🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“i will get your heart”"Kita emangnya mau ke mana, Kak?" Jeya memperhatikan Bintang yang tengah memilih buku di perpustakaan. Tadi disaat bel pulang sekolah berbunyi Bintang menemui Jeya dan mengajak Jeya untuk pergi jalan setelah pulang sekolah, Jeya tidak bisa menolak karena dia tidak mempunyai alasan juga untuk menolak ajakan Bintang.
Dan sebelum itu Bintang mengajak Jeya ke perpustakaan terlebih dahulu, pasalnya Bintang hendak meminjam buku atlas di perpustakaan. Jeya hanya mengiyakan saja, padahal Jeya ingin sekali pulang bersama Jayden. Tapi laki-laki itu ternyata langsung melenggang pergi setelah tahu bahwa Bintang menghampiri dirinya dan mengajaknya pergi.
"Jalan aja, ke taman, mall, atau cafe gitu. Gue juga lagi nggak ada temen sih, makanya gue ngajak lo Jey. Dan nanti ke toko buku dulu mau nggak? Gue bakalan beliin lo novel," tawar Bintang masih fokus kepada rak yang ada didepannya. Dan Bintang berdecak senang saat akhirnya menemukan buku yang sedari tadi ia cari.
Lantas Jeya yang mendengar kata toko buku apalagi ditambah novel itu dengan segera membulatkan matanya dengan wajah sumringah. Ini yang paling Jeya suka, yaitu membaca novel dan mengoleksi novel yang bergenre fiksi remaja.
Sebenarnya Jeya adalah gadis yang bisa dikatakan tukang halu kalau kisah cintanya akan semulus kisah cinta di novel. Tapi ternyata itu tidak mungkin, karena buktinya saja sekarang kisah cintanya berjalan dengan sangat tidak mulus dan penuh luka. Meskipun terkadang ada beberapa kisah cintanya yang mirip seperti di novel-novel.
Karena pada akhirnya Jeya sadar kalau kisah yang terlalu mulus itu adalah karangan manusia. Sedangkan dia tidak, tentunya kehidupan nyata sangat berbeda jauh dengan cerita fiksi, bukan?
"Yang bener, Kak?" tanya gadis itu dengan suara girangnya. Untung saja tidak ada orang di perpustakaan saat ini, coba kalau tidak, pasti Jeya sudah ditegur oleh penjaga perpustakaan.
"Iya bener, selain novel lo juga suka komik gitu kan? Nanti bakalan gue beliin juga. Hitung-hitung buat rasa terimakasih karena lo udah mau jalan sama gue," ucap Bintang dengan memegang pundak Jeya. Bintang merasa senang kalau Jeya dapat tersenyum bahagia seperti ini karena dirinya.
"Kak Bintang baik deh, makasih ya," ujarnya sembari memegang tangan Bintang yang berada di pundaknya.
Bintang yang mendapatkan sentuhan demikian dari Jeya pun merasa salah tingkah, ingin sekali Bintang berteriak dengan keras saat ini. Akan tetapi ia harus tetap menjaga sikapnya didepan Jeya, jangan sampai karena salah tingkah sifat aneh Bintang muncul dan membuat Jeya ilfeel padanya.
"Anything for you, Jeya," Bintang terkekeh saat Jeya memutar bola matanya malas sembari menepis tangannya yang berada di pundak Jeya.
"Kak Bintang bisa aja deh. Tapi ini beneran makasih ya, Kak," Jeya terkekeh sembari memukul pelan pundak Bintang.
Sebagai respon Bintang pun menganggukkan kepalanya. Langkahnya untuk mendekati Jeya sudah hampir sukses, setidaknya sebelum dirinya lulus Bintang sudah harus bisa menjadikan Jeya pacarnya. Toh juga dia sudah tidak menjadi ketua OSIS lagi untuk saat ini, dan Jeya pada saat itu tidak terpilih sebagai ketua OSIS.
Tapi sayangnya Bintang tidak tahu apakah ia bisa membuat Jeya melupakan Jayden sepenuhnya dan akhirnya membuat gadis itu mencintainya seperti dirinya yang mencintai Jeya. Bintang tahu bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan, namun layaknya Jeya yang cintanya tidak terbalaskan dan gadis itu berani berjuang untuk mendapatkan cinta Jayden. Lalu mengapa Bintang tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Jaesoo
Teen FictionTipe cewek idaman lo itu kayak gimana sih? Soalnya gue mau memantaskan diri. "Yang pasti tipe cewek idaman gue itu bukan kayak lo." ©xxxhaterainbow