezekiel yang langsung Lorraine turuti.

Lorraine berlutut di hadapan Pak Ezekiel, ia mendongak ketika rantai collar yang terpasang di lehernya di tarik oleh Pak Ezekiel.

"Bark." perintah Pak Ezekiel lagi dengan suara beratnya.

Lorraine awalnya ragu-ragu namun pada akhirnya ia menuruti perintah Pak Ezekiel. "Woof.."

Sudut bibir Pak Ezekiel terangkat membentuk sebuah seringai, tangan Pak Ezekiel terulur mengusap puncak kepala Lorraine. "Good girl."

Jemari Pak Ezekiel turun membelai pipi dan bibir merah Lorraine, jemari Pak Ezekiel merangsek masuk ke dalam mulut Lorraine, membelai bagian dalam bibir dan lidah Lorraine.

Lorraine menyambut jemari Pak Ezekiel, menjilat jemari Pak Ezekiel itu dan menghisapnya tanpa melepaskan pandangannya dari Pak Ezekiel. Menggoda untuk membuat lebih jauh dari ini.

Pak Ezekiel menarik lepas jemarinya dari dalam mulut Lorraine, Pak Ezekiel menarik rantai di leher Lorraine untuk membawanya ke ranjang.

Lorraine hendak berdiri mengikuti Pak Ezekiel namun Pak Ezekiel justru berhenti, "Siapa yang menyuruh mu berjalan? Merangkak!"

Lorraine agak terkejut dengan teriakan Pak Ezekiel itu, namun ia tetap merangkak seperti apa yang Pak Ezekiel inginkan. Lorraine merangkak mengikuti langkah Pak Ezekiel menuju ranjang.

Lorraine diperlakukan seperti anjing, disuruh menggogong, merangkak, dan dipakaikan kalung seperti anjing peliharaan. Tapi entah mengapa Lorraine justru suka diperlakukan seperti ini, setiap perintah yang Pak Ezekiel berikan justru membuat Lorraine basah.

Sepertinya Lorraine benar-benar sudah berubah menjadi wanita mesum.

Sepertinya Lorraine benar-benar sudah berubah menjadi wanita mesum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. Ezekiel - Neighbor With Benefit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang