🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”Masih di hari yang sama dan di waktu yang sama pula. Jeya dan Jayden saat ini tengah berada di balkon milik laki-laki itu. Mereka berdua duduk di sofa yang memang disediakan di balkon tersebut. Jeya yang masih asyik memakan jajanan yang sempat dibeli oleh Jayden di minimarket dekat sekolah mereka tadi seusai pulang sekolah.
"Ini lo jadi cerita nggak sih? Kok malah dari tadi diem sambil lihatin gue makan, mau lo?" Tawar Jeya sembari menyodorkan bungkus keripik kentang yang sibuk ia cemilin sedari tadi.
Sebagai jawaban Jayden hanya menggeleng singkat dan menunjukkan senyum tipisnya untuk menolak tawaran Jeya. Masih diam dan tidak bicara sepatah kata apapun, Jayden menggerakkan tangannya untuk mengambil kantung plastik yang ada di pangkuan Jeya, kemudian laki-laki itu segera membuka kantung plastik tersebut dan mengambil minuman kaleng berwarna hijau itu.
"Gue minum ini aja deh, soalnya gue lagi nggak pengen nyemil." Katanya, lalu laki-laki itu segera membuka segel kaleng tersebut dan mulai meneguk minuman yang sangat cocok diminum ketika panas-panas begini.
Melihat Jayden yang nampak nikmat sekali minum di siang bolong seperti ini, Jeya jadi meneguk ludahnya dengan kasar. Ia ingin minuman yang di minum oleh Jayden, tapi tadi ternyata Jayden hanya membeli satu minuman itu. Jeya juga membeli minum, tapi yang gadis itu pilih malah susu kotak UHT.
Huhh.... Jeya jadi sedikit menyesal tadi tidak meminta Jayden untuk membeli minuman tersebut dua atau tiga. Kan sekarang Jeya jadi pengen.
"Jayden minta!" Seru Jeya ketika laki-laki itu baru saja meneguk minuman tersebut sampai tandas tak tersisa sedikitpun.
Mendengar Jeya yang berseru meminta minumannya, Jayden pun menatap kearah Jeya dengan rasa tidak enak. "Kok baru ngomong pas udah gue teguk sampai habis, sih?" Tanya laki-laki itu, ada rasa menyesal karena tidak menawari Jeya minuman bersoda yang barusan ia minum.
"Ya lo kalau minum rakus banget sih, masa iya dua tegukan aja udah langsung habis. Itu kerongkongan apa paralon?" Sindir Jeya merasa jengkel. Padahal sebenarnya ini bukan salah Jayden, tapi salah Jeya sendiri yang tadi tidak membeli minuman bersoda itu juga.
"Lah? Lo nyalahin gue apa gimana nih?" Sang empu alias Jayden sendiri sedikit tidak terima. "Kan lo udah ada minum sendiri, sesuai dengan pilihan lo tadi pas di minimarket. Tuh, susu kotak UHT rasa strawberry."
"Tapi kalau habis makan keripik kayak gini itu nggak cocok minum susu, soalnya bakalan ngerasa enek dan juga seret. Cocoknya ya minum minuman kayak punya lo barusan, tapi udah lo habisin, cih!"
Jayden membulatkan matanya, sekarang ia merasa terpojok padahal Jayden tidak bersalah sama sekali dalam hal ini. Memang sepertinya suasana hati Jeya saja yang kurang baik, makanya gadis itu menyalahkan Jayden yang sudah jelas-jelas tidak bersalah.
"Jangan bilang lo lagi pms." Tebak Jayden asal. Soalnya Jayden sering dengar kalau cewek pms itu pasti galaknya minta ampun, mood-nya tidak menentu, cepat marah dan cepat kesal juga, benar-benar ribet.
"Kalau iya emangnya kenapa?! Salah gitu? Mau nyangkut pautkan dengan kondisi gue yang sekarang lagi kesel? Basi tau nggak! Semua orang juga bakalan kayak gini kok kalau minuman atau makanannya dihabisin sama orang lain."
"Idih?" Jayden mengangkat satu alisnya, memicing. "Maksud lo apaan coba? Lo bilang kayak gitu seolah-olah minuman tadi itu punya lo, padahal minuman tadi itu udah jelas-jelas punya gue. Dan oh ya! Gue tadi udah sempet nawarin lo mau minuman itu atau enggak pas di minimarket tapi lo jawab enggak, lo mau susu kotak UHT rasa strawberry aja, so kelihatan dong disini yang salah itu siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Jaesoo
Novela JuvenilTipe cewek idaman lo itu kayak gimana sih? Soalnya gue mau memantaskan diri. "Yang pasti tipe cewek idaman gue itu bukan kayak lo." ©xxxhaterainbow