🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡 "i will get your heart"

961 102 66
                                    

🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”

Hari ini adalah hari Senin dimana seluruh siswa-siswi SMA Bangsa tengah melaksanakan upacara bendera rutin setiap hari Senin. Dan tak hanya itu hari ini juga hari dimana akan ada pengumuman tentang siapa yang menang dan terpilih sebagai ketua OSIS SMA Bangsa. Pengumuman akan diberitahukan ketika upacara bendera telah selesai.

Bendera merah putih telah dikibarkan, para siswa-siswi SMA Bangsa juga sudah selesai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Upacara pun berjalan seperti biasanya hingga selesai, dan kini sebentar lagi kepala sekolah akan mengumumkan siapa yang terpilih sebagai ketua OSIS SMA Bangsa. Baru setelah itu akan dilaksanakan serah-terima jabatan.

Jeya berada dibarisan paling depan dengan posisi tegap dan siap. Pandangannya lurus ke depan, lebih tepatnya Jeya tengah melamun sembari melihat ke arah tiang bendera. Tak bisa dipungkiri bahwa Jeya juga merasa gugup hari ini, jika memang ia tidak terpilih Jeya sebenarnya ikhlas. Tapi ada sesuatu hal yang Jeya khawatirkan kalau sampai ia tidak terpilih sebagai ketua OSIS SMA Bangsa.

Suara riuh nan bising membuat lamunan Jeya buyar seketika, netranya menatap ke arah suara riuh itu terdengar. Dan Jeya terfokuskan kepada sosok Jayden yang tengah diseret ketengah lapangan dengan telinga laki-laki itu yang di jewer oleh Bu Ani, salah satu guru BK di SMA Bangsa.

Sorakan, ejekan, dan tawa memenuhi seisi lapangan saat ini. Jayden tidak sendiri melainkan ia bersama dengan Rival yang juga terlambat datang. Jeya menatap Jayden dengan tatapan kasihan namun apa yang terjadi pada laki-laki itu sekarang ini juga karena ulahnya sendiri.

Jeya melihat Jayden dari barisannya, dan tatapannya itu tak lama kemudian dibalas oleh Jayden yang juga tengah menatapnya. Mata tajam laki-laki itu mengunci tatapan Jeya, tatapan Jayden selalu sama, menatapnya layaknya seorang musuh. Padahal Jeya juga tidak tahu kesalahan apa yang telah ia perbuat pada Jayden sehingga jika Jeya menatap laki-laki itu, Jayden akan menatapnya dengan tatapan tajamnya.

Meskipun diseret ketengah lapangan dan disuruh hormat ke tiang bendera, Jayden nampak tidak perduli atas ejekan dan cibiran dari para siswa-siswi SMA Bangsa. Seolah-olah Jayden memang sudah terbiasa mendengarnya, makanya laki-laki itu tetap terlihat santai padahal saat ini terlihat sekali Bu Ani tengah mengomeli Jayden dan Rival.

Bu Ani berkacak pinggang dan geleng-geleng kepala dengan nafas yang tampak ngos-ngosan. Bu Ani segera naik keatas mimbar dan menyalakan microphone.

"Perhatian semuanya!" Ucapnya dengan lantang yang mana langsung membuat para siswa-siswi yang awalnya bersorak meledek Jayden dan Rival seketika hening dan fokus kepada Bu Ani.

"Kalian semua bisa melihat dua makhluk dengan wajah tidak berdosanya ini?" Ujarnya lagi sembari menunjuk Jayden dan Rival yang tengah hormat ke tiang bendera. "Apa yang mereka berdua lakukan tidak pantas untuk kalian semua contoh. Waktunya upacara bukannya segera baris sesuai kelasnya masing-masing malah nongkrong di belakang toilet."

"Jayden Areksa dan Rival Ramadhan. Kalian pasti sudah sangat hafal dengan dua makhluk yang hobinya menyusahkan guru BK SMA Bangsa. Tak hanya itu mereka and the gang ini juga hobi sekali menyusahkan Bintang si ketua OSIS SMA Bangsa karena Bintang harus kewalahan untuk mencari Jayden dan kawan-kawan ketika mereka bolos pelajaran."

"Mau jadi apa kalian ini?" Tanya Bu Ani yang di lontarkan untuk Jayden dan Rival. "Jawab! Mau jadi apa kalian berdua ini? Mending nggak usah sekolah kalau nggak niat. Jangan cuma bisanya menyusahkan."

Crush | JaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang