[12] Keluarga Namira

26 5 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Perihal hubungan yang dimulai baru ataupun sudah lama tidak bisa menjamin semuanya akan berakhir seperti apa."
















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Takdir membawa kepada hal yang tidak pernah kita sangka. Terkadang hal yang tidak kita harapkan malah datang menghampiri. Dan sebaliknya, yang kita harapkan malah jauh tidak terjangkau.

Kenapa seolah takdir mempermainkan kita?

Hari ini langit begitu gelap. Hanya menunggu gumpalan air yang terjun bebas mengguyur kota Jakarta.

Kata orang hidup hanya sekali, bukan? Jadi, lakukan apa yang membuatmu senang dan bahagia.

Lagu terakhir untuk pendengar setia radio 37.2 FM. Selamat menuju akhir pekan.

Lalu, intro dengan irama jazzy mendayu lembut disambung dengan suara penyanyi perempuan yang menyerbu halus di tape mobil. Abimana menarik nafasnya panjang. Perkataan yang diucapkan penyiar radio itu benar. Takdir memang tidak pernah bisa ditebak.

Langit sudah sepenuhnya gelap, hanya dibantu remangnya lampu jalan yang berjejer rapi di sepanjang jalanan. Mobil taksi yang membawanya dari hotel tempatnya menginap sudah semakin mendekati rumah Namira, sudah melewati gerbang komplek perumahan perempuan itu. Abimana memperhatikan sepanjang perjalanan, melihat rumah-rumah yang berjejer rapi dan teratur. Ia mengenali jalan ini, berbelok di depan sana dan lurus sekitar 100 meter, lalu rumah perempuan itu di sana, menghadap ke arah matahari tenggelam. Rumah dua tingkat berwarna putih gading dengan pagar besi hitam yang menjulang tinggi. Abimana mengingat semuanya.

Problematika Orang Dewasa [Vol.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang