Bab 23

43.2K 3.1K 249
                                    

Lorraine bertemu dengan Ayahnya, setelah berbulan-bulan akhirnya Lorraine menginjakkan kaki ke rumah besar milik Ayahnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lorraine bertemu dengan Ayahnya, setelah berbulan-bulan akhirnya Lorraine menginjakkan kaki ke rumah besar milik Ayahnya itu. Saat Lorraine sampai kedatangan Lorraine disambut oleh pelayan dan Lorraine diarahkan ke ruang makan di mana Ibu dan Ayahnya sedang makan malam bersama.

“Akhirnya kau datang juga, duduk lah dan makan bersama kami.” Dante Morgan tersenyum setelah melihat kedatangan putrinya, menunjuk ke arah kursi kosong di seberangnya agar Lorraine duduk di sana dan bergabung makan malam bersama.

“Aku tidak lapar, tujuan ku kemari bukan untuk itu.” Lorraine duduk namun ia tidak menyentuh makanan yang ada di atas meja sedikit pun, jangankan menyentuh meliriknya saja tidak.

“Kau masih saja tidak tahu sopan santun, tinggal di luar membuat mu semakin liar.” Ibu Lorraine—Stefanie Morgan— melirik Lorraine dengan tatapan sinis.

Lorraine mengabaikan kritik sinis dari Ibunya, Lorraine datang kemari bukan untuk berdebat dengan sang Ibu. Lorraine kemari untuk meminta penjelasan Ayahnya.

Tatapan Lorraine masih sinis kepada sang Ayah, “Kau masih bisa makan setelah apa yang kau lakukan dengan putri mu sendiri? Jangan buang-buang waktu ku, cepat jelaskan semuanya padaku kalau tidak aku tidak akan pernah mau jadi penerus. Aku akan hapus nama Morgan dari nama ku untuk selamanya. Sejak kapan? Sejak kapan Papa dan Ezekiel mempermainkan ku?”

Dante menyeringai melihat sikap keras kepala Lorraine, persis sekali seperti dirinya.

“Mempermainkan? Bukankah itu terlalu kasar, Papa hanya menuruti apa yang kau mau. Kau bilang kau tidak ingin menikah dengan orang yang tidak kau cinta bukan? Maka dari itu Papa memerintah Ezekiel untuk mendapatkan hati mu karena menurut Papa yang pantas untuk menjadi suami mu dan mendampingi mu mengurus perusahaan kelak adalah Ezekiel. Dia orang yang tepat menurut Papa.”

“Awalnya Papa ingin kau menikah dengan Blake bersaudara, mereka bisa jadi dukungan besar untuk perusahaan kita. Dua perusahaan terbesar bersatu, bisa kau bayangkan itu? Tapi sayang kau justru berkeliaran menjalin hubungan dengan laki-laki tak berguna di luaran sana, alih-alih dekat dengan laki-laki yang bisa menguntungkan kau justru menjalin hubungan dengan laki-laki miskin yang tidak berguna. Mantan kekasih mu itu kau ingat? Yang kau bantu magang di perusahaan Papa.”

Dante melanjutkan, “Sialnya lagi Blake bersaudara sudah punya istri, tapi Papa bertemu dengan Ezekiel dan menurut Papa Ezekiel cocok jadi suami mu. Dia pekerja keras dia bisa membangun perusahaan peninggalan orang tuanya yang hampir bangkrut berdiri kembali di usia muda meski dia duda tapi paling tidak dia tidak punya anak dari hasil pernikahannya sebelumnya.”

“Jadi orang yang ingin Papa jodohkan padaku waktu itu adalah Ezekiel?” tanya Lorraine kepada Dante.

“Iya dia orangnya tapi kau menolak keras dengan alasan tak mau menikah dengan orang yang tidak kau cintai. Mama sudah berusaha meyakinkan mu untuk mau menerimanya tapi kalian berdua justru bertengkar, kau bahkan berniat pergi dari rumah ini dan ingin hidup sendiri. Ingin membuktikan kalau kau bisa berkembang sendiri tanpa nama keluarga kita. Papa anggap itu sebagai kesempatan emas, kalau begitu Papa akan buat kau jatuh cinta dengan Ezekiel. It's a win-win solution, kau dapatkan cinta yang kau dambakan itu dan Papa mendapatkan menantu yang menurut Papa berguna untuk keluarga kita.”

Mr. Ezekiel - Neighbor With Benefit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang