Sejak Lorraine memutuskan untuk percaya kepada Ezekiel hubungan mereka berdua menjadi lebih dekat dan intim dari sebelumnya.
Lorraine bahkan mulai jarang membawa mobilnya sendiri untuk ke kantor, Ezekiel selalu mengajaknya untuk berangkat dan pulang bersama meski mereka masih harus berhati-hati agar tidak dilihat karyawan lain.
Tapi bukan berarti Ezekiel dan Lorraine tak pernah curi-curi waktu untuk melakukan hal gila di kantor.
Seperti saat ini contohnya, bukan tugas Lorraine untuk mengantar berkas kepada Ezekiel tapi Lorraine menjadikannya alasan untuk bisa bertemu dengan Ezekiel.
Ezekiel pun tak ada bedanya, bukannya segera menanda tangani berkas yang Lorraine bawa, Ezekiel justru mengesampingkan berkas tersebut. Ezekiel memilih untuk bersenang-senang dengan Lorraine di sela-sela kesibukannya.
Ezekiel memejamkan matanya ketika Lorraine berlutut di hadapannya dan memainkan kejantanannya yang mulai mengeras, Ezekiel menggeram pelan sembari menjambak rambut Lorraine saat ia merasakan lidah Lorraine membelai kejantanannya itu.
Di saat Lorraine sedang sibuk memanjakan kejantanan Ezekiel, pintu ruang kerja Ezekiel tiba-tiba saja terbuka. Lorraine terkejut dan sontak bersembunyi di kolong meja kerja Ezekiel dengan tangan yang masih menggenggam kejantanan Ezekiel.
Nampaknya Ezekiel juga sama terkejutnya, Ezekiel juga memajukan kursinya ke dalam kolong meja agar tak terlihat oleh orang yang baru saja masuk.
Lorraine tidak tahu siapa yang datang, Lorraine tidak bisa mengintip namun Lorraine bisa mendengar suaranya. Sepertinya itu adalah sekretaris Ezekiel.
"Pak.. Nyonya Sarah menghubungi saya karena nomor bapak tidak aktif. Nyonya Sarah meminta saya untuk menyampaikan kepada Bapak untuk mengangkat telepon darinya. Nyonya Sarah bilang ini penting, ini menyangkut mantan mertua anda."
Lorraine yang berada di bawah meja itu mendengar nama Sarah disebut-sebut, perasaan Lorraine mendadak tak senang setelah mendengar nama mantan istri Ezekiel. Karena kesal Lorraine dengan sengaja dengan cepat menggerakkan tangannya bermain dengan kejantanan Ezekiel membuat Ezekiel menggeram.
Ezekiel berusaha mengendalikan ekspresi wajahnya, ia mengibaskan tangannya ke arah sekretarisnya itu. "Baiklah kau bisa pergi kembali ke meja mu."
Sekretaris Ezekiel itu kembali ke luar dengan ekspresi wajah bingung, sekretaris Ezekiel menyadari kejanggalan. Seingatnya ia melihat manager team kreatif masuk ke ruangan Ezekiel tapi kenapa ia tidak ada di dalam?
Sekretaris Ezekiel itu menggelengkan kepalanya dan memilih untuk tidak terlalu memikirkannya.
Ezekiel menunduk melihat ke bawah setelah sekretarisnya pergi, Ezekiel mencubit pipi Lorraine gemas. "Kau sengaja ya?"
Lorraine cemberut, ia bersandar di paha Ezekiel masih dengan tangan yang mengelus kejantanan Ezekiel. "Kau sepertinya akrab sekali dengan mantan istri mu sampai-sampai dia sering menghubungi mu."
Tangan Ezekiel terulur menyingkap anak rambut Lorraine ke belakang telinga, "Kau cemburu?"
Lorraine menggelengkan kepalanya mengelak, tapi ia mempercepat gerakan tangannya lagi seolah sengaja mempermainkan Ezekiel.
"Aku dan Lucia bercerai secara baik-baik, kami masih berhubungan sebagai teman dan juga sebagai rekan kerja. Lucia juga dekat dengan adik dan keponakan ku, begitu pula dengan Ayah dan Ibu Lucia. Meski kami sudah bukan suami istri tidak ada alasan bagi kami untuk saling memutus hubungan persaudaraan yang sudah pernah terjalin bukan?"
Jawaban Ezekiel justru semakin membuat Lorraine cemberut, pasalnya Lorraine merasa kalau Sarah lebih dekat dengan keluarga Ezekiel dibandingkan dirinya. Dan itu membuat perasaan Lorraine agak tidak tenang.
Lorraine juga kesal dengan mantan istri Ezekiel, pasalnya wanita itu sendiri yang mengatakan kepada Lorraine kalau Ezekiel itu laki-laki berbahaya tapi Sarah sendiri masih berhubungan dengan Ezekiel.
