Lorraine kembali bertemu dengan Olivia hari ini sesuai dengan kesepakatan mereka kemarin, Lorraine datang agak terlambat ke cafe karena Ezekiel sempat menahannya di parkiran dan menciumnya tanpa mengingat waktu dan tempat mereka berada.
Beruntung tak ada yang melihat saat Ezekiel melumat rakus bibir Lorraine.
Lorraine masuk ke dalam cafe, ia melihat Olivia sudah menunggu kedatangannya dengan wajah murung. Dalam hati Lorraine jadi merasa bersalah karena tempo hari bertengkar dengan Olivia dan mengabaikan setiap pesan dan panggilan dari Olivia. Olivia pasti merasa sangat bersalah.
Lorraine duduk di hadapan Olivia, Olivia menegakkan posisi duduknya saat Lorraine tiba. Mereka menatap canggung satu sama lain, mungkin karena sebelumnya mereka bertengkar cukup hebat membuat mereka saling merasa bersalah satu sama lain.
“Terima kasih karena sudah mau datang, ku pikir tadinya kau akan menolak ajakan ku lagi untuk bertemu.” Olivia meremas tangannya sendiri, “Aku.. aku mengajak mu bertemu untuk meminta maaf secara langsung kepada mu Lorra. Aku sudah bersikap kelewatan.”
Lorraine menghela nafas berat, bukan hanya Olivia di sini yang salah Lorraine juga tahu kalau dirinya salah. Lorraine juga sudah bersikap kelewatan dan mengungkit-ungkit masa lalu Olivia hanya karena ia tersinggung dengan Olivia.
“Aku juga minta maaf, aku bereaksi berlebihan waktu itu. Aku bahkan pergi begitu saja padahal kau sudah menyiapkan perayaan untuk naiknya jabatan ku di kantor sejak jauh-jauh hari. Saat itu.. aku merasa tersinggung karena kau mengungkit masalah Ezekiel di depan Aleandra dan Kayla. Mereka yang tadinya tidak tahu soal hubungan tanpa status ku dengan Ezekiel jadi tahu semuanya, aku juga kesal karena kau mengulik terlalu jauh sampai menemui mantan istri Ezekiel. Aku merasa sangat dihakimi hari itu oleh mu.”
Olivia meraih tangan Lorraine dan menggenggamnya erat, setetes air mata jatuh ke pipi Olivia. “Aku hanya khawatir kepada mu Lorra, kau.. kau itu sahabat ku, aku saksi mata hidup bagaimana hancurnya kau dulu saat kau tahu kalau mantan kekasih mu ternyata hanya mengincar harta mu. Aku tidak mau melihat mu hancur lagi seperti dulu.”
Lorraine membalas genggaman tangan Olivia tak kalah eratnya, “Tapi bukan berarti aku harus menutup hati dan tidak berani menerima orang baru dalam hidup ku bukan? Aku paham kau khawatir, tapi ini hidup ku Olivia.. aku yang menjalaninya.”
Olivia menganggukkan kepalanya paham, masih dengan air mata menetes deras. “Maafkan aku, aku janji aku tidak akan melewati batasan ku sebagai seorang sahabat lagi. Aku akan selalu ada di sisi mu, baik kau senang atau pun sedih.”
Lorraine tersenyum, ia mengusap air mata yang membasahi pipi Olivia. “Terima kasih karena sudah perduli dengan ku. Aku yakin laki-laki yang ku sukai kali ini tidak mendekati ku dengan maksud jahat, dia tidak seburuk yang kau kira.”
Ekspresi Olivia masih terlihat ragu, tidak mudah bagi Olivia untuk percaya kalau Ezekiel itu orang baik-baik. Firasatnya justru mengatakan hal yang sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ezekiel - Neighbor With Benefit [END]
RomanceLorraine Morgan malu bukan main ketika ia sedang asik melakukan masturbasi demi melepas penat, kegiatan erotisnya itu justru ditonton secara langsung oleh duda yang tinggal di depan rumahnya. Semuanya hanya karena Lorraine lupa menutup pintu balkon...