🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”"Bunda pulangnya kapan emangnya?"
"Dua hari lagi, jadi selama dua hari ini gue harus bisa sembuhin luka gue," jawab Jayden menatap Jeya yang duduk dengan memakan buah apel disampingnya.
Jayden menerima buah apel yang sudah di potong dan di kupas oleh Jeya kemudian laki-laki itu memakan apelnya. Sementara itu, Jeya masih fokus memperhatikan layar televisi didepan mereka. Jayden dan Jeya tengah menonton televisi.
"Nyembuhin luka dalam dua hari ya?" gumam Jeya dengan diselingi kekehan pelan. "Mana ada luka sembuh dalam dua hari. Lo pikir luka ke gores apa dua hari sembuh? Jangan ngada-ngada deh. Apalagi luka lo ini serius."
"Gue tau luka gue nggak akan sembuh cuma dalam waktu dua hari. Tapi seenggaknya luka gue ini bisa ditutupin kan? Toh luka yang paling parah juga diperut. Nggak akan keliatan."
"Lo tadi malem tidur di rumah gue beneran apa pulang?" tanya Jayden. Laki-laki itu tidak terlalu ingat karena Jayden semalam tidur lebih awal daripada Jeya. Dan disaat Jayden terbangun, laki-laki itu sudah melihat Jeya yang tengah menyiapkan sarapannya di dapur.
"Gue beneran nginep di rumah lo kok. Terus tadi pas pagi banget jam lima subuh gue pulang buat mandi dan kesini lagi. Tapi tenang, gue semalam tidur di kamar lo."
"Kenapa nggak tidur bareng sama gue aja?" tanya Jayden, yang mana membuat Jeya yang awalnya tengah mengunyah buah apel jadi berhenti mengunyah sebentar. Sebelum akhirnya gadis itu menoleh kearah Jayden yang berada di sampingnya.
"Lo mau tidur bareng sama gue?" tanya Jeya dengan ekspresi wajah menahan agar tidak teriak sekarang juga. Tentu saja Jeya salah tingkah dengan pertanyaan Jayden barusan.
"Kenapa enggak? Gue mau kok tidur sama lo," ujar Jayden dengan entengnya dan beralih mengambil apel yang berada di piring.
"Nggak takut gue bakalan macem-macem sama lo?" tanya Jeya dengan satu alisnya yang ia naikkan.
"Enggak," jawab Jayden singkat.
"Kok enggak?"
"Ya enggak. Gue nggak takut lo macem-macem sama gue, lagian juga kalo lo macem-macem sama gue, dan ngelakuin hal itu, gue juga nggak akan hamil kan? Yang bunting sembilan bulan juga lo."
"Jayden brengsek!" Jeya dengan kesalnya mengambil bantal yang berada di sofa dan melempar bantal tersebut kearah Jayden. Namun sayangnya tidak kena, karena Jayden dengan cepat menahan bantal yang hampir mengenai wajahnya.
Jayden tertawa dengan terbahak-bahak hingga lupa bahwa luka diperutnya masih basah dan jangan lupakan luka disudut bibirnya. Sebenarnya Jayden tertawa sembari menahan rasa sakit pada luka-lukanya, akan tetapi hal seperti ini tidak bisa membuatnya menahan tawanya. Jadi untuk kali ini Jayden bodoamat sama lukanya, yang penting ketawa dulu.
Dan tanpa Jayden sadari, Jeya tertegun melihat Jayden yang untuk pertama kalinya tertawa lepas seperti ini didepannya. Biasanya Jayden akan bersikap jutek dan super menyebalkan jika sudah bersama dirinya. Jayden juga tidak pernah menunjukkan ekspresi mengenakan yang dapat dipandang dengan nyaman dimata Jeya. Yang Jayden tunjukkan hanyalah ekspresi wajah seolah-olah laki-laki itu memusuhinya.
Sudut bibir Jeya terangkat membuat sebuah lengkungan tipis, Jeya tersenyum tipis karena merasa senang setidaknya Jayden untuk pertama kalinya menunjukkan tawa bahagia ketika bersama dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Jaesoo
Teen FictionTipe cewek idaman lo itu kayak gimana sih? Soalnya gue mau memantaskan diri. "Yang pasti tipe cewek idaman gue itu bukan kayak lo." ©xxxhaterainbow