Apa jangan-jangan Sarah benar-benar berbohong soal bekas lukanya untuk memukul mundur Lorraine agar Sarah bisa kembali dengan Ezekiel?
Pikiran jelek terus saja berputar-putar di kepala Lorraine, Lorraine merasakan sentuhan lembut Ezekiel di pipinya.
"Kenapa kau melamun? Kau tidak mau melanjutkannya? Kau tidak kasihan dengan milik ku yang sudah mengeras bagai batu ini?" tanya Ezekiel sembari menunjuk ke arah kejantanannya yang berdiri tegak.
Lorraine tersenyum kecil melihat ekspresi wajah tersiksa Ezekiel, Lorraine menegakkan kepalanya yang semula bersandar di paha Ezekiel. Lorraine mulai menjulurkan lidahnya memberi sentuhan hangat dan basah pada kejantanan Ezekiel itu. Lorraine harus menyelesaikan apa yang sudah ia mulai.
Lorraine membawa masuk kejantanan Ezekiel yang besar itu ke dalam mulutnya sembari ia menatap setiap ekspresi yang Ezekiel tunjukan, Lorraine suka saat melihat Ezekiel membuka sedikit bibirnya sembari mendesah pelan.
Terlebih lagi saat Ezekiel menjambak rambut Lorraine dengan kedua tangannya, menuntun kepala Lorraine untuk bergerak semakin cepat.
Ekspresi yang Ezekiel tunjukan setiap kali Lorraine berhasil membuatnya sampai adalah ekspresi favorit Lorraine.
Lorraine tersedak saat Ezekiel mendorong kejantanannya masuk semakin dalam dan cairan hangat berwarna putih kental itu menyembur di dalam mulut Lorraine.
Lorraine menjulurkan lidahnya di depan Ezekiel untuk menunjukkan cairan Ezekiel yang berada di dalam mulutnya, sebagian melumer turun dari sudut bibir Lorraine.
Ezekiel memperhatikan Lorraine menelan cairannya itu dengan nafas terengah-engah, Ezekiel mengusap sudut bibir Lorraine yang masih terdapat sisa cairannya.
Ezekiel juga mengulurkan tangannya membantu Lorraine keluar dari kolong meja, Lorraine pindah duduk di atas pangkuan Ezekiel. Ezekiel menuntun tangan Lorraine untuk mengalung di lehernya sementara mereka melanjutkan kegiatan mereka dengan sebuah ciuman panas sebelum Lorraine dibantu oleh Ezekiel untuk merapihkan rambutnya yang berantakan.
Lorraine turun dari pangkuan Ezekiel, memberi kecupan singkat di bibir Ezekiel sekali lagi sebelum ia pergi dari ruangan Ezekiel.
"Sampai bertemu jam pulang nanti, aku akan menunggu mu di parkiran." ujar Ezekiel sembari membenarkan celananya, ia kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda setelah Lorraine pergi dari dari ruangannya.
***
Sekretaris Ezekiel mengerutkan keningnya ketika melihat Lorraine keluar dari ruang kerja atasannya padahal sebelumnya ia tidak melihat keberadaan Lorraine di dalam.
Lorraine tak memperdulikan pandangan penuh tanya yang sekretaris Ezekiel tunjukkan kepadanya, Lorraine hanya tersenyum kecil sembari melenggang memasuki lift.
Saat berada di dalam lift Lorraine melihat ada notifikasi di handphonenya, Lorraine menghela nafas jengkel setelah melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Olivia lagi-lagi mengiriminya pesan, sudah beberapa hari ini Olivia terus mengirimi Lorraine pesan berisi permintaan maaf dan ajakan untuk bertemu namun Lorraine tak pernah membalasnya.
Jujur Lorraine masih kesal dengan sikap lancang Olivia, namun Lorraine juga tidak bisa selamanya marah kepada Olivia. Pada akhirnya Lorraine memilih untuk menurunkan egonya dan menerima ajakan Olivia untuk bertemu.
Lorraine mengetikkan balasan pada pesan yang Olivia kirimkan kepadanya.
To : Olivia
Baiklah ayo kita bertemu, besok jam makan siang aku tunggu kau di cafe dekat kantor ku.
Lorraine berharap pertemuannya dengan Olivia besok tidak akan berakhir dengan perdebatan lagi, Lorraine benci kalau harus bersitegang dengan sahabatnya.
-
Next preview
"Aku sudah berhasil membuat putri mu jatuh cinta dengan ku, sekarang kau harus menepati janji mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ezekiel - Neighbor With Benefit [END]
RomanceLorraine Morgan malu bukan main ketika ia sedang asik melakukan masturbasi demi melepas penat, kegiatan erotisnya itu justru ditonton secara langsung oleh duda yang tinggal di depan rumahnya. Semuanya hanya karena Lorraine lupa menutup pintu balkon...