(4)

1K 61 2
                                    


Note: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok?







Bapak ketos



"Kakak enggak pakai topi?" Jean menoleh kearah siswa yang memanggilnya sepertinya itu adik kelasnya yang sedang bertugas menjaga gerbang untuk mengecek semua siswa-siswi yang tidak memakai topi dan dasi untuk acara 1 jam kedepanya yaitu upacada, dan benar saja kebetulan Jean tidak membawa topi tapi hanya memakai dasi saja.

"Gak" Jawabnya dengan singkat. Kedua tangan Mina salah satu anggota osis yang mencegahnya tadi langsung menghalangi Jean untuk melangkah masuk kedalam area sekolah.

"Kalau gitu kakak gak boleh ikut upacara" larangnya sembari menatap Jean.

"Terus?" tanya Jean seraya meliriknya.

"Harus berdiri di sana" kedua mata kucingnya memandang kearah dimana semua siswa-siswi yang tidak memakai atribut lengkap di kumpulkan dibagian tempat yang terkena sinar terik dari matahari.

Jean hanya menangguk, lalu dia melepas dasinya. "Ini buat lo gue kalau pake ginian rasanya mau mati kecekik" katanya.

Ke empat anak osis lainnya yang sedang bertugas seperti Mina di gerbang langsung tidak fokus mengecek siswa lain, mereka melongo mendengar ucapan Jean yang kelewatan jujurnya.

Ketika Jean melangkah pergi tanganya ditarik oleh seseorang. Dia menoleh, ternyata itu Wika yang menahan tanganya untuk tidak pergi. Semua siswa langsung agak terkejut melihat kelakuan Wika sekarang.

"Lepas"

"Kamu harus ikut upacara" perintah Wika.

Jean terkekeh, "Benerin kacamata lo bodoh! Gue itu gak pakai topi!" Sarkasnya seraya melotot tajam kearah Wika.

"Mana dasinya Min" 

"Tapi kak Jean harus upacaranya disana kak" celetuk Mina sambil menunjuk-nunjuk tempat khusus siswa siswa yang tidak memakai atribut lengkap.

"Biarin dia gabung sama kelasnya, saya takut kalau kulitnya gosong kayak panci dirumah"

Lagi-lagi semua yang mendengar itu mengerjapkan matanya berkali-kali kenapa sekarang Wika menjadi seorang perhatian bukankah dia sangat keras terhadap aturan sekolah apalagi terhadap siswa seperti Jean.

Pukulan langsung mendarat tepat di perut Wika.

"Shhh....."

"Lo mau gue gosong?!" kata Jean dengan ngegas.

"Siapa bilang? Saya tidak ingin kamu gosong Jean Adiwijaya" ucapnya seraya memasangkan dasi Jean dikerahnya dengan benar. Bukan hanya anak osis sedang berjaga saja yang terkejut dengan sikap Wika, namun siswa yang berlalu masuk juga ikut menyaksikan dan terkejut.

Wika itu benar-benar terkenal, tidak ada yang tidak mengenal Wika di sma ini.

"Maaf kak izin menjawab, kak Jean tidak memakai pakai topi dan dia tidak bisa ikut upacara di tempat yang pantas" kata Mina yang kekeh dengan meremas remas rok sekolahnya.

Jean yang mendengar itu agak terganggu dan menyinsikan matanya, "Denger kan lo? Dia ngomong gue gak pantes gabung sama kelas gue pada umumnya dia udah tau gue itu cewek kayak apa jadi elo diem aja!" saraks Jean lalu melepas dasinya dan mendorong Wika untuk menjauh.

Bapak KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang