🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”Pagi ini Jeya berjalan di koridor sekolah dengan senyum yang merekah di bibirnya. Ia ingin segera bertemu dengan Jayden dan mengucapkan terimakasih secara langsung kepada laki-laki itu sebab atas sarannya semalam, Jeya jadi bisa menyelesaikan visi-misinya dengan baik.
Kalau bukan saran dari Jayden, mungkin Jeya akan terus bimbang dengan visi-misinya. Sebab Jeya tidak hanya membuat satu atau dua visi-misi, melainkan ada lima visi-misi sekaligus yang ia buat. Maka dari itu dirinya merasa bimbang visi-misi mana yang paling tepat yang akan ia pilih nantinya.
Tapi setelah mendapatkan saran dari Jayden semalam, Jeya langsung bisa memilih visi-misi yang paling tepat dan ia yakini bahwa ia bisa menjalankan sekaligus mewujudkan apa yang Jeya tulis di visi-misinya. Semoga saja.
Nanti setelah jam pelajaran pertama, para seluruh siswa-siswi SMA Bangsa akan dikumpulkan di tengah lapangan untuk mendengarkan visi-misi para calon ketua OSIS baru di SMA Bangsa. Jeya tidak menuntut bahwa dirinya harus terpilih menjadi ketua OSIS, Jeya tidak ingin percaya diri bahwa ialah yang keterima menjadi ketua OSIS SMA Bangsa.
Bagi Jeya apapun keputusan yang keluar nanti dan tentang siapa yang akan terpilih itu urusan belakangan. Karena Jeya yakin hanya mereka yang pantaslah yang akan menang dalam pemilihan ketua OSIS SMA Bangsa yang baru. Dan Jeya tidak ingin sombong dengan merasa bahwa dirinyalah yang akan terpilih nantinya, sebab Jeya merasa bahwa saingannya kali ini juga cukup pantas semua untuk menjadi ketua OSIS SMA Bangsa.
Jika memang bukan Jeya yang terpilih, maka Jeya akan ikhlas menerimanya. Mungkin memang dirinya belum pantas menjadi ketua OSIS SMA Bangsa.
"Jey!" Panggilan tersebut menghentikan langkah kaki Jeya. Gadis itu menoleh kebelakang dan mendapati sosok Kara, yang tak lain dan tak bukan adalah calon wakil ketua OSIS-nya.
"Eh, Kara? Kenapa?" Tanyanya yang dengan segera berbalik badan dan kini Jeya sudah berhadapan dengan Kara.
"Gimana? Udah siap untuk nanti? Terus juga lo udah nentuin kan yang mana visi-misi yang paling pas? Soalnya gue itu heran banget sama lo, kalo yang lain mungkin akan pusing ya buat satu visi-misi aja. Sedangkan lo buat sampai lima visi-misi. Otak lo terbuat dari apa coba, Jey?" Kara menggelengkan kepalanya heran dengan si jenius Jeya.
Jeya menanggapi omongan Kara dengan kekehan ringan, Jeya memukul pundak Kara pelan. "Ada-ada aja lo. Ya otak gue kayak otak manusia pada umumnya lah. Nggak usah berlebihan gitu juga. Tenang aja gue udah nentuin visi-misi yang paling pas dan bisa gue wujudkan nantinya," jawab Jeya.
"Syukur deh kalo gitu, soalnya gue dari semalam mikirin ini. Si Jeya masih pusing nggak ya sama lima visi-misi yang akan dia pilih nantinya," ujar Kara lega sembari menghela nafasnya pelan.
Sebagai sosok teman yang termasuk dekat dengan Jeya, Kara merasa senang sekaligus bersyukur karena dapat berteman dengan sosok Jeya yang bisa disebut sebagai smart people. Jeya adalah gadis yang baik dan sangat ramah, Jeya memanglah murid yang jenius di SMA Bangsa karena Jeya mampu masuk kedalam tiga besar.
Akan tetapi dengan kemampuan yang gadis itu miliki, Jeya tidak bersifat sombong dan merendahkan siswa-siswi yang berada jauh dibawahnya.
Malahan Jeya sering membantu Kara untuk memahami beberapa materi yang belum Kara pahami. Mungkin kalau jajaran murid pintar pada umumnya akan sangat pelit ilmu karena tidak ingin tersaingi, tapi tidak dengan Jeya. Jeya malah mengakui bahwa jujur saja gadis itu merasa senang ketika dapat membantu teman-temannya memahami materi bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Jaesoo
Teen FictionTipe cewek idaman lo itu kayak gimana sih? Soalnya gue mau memantaskan diri. "Yang pasti tipe cewek idaman gue itu bukan kayak lo." ©xxxhaterainbow