🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”"Jeya, lo mau kan pulang bareng sama gue?" Tanya Bintang yang kini berada didepan kelas Jeya. Jeya yang baru keluar dari kelas dan mendapati sosok Bintang itu lantas terkejut.
"Kak Bintang mah ngagetin gue aja," ujar Jeya sembari mengusap dadanya dan kemudian gadis itu terkekeh pelan.
Bintang tersenyum menampilkan deretan giginya yang terlihat kecil dan rapih. Dengan kacamata yang laki-laki itu gunakan Bintang terlihat lebih berwibawa. Tak hanya itu seragam Bintang juga nampak sangat rapih, sangat mencerminkan ketua OSIS yang baik dan bijak dapat memberikan contoh yang baik untuk siswa-siswi yang lainnya. Makanya dari itu Jeya menjadikan sosok Bintang ini menjadi panutannya.
"Tadi Kakak ngomong apa ya? Maaf soalnya gue nggak terlalu denger, ehehehe..." Jeya nyengir idiot merasa tidak enak karena harus menyuruh Bintang untung mengulang ucapannya.
"Oh, nggak papa. Gue mau ngajak lo pulang bareng sekalian buat ngomongin masalah visi-misi lo itu. Gue bakalan ngasih lo arahan untuk buat OSIS SMA Bangsa ini agar menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya, gimana?" Bintang berharap Jeya mau dengan ajakannya.
"Nggak." Itu bukan jawaban yang keluar dari mulut Jeya melainkan dari mulut Jayden yang diam-diam menguping pembicaraan mereka berdua. Bintang menatap Jayden dengan tatapan memicing sembari memperhatikan Jayden dari atas sampai bawah.
Penampilan Jayden tidak serapi penampilannya bahkan penampilan laki-laki itu terkesan seperti penampilan seorang berandalan. Bintang memanglah kenal dengan Jayden karena Jayden adalah langganan dihukum di tengah lapangan karena suka telat datang saat upacara dan tidak memakai atribut sekolah dengan lengkap.
Contohnya saja sekarang ini, Jayden tidak menggunakan dasi dan juga ikat pinggang. Baju yang dikeluarkan dan kancing yang dibuka menampakkan dada bidang laki-laki itu. Benar-benar tidak mencerminkan seorang pelajar yang disiplin.
Terkadang Bintang juga merasa heran mengapa orang seperti Jayden ini bisa masuk kedalam kelas 11 IPA 1 dimana isinya adalah murid-murid pintar. Sangat tidak cocok dengan Jayden yang nampak seperti berandalan.
Namun usut punya usut rupanya meskipun tidak disiplin dalam menggunakan atribut, Jayden termasuk jajaran murid yang otaknya lumayan pintar. Jayden sebenarnya sering masuk kedalam lima besar, akan tetapi sangat disayangkan dengan perilaku Jayden yang terlihat nakal.
Nakal dalam hal penampilan lebih tepatnya. Dan kenakalan Jayden yang lainnya adalah, laki-laki itu seringkali telat dan bolos di jam pelajaran agama dengan alasan dia tidak suka Pak Agus—guru agama yang suka sekali berceramah tentang neraka dan hari kiamat. Jayden merasa bosan.
"Apa hak lo?" Tanya Bintang dengan tatapan tidak sukanya kepada Jayden. Jelas Bintang tidak menyukai Jayden karena selain langganan BK dan Bintang harus kewalahan karena harus mencari Jayden ketika laki-laki itu bolos pelajaran. Bintang juga tahu bahwa Jayden adalah laki-laki yang Jeya suka.
Maka dari itu rasa tidak suka Bintang terhadap Jayden semakin bertambah. Jayden adalah salah satu adik kelas yang tidak punya sopan santun sama sekali kepada kakak kelas. Bahkan Jayden suka memanggil kakak kelas dengan panggilan nama mereka tanpa embel-embel kakak.
"Tanya Jeya gih, apa hak gue." Ucapnya menantang. "Lagian lo kok kayak terkesan nggak adil gini sih? Anggota OSIS yang lainnya juga banyak kali yang mencalonkan diri menjadi ketua OSIS setelah angkatan lo nanti. Kenapa mereka nggak lo beri pengarahan juga? Kenapa cuma Jeya aja? Nggak adil banget lo, jadi ini yang namanya Bintang Johannes ketua OSIS SMA Bangsa yang bijaksana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Jaesoo
Novela JuvenilTipe cewek idaman lo itu kayak gimana sih? Soalnya gue mau memantaskan diri. "Yang pasti tipe cewek idaman gue itu bukan kayak lo." ©xxxhaterainbow