🍥 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡
“I've got your heart”"Lo suka nggak tempat ini?" Tanya Jayden sembari menunjuk sebuah taman dimana di taman tersebut terdapat pohon besar yang mana diatas pohon besar itu ada rumah pohon yang sudah dihias dengan berbagai macam kertas origami, lampu kelap-kelip, dan bunga hias.
Dengan nuansa rumah pohon yang di cat dengan warna putih, menjadikan rumah pohon yang sebenarnya ukurannya kecil dan sempit itu menjadi nampak lebih elegan. Jeya tak berhenti berdecak kagum tatkala melihat sebuah pemandangan indah yang begitu memanjakan matanya.
"Gue suka, Jay. Suka banget malah, ini semua lo yang siapin atau gimana?" Tanya Jeya tak melepaskan tatapannya dari pemandangan yang ada didepannya ini.
Apalagi taman tersebut ternyata dekat dengan sebuah danau yang tidak terlalu luas, dan ada perahu kecil yang berada di danau tersebut. Selain itu ada lampu taman dan juga kursi duduk yang sudah tertata rapih di taman tersebut.
"Enggak juga sih, ini sebenernya tempat umum." Kata Jayden menjawab pertanyaan dari Jeya.
"Tempat umum? Tapi kok kayaknya sepi gini sih? Nggak ada siapa-siapa disini, gue pikir ini itu lahan lo. Bukan tempat umum," ujar Jeya dengan jujur.
Lagian juga tempat ini memang benar-benar sepi, meskipun tempatnya indah dan juga sejuk, sangat memanjakan mata. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri tempat ini akan berbeda lagi hawanya mungkin ketika menjelang malam hari, disaat hari sudah mulai gelap, tempat yang awalnya sangat indah ini bisa saja berubah menjadi seperti tempat angker.
Terlebih disini sangat sepi, bukankah akan menambah ke horroran yang hakiki di tempat ini?
"Ini bukan lahan milik keluarga gue kok, tapi ini emang tempat umum. Gue juga nggak tau kenapa tempat seindah ini bisa sepi kayak gini, mungkin karena sepi itu makanya lingkungan disini masih terjaga."
Benar apa yang barusan dikatakan oleh Jayden, mungkin karena ini tempat sepi makanya lingkungan disini masih sangat terjaga. Tidak terlihat ada tanda-tanda kerusakan lingkungan disini, udara yang masih sangat sejuk, dan juga yang paling penting tempat ini ternyata bebas dari sampah.
Hanya saja karena sepertinya ini tempat yang jarang dikunjungi oleh orang-orang, maka banyak sekali dedaunan jatuh yang tidak disapu di sekitar taman ini. Namun meskipun begitu, daun-daun yang berguguran itu tidak menjadi perusak pemandangan disini, justru daun-daun tersebut malah menambah ke-aesthetican tempat ini.
"Bener juga ya. Tapi, gue penasaran deh, kok lo bisa tau tempat seindah ini sih? Tau darimana?" Tanya Jeya dengan wajah keponya, agar tambah terlihat kepo, gadis tersebut bahkan kini sudah mepet berada dihadapan Jayden dengan menaik-turunkan alisnya.
"Lo pengen tau kenapa gue bisa tau tempat ini?" Ujar Jayden sembari mengacak rambut Jeya.
"Pengen banget! Pengen banget!"
"Sini ikut gue dulu!" Ajak Jayden sembari menarik pelan tangan Jeya dan membawa gadis itu ke tepi danau. "Duduk sini, lo nggak takut kotor kan?" Tanya Jayden memastikan.
"Nggak lah! Lo pikir gue apa? Gue nggak selebay itu kali. Timbang duduk disini aja, nggak akan kotor-kotor amat kok." Jeya nampak sewot, sedikit kesal karena mendapatkan pertanyaan yang terdengar menyebalkan di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Jaesoo
Teen FictionTipe cewek idaman lo itu kayak gimana sih? Soalnya gue mau memantaskan diri. "Yang pasti tipe cewek idaman gue itu bukan kayak lo." ©xxxhaterainbow