Bapak ketos
Sejak kejadian dimana Wika menyatakan perasaanya kepada Jean, sekarang dia selalu menghindar dari lelaki itu dan lebih sering mengalamun. Kelakuanya yang aneh, tentu saja membuat ketiga temanya terheran-heran. Bahkan beberapa hari ini Jean juga lebih sering menginap dirumah Sonya supaya tak bertemu dengan Wika.
Jean masih belum bisa menerima keberadaan Wika dikehiduapanya, dia masih takut jika nantinya Wika akan bernasib sama dengan Tarka. Wika terlalu baik untuknya, dia pantas bahagia dengan gadis lain bukan dirinya.
"Lo kenapa sih?" Tanya Audrey.
Audrey, Salfa, dan Sonya, saling menatap satu sama lain.
"JE" Audrey mengeraskan suaranya membuat Jean langsung terkejut dan tersadar dari lamunanya.
"Kenapa?" Tanya Jean balik.
"Kenapa-kenapa! Lo tuh yang kenapa, dari tadi dipanggil gak nyahut-nyahut."
Jean langsung meminta maaf kepada Audrey dan kembali melamun.
"Lah? Lagi kerasukan setan kita tinggal."
"Lo kenapa sih Je? Dari kemarin kayaknya bengong aja, kalau ada masalah ceritain aja lah... Kita kan udah temenan lama." Sahut Sonya yang ikut menimbrung.
"Betul."
Jean langsung menatap satu persatu temanya lesu, lalu ia langsung merebahankan dirinya di atas rumput-rumput dilapangan dan menatap cahaya matahari yang membuat matanya silau.
Sonya, Salfa, dan Audrey langsung ikut merebahankan tubuhnya mengikuti Jean.
"Arghhhhhhh Sial!!!" Teriak Jean secara tiba-tiba.
Sontak ketiga temanya kaget.
"Lo kenapa sih sebenernya?!" Gerutu ketiga temannya.
Jean menghembuskan nafas berat sudah siap untuk menceritakan hal gila kemarin yang di lakukan oleh Wika.
"Kemarin pas Wika sakit, dia nyatain perasaan ke gue, dan sekarang gue gak tau mau gimana lagi. Dasar ketos sialan!!!!!! Nambah beban!!" Jean benar-benar frusasti setelah Wika menyatakan perasaan kepadanya. Lelaki itu membuatnya hampir tidak tidur semalaman karena selalu terpikirkan.
Sonya, Salfa dan juga Audrey langsung bangun dari tidurnya. "APA?!!!!" Bahkan sampai terkejutnya mereka bertiga bertanya dengan nada yang tinggi, sehingga membuat siswa yang kebetulan berlaluan ke lapangan menatap mereka aneh.
Audrey langsung menarik paksa Jean untuk bangun. "L-lo gak salah?" Tanya Audrey yang masih tak percaya.
Jean menoleh lesu dan mengangguk. "Gue gak bohong" balas Jean.
Sonya yang masih mengangga tak percaya langsung menutup mulutnya dan menelan ludahnya sendiri. "Ja-Jadi itu alesan lo nginep beberapa hari ini dirumah gue?" Tanya Sonya.
"Jean nginep dirumah lo Son?" Tanya Salfa.
"Ya, gue nginep dirumah Sonya.....Gue gak tau harus kayak gimana lagi gue gak mau dia bernasib kayak Tarka, maka dari itu gue sekarang lagi menghindari dia supaya perasaan dia ke gua enyah. " Kata Jean sambil mendongakan wajahnya, mengizinkan sinar matahari menyinari wajahnya.
"What?!"
"Harus otokeh gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Ketos
Teen FictionEnd√ 16+ Note: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok? ***** "Saya ketua osis! Saya mempunyai kewajiban buat keliling dan memastikan supa...