🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡 "i will get your heart"

588 61 23
                                    

🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”

"MAKSUD LO APAAN SIH?!"

PLAK!

"NYULIK GUE NGGAK JELAS KAYAK GINI! GUE BUKAN ANAK KECIL YA BANGSAT YANG BISA DIJUAL!"

PLAK!

Mendapatkan dua kali tamparan secara berturut-turut dari tangan mungil yang sialnya terasa begitu panas ketika sudah menampar pipinya. Sagala menatap Jeya yang marah-marah kepadanya dengan tatapan sulit diartikan.

Hanya ada satu kata untuk Jeya dari Sagala, yaitu “menarik”. Jeya adalah gadis yang sangat menarik bagi Sagala, tidak neko-neko dan tidak menye-menye. Bahkan sedari tadi gadis itu terus memberontak dan melawan Sagala.

Sagala menyukai hal itu, dia suka gadis yang mau melawannya dengan cara brutal seperti apa yang dilakukan oleh Jeya barusan.

Sangat berbeda dengan mantan-mantannya dulu yang terlalu menye-menye. Bahkan ketika Sagala bentak sedikit saja para mantannya sudah menangis dan minta putus.

Dan sangat berbeda dengan sosok gadis brutal yang mau melawannya bahkan bersikap kasar kepada dirinya. Kalau boleh jujur, sebenarnya baru kali ini Sagala mendapatkan tamparan dari seorang gadis dan juga makian yang sangat kejam dan sadis.

"Udah marah-marahnya?" tanya Sagala setelah melihat Jeya yang nampak ngos-ngosan. "Udah belum? Kalau belum coba marah-marah lagi. Tampar gue juga kalau perlu," kata Sagala dengan sedikit terkekeh.

"Rahang sama pipi lo terbuat dari besi ya? Tangan gue panas banget," bukannya takut atau apa, malah gadis itu mengeluh demikian.

Awalnya Jeya memang takut dengan Sagala yang tiba-tiba menculiknya dan seolah-olah akan memperkosanya ditempat. Tapi setelah sampai di rumah laki-laki itu, entah kenapa rasa takut Jeya seketika menghilang.

Sagala tertawa mendengar ucapan dari Jeya, karena ia tertawa, Jeya menatapnya dengan tatapan sinis.

"Kenapa ketawa? Nggak usah ketawa deh! Nggak ada yang lagi ngelawak!" tegas Jeya. Ia sedari tadi melirik jam yang ada dipergelangan tangannya.

Pasti kedua orangtuanya sudah sangat khawatir dan mencari-cari dimana keberadaannya yang tidak kunjung pulang sampai sore hari seperti ini. Sialan! Dasar Sagala brengsek! Menculiknya tanpa aba-aba seperti ini.

"Lagian yang bilang lo lagi ngelawak itu siapa? Nggak ada kan?" timpal Sagala dengan wajah jenakanya. "Lo kayaknya capek deh marah-marah mulu, mau gue ambilin minum nggak? Mau minum apa lo?"

"NGGAK, MAKASIH!" sahut Jeya dengan galak.

"Kenapa?" tanya Sagala sembari menaikkan satu alisnya.

"Ya nggak mau lah! Lagian cuma orang bego yang mau menerima pemberian dari seorang penculik yang menculiknya. Dan lo orang yang udah nyulik gue, jelas lah gue nggak mau nerima minuman dari lo."

"Anterin gue pulang cepetan. Gue pasti udah dicariin sama Mama sama Papa gue juga. Terus sama adek gue, anterin!" pinta Jeya dengan penuh penekanan.

"Lah?" Sagala menganga mendengar penuturan dari Jeya. Bisa-bisanya minta diantarkan pulang oleh seorang penculik yang barusan menculik dirinya.

Crush | JaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang