🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡 "i will get your heart"

669 76 76
                                    

🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”

"Kenapa? Kaget ya karena ternyata gue belum mati? Kurang banyak ngirim anak buahnya," ucap Jayden menantang Bintang yang tengah menatapnya dengan tatapan sengit.

Awal mula Jayden bertemu dengan si Bintang ketika Jayden selesai membeli minuman dingin dari supermarket dan ketika laki-laki itu hendak pulang, Jayden memutuskan untuk lewat ke salah satu gang yang lumayan sempit dan sepi. Alasannya adalah karena Jayden tidak membawa kendaraan sama sekali, sehingga laki-laki itu hendak memotong jalan agar cepat sampai ke rumahnya.

Namun sepertinya kesialan kali ini tengah berpihak kepada Jayden, Jayden malah bertemu dengan seseorang yang sebenarnya sangat tidak ingin dia temui. Apalagi kondisi Jayden belum pulih seutuhnya, akan sangat beresiko jika sampai ia berduel dengan Bintang yang nampak sehat walafiat.

"Anak buah gue emang nggak bisa di andelin buat ngehabisin manusia sampah yang nggak ada gunanya hidup kayak lo. Harusnya kemarin gue turun tangan aja sekalian biar bisa ngirim lo ikut bokap lo yang udah di neraka," ujar Bintang yang dapat membuat Jayden merasa emosi. Karena Bintang telah membawa-bawa Rey yang sudah tiada.

"Bokap gue ke neraka? Lo kali yang sepatutnya dikirim ke neraka," timpal Jayden dengan santainya. Padahal mati-matian Jayden menahan amarahnya, Jayden tidak ingin bertengkar dengan Bintang. Bukan karena takut, tapi memang karena kondisinya lah yang belum pulih sepenuhnya.

Daripada Jayden menunjukkan amarahnya dan dapat membuat Bintang ingin segera menyerangnya. Lebih baik Jayden bersikap santai seolah-olah ia tidak terbawa emosi. Mungkin dengan begini dirinya akan lebih aman?

"Bacot banget sih yatim."

"Hahaha, inget. Bokap lo itu juga cuma trial di dunia ini," balas Jayden. Dengan wajah menyebalkannya Jayden malah membuka minuman dingin yang barusan ia beli, dan melemparkan tutup botol tersebut yang sukses mengenai pundak Bintang.

"Semua orang bakalan mati, nggak ada yang abadi di dunia ini. Mungkin sekarang gue yang merasakan kehilangan seorang ayah. Tapi bisa aja kan besok yang ngerasain kehilangan seorang ayah itu lo."

"Apa maksud omongan lo?" Bintang nampak mulai terbawa emosi. Jayden salah, sepertinya sikapnya yang terlalu santai ini juga dapat mengundang emosi Bintang. Mau tidak mau jika Bintang menyerangnya, Jayden harus siap.

Samar-samar Jayden melirik ke arah tangan kanan Bintang yang ternyata ada pisau kecil yang laki-laki itu pegang. Jayden berdecih pelan, memang sudah melekat pada anggota ataupun ketua Deadly Black. Kalau ingin menyerang seseorang seperti seorang pecundang yang selalu membawa senjata tajam dan tidak berani berduel dengan tangan kosong.

Memang sepertinya jika Bintang menggunakan senjata tajam Jayden akan kalah. Jika Bintang menyerangnya, Jayden akan sekuat tenaga melarikan diri dari Bintang. Kalau tidak mungkin ini bisa jadi hari terakhirnya di dunia ini.

Dan tentunya Jayden tidak mau hal itu terjadi, Rey sudah meninggalkan Jayden dan Olivia untuk selama-lamanya. Kalau sampai Jayden duluan yang pergi untuk kali ini, maka siapa yang akan menemani Olivia? Tidak, Jayden harus tetap hidup untuk Olivia.

"Gue bakalan ngehabisin lo hari ini juga, Jay. Supaya lo bisa nyusul bokap lo yang udah di neraka," gumam Bintang dengan tatapan tajamnya yang tertuju pada Jayden.

Bintang menunjukkan pisaunya kepada Jayden. Jayden meneguk ludahnya kasar; mati gue, batinnya. Jayden perlahan mundur namun saking pelannya ia mundur, sampai-sampai Bintang tidak menyadari hal itu.

Crush | JaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang