PROSES PERSIDANGAN

1.5K 85 0
                                    

Sejak dari malam itu aku lebih cuek pada Pelangi. Sebenarnya aku sengaja merajuk padanya, berharap dia akan merayuku dan meminta maaf padaku. Namun pada kenyataannya dia juga ikut-ikutan marah padaku. Jadi kami malah saling diam satu sama lain. Mau minta maafpun aku gengsi. Mau pergi dari rumah aku takut Pelangi malah seneng dan aku gak bisa lagi cek ponsel dia setiap malam. Bukan tidak mungkin kalau dia nanti akan mendatangi Dito ? Dan mereka akan lebih dekat lagi, lalu bagaimana dengan nasibku ?

Aku bersiap untuk persidangan hari ini. Aku gagal membawa Pelangi,aku tak akan memintanya kembali untuk ikut denganku, karena jawabannya pasti sama kalau dia tidak mau. Aku sudah menghubungi pengacaraku semalam, aku mengatakan bahwa aku tidak berhasil membujuk Pelangi untuk ikut. Dan pengacaraku bilang tidak apa, tapi yang pasti proses perceraian akan menjadi lebih panjang dan tidak bisa segera selesai karena Bulan tetep kekeh untuk bertahan.

"Mau kemana kamu ?" Tanyaku pada Pelangi karena hari ini dia merias diri, lebih cantik dari biasanya. Tentu saja aku cemburu. Padahal selama ini dia tidak pernah lagi merias diri selama aku di rumah. Gengsi juga untuk memulai pembicaraan diantara kami, tapi karena dia berdandan, pertanyaan itu langsung meluncur keluar dari mulutku.

"Kepo!" Jawab Pelangi tanpa melihat ke arahku.

"Assalamualaikum." Suara lelaki di depan rumah yang kuyakini milik Dito. Kulirik lagi Pelangi dengan penuh selidik.

"Walaikumsalam." Jawab Pelangi sedikit teriak dari dalam kamar.

"Kamu mau pergi sama Dito ?" Tanyaku menyelidik.

"Kalau iya kenapa ?"

Aku sungguh tak ingin membuang waktu untuk hal ini. Pelangi sudah menguji kesabaranku. Dia tidak menghargai aku sama sekali. Tak kusangka dia sudah berubah menjadi sekeras dan seberani ini padaku. Padahal aku sudah berusaha untuk berubah menjadi yang terbaik untuk Pelangi, aku sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi dia malah berani menantangku dengan memilih pergi bersama Dito, padahal jelass-jelas aku yang lebih membutuhkan kehadirannya. Aku jadi berfikir jangan-jangan dia memang sengaja tidak mau membantuku karena memang dia ingin melanjutkan hubungannya dengan Dito. Aku memilih meninggalkan Pelangi dan segera memasuki mobil.

"Tunggu!" Kata Pelangi.

"Apa ?" Tanyaku ketus.

"Bukankah katamu mau mengajakku ke persidanganmu ?"

Mataku membulat mendengar pertanyaan Pelangi. Aku masih tidak menyangka dia berubah pikiran, dia mau membantuku. Pelangi berjalan menaiki mobil.

"Apa lihat-lihat ?" Tanya Pelangi.

"Pelangi !" Dito menghampiri kami di mobil.

"Iya Dito ?" Jawab Pelangi.

"Kamu hati-hati ya. Jangan sampai salah ambil keputusan. Aku doain yang terbaik buat kamu. Ingat saingan kamu gila!" Kata Dito sambil melirikku.

"Apa maksudmu ?" Tanyaku emosi.

"Udah gak usah ribut. Ayo berangkat. Makasih Dito buat supportnya. Maaf ya aku gak bisa lama - lama menemui kamu. " Ajak Pelangi. Aku menurutinya.

"Ngapain Dito kerumah ?" Tanyaku saat kami dalam perjalanan.

"Mau ngasih semangat sama aku." Jawab Pelangu cuek.

"Maksudmu apa ?" Tanyaku sedikit emosi.

"Bukannya kamu sudah baca chatku semalam sama Dito ?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Pelangi, iya aku memang mengeceknya, ada beberapa percakapan dari Pelangi dan Dito. Pelangi hanya bercerita bahwa dia kuminta jadi saksi pernikahannya. Dan Dito ngasih semangat aja. Dan aku masih kurang puas dengan jawaban itu.

dua cincinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang