🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”Jeya menatap Jayden dengan tatapan sinisnya sedari tadi, bahkan gadis itu mengabaikan cake oreo yang sudah dipesan diatas meja. Jeya terus menatap Jayden dengan tatapan membunuhnya, tapi seolah tidak peduli Jayden malah tetap melanjutkan sesi memakan cake milik laki-laki itu.
Keduanya saat ini tengah berada di sebuah cafe di ibukota, lantas mengapa Jeya nampak bisa sekesal itu dengan Jayden? Pasalnya awalnya Jayden mengatakan padanya kalau laki-laki itu akan mengantarkan Jeya ke rumah Bintang. Namun ternyata Jayden menipunya, bukannya mengantarkan Jeya ke rumah Bintang, Jayden malah melipir dan mampir di cafe. Sangat menyebalkan bukan?
"Kenapa lo liatin gue kayak gitu? Ngode biar gue suapin?" tanya Jayden setelah selesai meminum ice drink miliknya.
Lantas gadis yang ia tanyai barusan pun berdecak kesal, apalagi ketika dengan entengnya Jayden berkata demikian, seolah-olah laki-laki itu tidak punya salah kepadanya. "Lo bohong!" hardik Jeya.
"Bohong gimana sih?" tanya Jayden seolah-olah bingung dan berpura-pura bodoh. Padahal laki-laki itu tau persis kemana arah pembicaraan Jeya barusan, tentang dirinya yang membohongi Jeya kalau ia akan mengantarkan gadis itu ke rumah Bintang, padahal itu hanyalah alibi Jayden semata.
"Nggak usah pura-pura bego gitu deh. Tadi katanya mau nganterin gue ke rumah Kak Bintang? Kok sekarang malah ke cafe sih?" tanya Jeya dengan suara yang agak meninggi. Membuat beberapa pengunjung di cafe tersebut menatapnya dengan tatapan bertanya.
Mungkin mereka akan berpikir bahwa dua sejoli ini mungkin tengah ada masalah yang membuat si cewek marah kepada si cowok.
"Oh," Jayden hanya ber-oh ria saja. "Gue nggak bohong kok, gue bakalan bener-bener nganterin lo ke rumah Bintang. Tapi sebelum itu kita mampir dulu ke cafe," alibi Jayden yang sebenarnya hanya mengulur-ulur waktu saja.
Lagian mana mungkin Jayden akan mengantarkan Jeya ke rumah Bintang. Jayden bukannya takut kalau Bintang akan melakukan sesuatu kepada Jeya, tapi Jayden lebih takut kalau yang berbuat jahat kepada Jeya nanti itu sudah bukan Bintang lagi melainkan Faisal—papa Bintang.
Entahlah, sebenarnya juga Jayden tidak terlalu yakin dengan apa yang ia pikirkan. Jayden juga tidak tau apakah Jeya juga menjadi incaran Faisal karena gadis itu dekat dengan dirinya atau tidak, tapi daripada ada sesuatu hal yang nantinya tidak di inginkan terjadi, akan lebih baik jika segera mencegahnya. Apalagi Jayden sudah berjanji kepada dirinya sendiri kalau ia akan menjaga Jeya.
Terlepas dari perasaannya yang sebelumnya belum ia ketahui jelas apakah ia memiliki sepucuk rasa spesial untuk Jeya atau tidak. Setidaknya jika Jayden tidak menjaga Jeya untuk dirinya, Jayden masih bisa menjaga Jeya untuk keluarga gadis itu dan juga Olivia yang rupanya sudah menganggap Jeya sebagai anaknya sendiri.
"Ngapain kita pakai mampir ke cafe segala? Gue nggak laper," ujar Jeya masih sangat curiga kepada Jayden kalau-kalau laki-laki itu mungkin berbohong kepadanya. Meskipun mengatakan akan mengantarkan Jeya ke rumah Bintang setelah ini, tetap saja Jeya tidak percaya.
Setelah tadi mereka sempat bertengkar di belakang sekolah dan berujung Jeya lah yang kalah dan terpaksa menuruti apa kata Jayden yang mengatakan kalau laki-laki itu akan mengantarkannya ke rumah Bintang. Makanya itu Jeya menurut saja ketika dijemput oleh Jayden, karena gadis itu pikir kalau Jayden akan benar-benar mengantarkannya ke rumah Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Jaesoo
Novela JuvenilTipe cewek idaman lo itu kayak gimana sih? Soalnya gue mau memantaskan diri. "Yang pasti tipe cewek idaman gue itu bukan kayak lo." ©xxxhaterainbow