🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”"Kenapa Kak Bintang ngehindarin gue? Apa gue punya salah sama Kakak?"
Bintang mengentikan langkahnya tatkala suara tersebut berhasil mencuri atensinya. Niatnya untuk menghindari Jeya akankah kali ini akan gagal? Setelah hampir sekian lama Bintang menahan diri agar tidak menemui gadis itu.
Tapi pada saat ini Bintang bertemu dengan Jeya disekolah, tidak sengaja berpapasan ketika dirinya baru keluar dari perpustakaan sedangkan Jeya hendak masuk ke perpustakaan.
Awalnya Bintang ingin mengabaikan Jeya saja, walaupun batinnya berteriak ingin berbicara dengan gadis itu. Bintang ingin menanyakan banyak pertanyaan kepada Jeya, bagaimana kabarnya? Apakah ia baik-baik saja?
Sangat, sangat ingin berbicara dengan Jeya. Tapi lagi-lagi ia harus menahan diri ketika ingat dengan kesalahannya.
"Kalau emang gue punya salah sama lo, Kak. Gue minta maaf, dan tolong bilang juga ke gue apa kesalahan gue? Sampai-sampai lo menghindar kayak gini setiap ketemu sama gue."
Wajar Jeya menanyakan mengapa Bintang akhir-akhir ini tidak pernah muncul dihadapannya. Seolah-olah laki-laki itu memang lenyap dari muka bumi ini.
Karena Jeya belum mendapatkan penjelasan apapun dari Jayden disaat malam dimana ia dilecehkan oleh Sagala. Jeya belum mendapatkan penjelasan juga mengenai Jayden kenapa bisa tiba-tiba datang membantunya.
Jeya juga sebenarnya mulai enggan dan malas membahas hal paling keji yang terjadi pada malam itu. Makanya setiap ia ingin meminta penjelasan dari Jayden, Jeya kembali mengurungkan niatnya karena tidak ingin terus-terusan membahas hal yang membuatnya merasa sakit hati lagi.
Gimana gue bilangnya sama lo, Jeya? Lo nggak punya salah apapun sama gue. Justru disini itu gue lah yang paling bersalah atas semua kejadian yang menimpa lo. Gue sadar akan kesalahan gue selama ini, makanya gue milih buat ngelepasin lo aja. Padahal kalau boleh jujur, gue kangen banget sama lo, Jey. Gue pengen kita kembali deket kayak dulu, tapi gue tau itu semua nggak akan pernah terjadi.
Yang mana ungkapan tersebut hanya mampu ia pendam didalam batinnya. Sungguh, bahkan hanya untuk menolehkan kepala agar bisa menatap Jeya saja rasanya sangat susah. Apalagi untuk mengungkapkan semua unek-unek yang ia pendam selama ini. Sangat sulit.
"Kak Bintang." Panggilnya, "Kakak kenapa cuma diem aja, Kak? Gue butuh penjelasan dari Kakak. Lo nggak bisa dong main menghindar dari gue tanpa alasan yang jelas. Gue tanya sekali lagi, apa gue punya salah sama Kakak?"
Dengan susah payah Bintang berusaha membuka mulutnya agar bisa menjawab semua pertanyaan Jeya. "Gue rasa lo nggak perlu tau alasan gue menghindar dari lo. Dan gue minta sama lo, jangan pernah bicara ataupun nemuin gue lagi, Jey."
Jeya tertegun mendengarkan ungkapan dari kakak kelasnya itu. Ini seperti ada yang tidak beres, pikir Jeya. Karena Jeya sangat kenal betul dengan Bintang. Tidak mungkin Bintang bersikap seperti ini tanpa alasan yang jelas, pasti ada sesuatu hal yang telah terjadi namun tidak Jeya ketahui.
"Ya tapi kenapa, Kak? Kenapa gue nggak perlu tau alasan lo selama ini ngehindarin gue? Dan gue rasa gue berhak tau, karena gue juga bersangkutan disini."
"Mungkin lo ngerasa lo perlu tau, tapi gue merasa lo nggak perlu tau. Meskipun lo bersangkutan dalam hal ini."
"Kak.." suara Jeya melirih. "Sebenernya apa yang udah terjadi selama ini? Kenapa semuanya seolah-olah berubah. Gue bingung, jujur. Gue butuh penjelasan dari semuanya, terutama penjelasan tentang kenapa Kak Bintang ngejauhin gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Jaesoo
Roman pour AdolescentsTipe cewek idaman lo itu kayak gimana sih? Soalnya gue mau memantaskan diri. "Yang pasti tipe cewek idaman gue itu bukan kayak lo." ©xxxhaterainbow