Bab 18

41.6K 2.4K 89
                                    

Ezekiel terbangun pukul dua dini hari dengan keringat membasahi tubuhnya, Ezekiel melirik ke sisi ranjang sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ezekiel terbangun pukul dua dini hari dengan keringat membasahi tubuhnya, Ezekiel melirik ke sisi ranjang sebelahnya. Ada Lorraine yang masih tertidur memeluknya dari samping.

Ezekiel mengusap wajahnya kasar, mimpi buruk yang baru saja ia alami terasa sangat nyata.

Dalam mimpi buruk itu Ezekiel melihat betapa marahnya Lorraine ketika Lorraine tahu soal rencana yang Ezekiel susun bersama dengan Ayah Lorraine sendiri.

Dalam mimpi itu Lorraine mengamuk, memukuli Ezekiel dan menangis histeris. Dalam mimpi itu Lorraine terlihat sangat terluka. Dan hal itu membuat Ezekiel semakin dihatui rasa bersalah.

Ezekiel perlahan menarik diri dari pelukan Lorraine, berusaha sebisa mungkin agar gerakannya tidak membuat tidur Lorraine terganggu.

Ezekiel memakai celananya, ia mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya itu. Dalam keadaan bertelanjang dada Ezekiel pergi ke balkon kamar Lorraine untuk merokok.

Pikiran Ezekiel sangat kacau sekarang, Ezekiel menghisap rokoknya itu dan menghembuskannya kasar. Ezekiel teringat dengan alasannya mengapa ia sampai bertindak sejauh ini.

Berkonspirasi dengan Ayah Lorraine demi sebuah posisi.

Ezekiel bukannya jatuh miskin, tidak. Posisinya sebagai direktur utama di perusahaannya masih aman. Tapi.. Ezekiel merasa tidak cukup dengan hal itu.

Ezekiel mau lebih.

Mungkin orang lain akan berpikir Ezekiel tamak, tidak tahu diri karena menginginkan hal lebih padahal hidupnya sudah termasuk sempurna.

Tapi lain dengan Ezekiel, cara Ezekiel memandang berbeda dari orang lain. Posisi Ezekiel mungkin cukup bagi orang lain tapi bagi Ezekiel posisinya tidak cukup aman sebagai kakak ipar dari seorang Logan Blake.

Ezekiel lama termenung sembari menghisap rokoknya, Ezekiel sampai tak menyadari kalau Lorraine telah terbangun dari tidurnya dan memakai kemeja milik Ezekiel yang tergeletak di lantai sebagai penutup tubuh telanjangnya.

Lorraine mendekati Ezekiel dan melingkarkan tangannya di pinggang Ezekiel, memeluk Ezekiel dari belakang. “Kau tidak tidur?”

Ezekiel segera mematikan rokoknya ketika merasakan pelukan Lorraine, Ezekiel tak ingin asap rokoknya mengganggu Lorraine.

“Aku masih belum mengantuk.” Ezekiel tak mungkin berkata jujur kalau alasannya belum juga tidur karena Ezekiel dihantui rasa bersalah dan takut kehilangan.

“Ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu ya?” tanya Lorraine masih dengan pelukan eratnya.

“Hanya masalah pekerjaan.” lagi-lagi Ezekiel menutupi kebohongan dengan kebohongan lainnya.

Entah sampai kapan Ezekiel akan terus mengatakan kebohongan kepada Lorraine demi menutupi kebusukannya.

“Minggu depan apa kau ada waktu?” Ezekiel mengalihkan pembicaraan.

Mr. Ezekiel - Neighbor With Benefit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang