(5)

1K 68 0
                                    


Cerita ini telah selesai direvisi⚠️

Note: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok?







Bapak Ketos




"MINA CLARISTA!!!!!"

Ketiga gadis remaja yang sedang ribut tadi langsung menoleh, mereka melihat Wika serta anak buahnya yang menyaksikan kejadian Mina menampar Jean dengan keras. Suara dari Wika yang lumayan keras mampu membuat perhatian beberapa siswa yang tadinya hanya melihat saja menjadi tertarik dan langsung mendekat untuk melihat.

"Dasar orang gak punya sopan!" Ucap Mirza seraya mendekati Jean.

Mina meringis saat dagunya di cengkram oleh Wika dengan kuat, "Jangan pernah ngelukain Jean!" Pemuda itu langsung melepaskan cengkramanya, Jean tentu saja agak bingung dan terkejut ketika mendengar ucapan Wika. Tidak hanya Jean saja, beberapa siswa yang ikut menonton berbisik bisik langsung karena ucapan Wika.

"K-kak Je-Jean d-duluan yang mulai kak dia ngehina aku" balas Mina dengan gugup.

Jean yang mendengar dengan kedua telinganya sendiri langsung tersulut emosi, ketika Wika ingin membalas perkataan Mina ia terhenti karena suara tamparan yang disebabkan oleh Jean untuk Mina. Tamparanya begitu keras sampai membuat mereka meringis apalagi saat melihat tamparan Jean membekas di pipi Mina.

"Sialan lo!!"

Mina menunduk sambil menyentuh pipinya yang tadi ditampar oleh Jean, kedua matanya langsung berair. "Gak usah sok tersakiti!" Sarkasnya.

"Mina...Mina otak lo dimana? Jelas-jelas Sonya itu emang enggak ke club buat jual diri tapi kenapa lo bilang gitu? Padahal yang jual diri itu lo bukan Sonya" Jean tersenyum miring, semuanya lantas langsung terkejut mendengar ucapan Jean karena yang mereka tau Mina ini adalah anak gadis yang baik dan sopan. Tetapi sekarang sifat jahat-nya terbongkar saat tadi dia menyakiti Jean, kakak kelasnya sendiri. Terlebih lagi atas kebenaran yang diungkapkan oleh Jean semakin membuat mereka menatap tak percaya ke arah Mina. Semuanya langsung berbisik bisik, Mina menggeleng geleng sembari menutup kedua telinganya.

"B-bohong!"

"Kalau gue bohong kenapa gue berani ngucapin ini didepan publik?" tanya Jean balik.

"Karena kak Jean temennya kak Sonya pasti kak Jean membela kak Sonya terus nuduh-nuduh aku, padahal kalian sendiri yang berandalan sering ke club" jelas Mina.

Jean memaksakan membuka satu matanya yang sakit, ia tertawa.

"Gue memang temanya Sonya tapi bukan berarti gue selalu belain dia, lo semua yang ada disini coba pikir mana ada cerita gue sama Sonya ngejual diri? Sedangkan gue sama Sonya udah kaya dari lahir" jantung Mina langsung berdegup dengan kencang, dia salah memilih lawan.

"Uang jajan gue aja setara sama uang bayar sekolah kita malah lebih" sahut Mirza sembari tertawa mengejek.

Semua orang yang berada disana langsung bertepuk tangan atas kalimat-kalimat adik kakak yang savage, dan baru kali ini mereka juga pertama kali melihat Jean membalas ucapan lawan bicara dengan panjang lebar.

Wika hanya terdiam saja mengamati pergerakan Jean selagi dia tidak disakiti lagi. Sonya sendiri yang telah dikatai oleh Mina sedari tadi malah hanya tersenyum bangga atas semua balasan kata-kata dari Jean. Bersyukur memiliki teman seperti Jean, dia tidak perlu menghabiskan tenaga untuk berkata kata menyakitkan.

Bapak KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang