携帯電話

692 185 5
                                    

Sepuluh menit sudah berlalu, namun tak satupun orang yang sudah berdiri di gerbang depan untuk menunggu yang lain selesai—termasuk Heeseung yang memerintahkan waktu sepuluh menit itu sendiri. Mereka semua memang sudah siap dengan balutan hoodie yang mereka punya, tapi ada satu hal yang masih mereka cari-cari hingga saat ini.

Ponsel mereka.

Ponsel mereka semua hilang bak ditelan bumi. Dan mereka baru saja menyadari saat hendak pergi karena tidak menemukan ponsel masing-masing di tempat biasanya.

"Di luar mendung!" seru Sunoo dari ruangan lain. Memberi semua orang informasi bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat, sebab warna langit di atas sana sangatlah gelap.

Sunghoon mendecak kesal, nyaris menendang lemari kecil yang sempat menjadi tempat meletakkan ponselnya itu karena kesal. Sementara di sisi lain, ada Jay yang masih sibuk mencari keberadaan ponselnya.

"This is weird! How can all our phones be lost at the same time?!" keluh Jay. "Gimana cara kita hubungin orang-orang nanti kalo ngga ada satupun yang ketemu, argh!"

Benar. Bagaimana cara mereka menghubungi polisi supaya bisa cepat menangkap Jaekwan???

Akan sangat berbahaya bagi mereka jika belum melapor, mereka bisa dikejar oleh Jaekwan secara leluasa. Karena jika mereka semua kabur, Jaekwan pasti tahu apa alasannya. Yaitu telah mengetahui rahasianya.

Sunghoon terdiam selama beberapa sekon sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Jay. Kemudian ia menarik bagian belakang hoodie Jay untuk diajaknya keluar dari kamar. Mengabaikan mulut Jay yang terus berceloteh kesal. Sampai akhirnya Sunghoon dan Jay tiba di lantai bawah, tepatnya di ruang tamu.

"Semuanya turun!!!" serunya, memanggil semua.

"Lo mau ngapain lagi?" tanya Jay.

"Kabur. Kita kabur sekarang." Bersamaan dengan itu semua orang datang.

"Hoon?" tanya Heeseung. Mengerti jika Sunghoon telah mengetahui sesuatu, yang menjadikannya alasan mengajak kabur sekarang.

"Om udah tau, dia tau kita mau kabur dari sini. Dia tau Riki masuk ke lantai tiga tadi pagi. Makanya dia ambil semua hp kita."

"Terus gimana???" Sunoo bertanya dengan wajah paniknya. Sementara Jungwon yang berdiri di sebelahnya hanya diam membisu dengan wajah memucat.

"Kita kabur sekarang, lewat dinding halaman belakang."

"Kenapa halaman belakang?" tanya Jake.

"Ada yang bisikin gue, kalo om lagi nunggu kita keluar di depan. Dia mau buat kita kaget dan kepecah belah, biar dia bisa bebas ngambil Jungwon."

"What the hell, man ..." Jay mengusap wajahnya.

"Jungwon," panggil Sunghoon ke Jungwon. "Semua yang pernah gangguin lo itu punya maksud  baik. Seharusnya gue juga ngeh dari awal karena gue orang spesial. Gue minta maaf."

"Bang, ngga, lo ngga perlu—" ucapan Jungwon terpotong karena Riki yang tiba-tiba memeluknya dari samping.

"Gue bang, harusnya gue yang minta maaf. Maaf. Gue kaya bocil banget waktu itu."

"Rik, udah. Sekarang kita kabur dulu. Jangan lama-lama di sini." Jungwon mengusap punggung Riki lembut.

Semua orang mengangguk. Tanpa berkata apapun lagi, mereka pun melangkah menuju halaman belakang untuk kabur.

A Truth | Ft. Enhypen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang