KEBAHAGIAAN

1.4K 48 6
                                    

Selepas dari pernikahan Dito kami langsung pulang ke rumah Pelangi, Cilla mennyambutku dengan senangnya saat melohat kedatanganku, tak lupa ku cium Cello. Sementara alku bermain dengan Cilla dan menggending Cello Pelangi membereskan pakaiannya.

"Sekali lagi kami menyerahkan Pelangi kepadamu setelah kami terluka berkali-kali." Kata Bapak saat kami berpamitan.

"Saya janji kemarin yang terakhir saya mengecewakan bapak dan ibu, batu terbesar dalam kehidupan rumah tangga kami sudah saya singkirkan pak, dan inshaAllah saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya." Jawabku yakin dan mantap.

"Bapak titipkan putri bapak kepadamu. Jika kamu sudah merasa bosan padanya kembalikan dia pada bapak. Jangan lagi kamu lukai hatinya, jangan kamu bunuh perasaannya, jangan kamu hancurnya kebahagiaannya seperti dulu." Kata bapak sambil menangis sambil memelukku.

Aku mengeluarkan air mata mendengar bapak mertuaku berkata seperti itu. Aku bersimpuh di kaki bapak mertuaku, aku sudah sering menyakitinya, hatinya begitu lapang padaku, sedikitpun dia tidak membenciku. Dia berkali-kali memaafkan kesalahanku. Jika aku yang ada di posisi bapak belum tentu aku bisa memaafkan lelaki yang telah menyakiti putriku seperti itu. Bapak aku janji tidak akan mengecewakanmu untuk kesekian kalinya.

"Sayang ........ " Aku mendekati Pelangi yang sudah bersiap untuk tidur di ranjang. Sungguh momen ini adalah momen yang paling aku tunggu-tunggu, setelah sekian lama aku tidak bisa berduaan dengan Pelangi akhirnya kita bisa kembali lagi seperti ini. Anak-anak sudah tidur dengan lelapnya, mungkin mereka kecapean tadi diajak boyongan pindahan, jadi mereka tidur cepat.

"Apa ?" Jawab Pelangi.

Aku semakin mendekatkan tubuhku pada Pelangi, kuelus rambutnya yang terurai tanpa hijab, kusentuh pipinya dan ingin kuraih bibir ranumnya yang sudah lama tidak aku ciumi. Pelangi berusaha membuang muka, tapi kuraih langsung bibirnya dalam kecupanku, kukulum semakin dalam dan liar, Pelangi awalnya diam saja, tapi semakin lama dia mulai mengerti dan membalas ciumanku. Kali ini aku tak bisa lagi membiarkan kedua tanganku berdiam diri, kuraih kedua bukit kembar miliknya, kuremas dan kudapati putingnya yang basah karena asi didalamnya. Pelangi semakin liar membalas ciumanku membuatku semakin tidak tahan untuk menindihnya.

"Mau apa ? Ga usah macem-macem. Aku lagi dapet." Kata Pelangi sambil pergi menyusul anak-anak tidur dan meninggalkanku.

*******

Sudah 15 tahun berlalu. Semua berjalan dengan bahagia. Hubunganku dengan Pelangi semakin harmonis. Pertengkaran kecil sering terjadi diantara kami, tapi kami selalu bisa menyelesaikannya. Cilla putriku sudah menginjak usia 19 tahun. Dia sudah memasuki bangku perkuliahan. Anak gadisku yang semakin cantik yang sifatnya sama persis sepertiku.

Cello putraku sudah menginjak usia 15 tahun, taun ini dia akan ujian kelulusan SMP, setiap hari Pelangi selalu marah-marah padanya karena Cello susah belajar, kerjaannya hanya main game online dan tidur.

Yang terakhir putri ketigaku bernama Arcelli Putri Hutomo, masih berusia 6 tahun, Pelangi marah padaku ketika dia tau hamil lagi di usia dia yang menginjak 36 tahun dulu. Dia menyalahkan aku karena aku terus-terusan mengajaknya bercinta sehingga dia hamil lagi.

Lalu aku harus minta siapa jika bukan dengan Pelangi istriku ? Apalagi buatku tubuhnya sudah menjadi canduku. Meskipun usiaku sudah 51 tahun jiwaku masih sangat muda, apalagi si junior akan selalu menantang jika melihat Pelangi berbaring di tempat tidur.

"Cello ada tamu tolong bukakan pintu." Teriak Pelangi dari dapur.

"Iya ma." Jawabnya sambil berlari membuka pintu sedangkan aku sendiri sedang membersihkan kolam belakang rumah.

dua cincinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang