Jangan lupa vote dulu gais! Jangan cuman baca:(....
Bapak ketos
Hari sudah menunjukan pukul 18.00 malam. Dokter mengizinkanya pulang diwaktu pukul 18.30, padahal Jean ingin mengambil barangnya dipagi hari. Tetapi malah Dokter tidak mengizinkanya. Dia memohon kepada Zaki juga tetapi lelaki itu tidak mau mengambil resiko, dia tidak mau Jean jatuh sakit lagi. Kejadian kemarin sudah hampir membuatnya khawatir sampai tidak pulang rumah dan harus menjaga Jean. Soal orang tua Jean, mereka juga tidak tau masalah Jean saat ini.
"Sebentar ya, ini di lepasin dulu" ujar perawat sembari menunjuk selang infus. Jean mengangguk.
"Jean mau makan dulu?" Tanya Zaki.
Gadis itu menoleh dan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Muka lo kayak gitu masih gak mau makan?"
"Enggak Zak, gue mau cepet-cepet aja ambil barang-barang gue." Balas Jean.
"Habis itu makan ya?"
"Zak, lo kok baik sama gue?" tanya Jean yang mengalihkan topik pembicaraan keduanya.
Zaki terdiam sejenak lalu kembali mengenakan jaketnya, "Manusia punya sisi kebaikan." Zaki tak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaanya sekarang, dia tau rumah tangga Jean baru saja berantakan, maka dari itu Zaki tidak mau membebani pikiran Jean.
"Udah, lo siap kan Jean?"
"Gue ngikutin naluri doang, lagian cuman ambil barang terus kalau dia dirumah ya biarin aja, ada Zaki!" Seru Jean.
Zaki tersenyum tipis, ahkirnya dia bisa melihat Jean tertawa karenanya.
Jean menghembuskan nafas lega ketika melihat gerbang rumahnya yang terbuka dan keadaan rumah sepi, Wika sepertinya pergi dan itu membuat kesempatan mengambil barangnya menjadi lancar tanpa ada drama yang harus ia jalani. Dia melangkah dengan Zaki yang mengekorinya. Aneh juga kenapa Wika tidak mengunci gerbang dan pintu rumah, tak biasanya dia teledor.
Ia mengenggam gagang pintu dan membukanya secara perlahan, langkahnya terhenti ketika melihat jelas dengan matanya sendiei bahwa Amanda tengah memeluk Wika. Lelaki itu sama sekali tidak memberontak.
"Wika kamu jangan memaksakan buat menerima perjodohan itu, kamu bisa cerain Jean... Lagipula kamu terpaksa juga gara-gara kak Tarka kan?"
Jean menggeleng-gelengkan wajahnya mencoba menyadarkan dirinya, dia langsung melangkah melewati kedua orang itu.
Kehadiran Jean yang tiba-tiba membuat kedua orang itu terkejut. Wika membulatkan matanya dan berniat ingin menyusul Jean, tetapi niatnya terhenti karena Zaki menarik kerah lehernya dan tanpa basa basi ia langsung memukulnya.
"Lepasin Wika!" Amanda berusaha memisahkan Wika dan Zaki, tetapi Zaki langsung mendorongnya.
"Brengsek lo!" Lelaki itu dengan emosi langsung kembali memukul Wika sampai wajahnya ungu, dan kacamata yang dikenakan Wika sudah hilang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Ketos
Teen FictionEnd√ 16+ Note: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok? ***** "Saya ketua osis! Saya mempunyai kewajiban buat keliling dan memastikan supa...