Jangan lupa vote ya kawan terus share!!!!
Jangan lupa mampir di blue and grey dan raga dan jiwa.
****
"APA?!"
Ia memutar bola malas ketika melihat reaksi teman-temannya yang heboh saat menceritakan tentang perjodohannua antara dia dan ketos di sekolahnya.
"Lo terima?" Tanya Salfa.
"Plis kalau iya gue bakal seneng banget ahkirnya lo bisa ngelupain Tarka" ujar Sonya dengan tersenyum lebar ketika mendengar kabar yang menurutnya baik dari Jean, setidaknya gadis itu mampu melupakan Tarka.
"Bentar-bentar gue heran deh, kok lo segampang itu nerima dia?" tanya Audrey dengan mengerutkan dahinya.
Jean mendengus kesal. "Ya gimana gue gak terima? Asalkan lo semua tau papi gue bakal mindahin gue dari sini ke negara lain guenya nolak!" ujar jean dengan ngegas, "Huh! Tapi untungnya kemarin gue negosiasi sama ketos sialan itu, kalau gue mau pernikahan kita cuman setahun aja" ketiga temamnya di buat melongo dengan jawaban seringan itu. Asalkan kalian tau pernikahan itu bukan untuk bermain-main.
"Terus nanti apa alesanya kalau papi lo sama mami lo tanya?" tanya Audrey.
"Ya gue jawab, gak betah gitu kelar kan?" balas Jean dengan santai.
"Tapi ya Je satu tahun itu lama juga, gue yakin lo pasti ada bakal punya perasaan" kata Sonya.
"Bener! Setuju banget gue sama Sonya, nih ya je lo itu nantinya bakal tinggal berdua, coba lo pikir mana mungkin bakal gak ada rasa? Satu tahun ketemu terus bayangin." Gadis bermata kucing itu mengerucutkan bibirnya menjadi bingung dengan ucapan Salfa yang menurutnya juga ada sedikit benarnya dan rumit.
"Iya sih, eh tapi gue bakal minta dua kamar sama Wika" putusnya dengan mudah.
Ketiga temannya berkacak pinggang ketika mendengar ucapan ketololan dari Jean. Kenapa gadis ini sangat bego sekali, apakah dia tidak mengerti dengan ucapan Salfa tadi? Tetapi Percuma juga dijelaskan nyatanya gadis ini akan tambah tak paham dan semakin bego.
Sonya, Salfa, Audrey memandang satu sama lain dan mendengus sebal.
"Bersyukur gue ada temen yang pinter kebangetan kayak lo" celetuk Salfa sambil tersenyum paksa.
Jean tersenyum lebar. "Ya iya lah" lagi dan lagi ketiga temanya kesal sendiri rupa rupanya kepintaran gadis ini memang benar-benar hilang.
Lagipun mereka juga tak akan percaya jika setahun kemudian Wika dan Jean akan bercerai, Jean itu cantik pastinya akan membuat Wika jatuh kedalam pesonanya, begitupun Jean pasti lama kelamaan dia akan jatuh kedalam pesona ketos itu.
"Pak ketos!!!" Panggilan dari gadis dengan nada yang agak keras itu langsung membuat Wika yang tadinya sibuk berbicara dengan salah satu anggota osis berhenti.
Dia menoleh, tanganya melambai-lambai menyuruh gadis itu untuk mendekat. Jean berlari menghampirinya.
"Kenapa hm?" mungkin jika itu gadis lain mereka akan salah tingkah dan jungkir balik, namun tidak untuk Jean yang malah memberikan cengiran khas miliknya, yang bermaksud ada udang di balik batu .
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Ketos
Teen FictionEnd√ 16+ Note: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok? ***** "Saya ketua osis! Saya mempunyai kewajiban buat keliling dan memastikan supa...