ABDULEA 8

46 5 0
                                    

Happy Reading

-
-
-

"Kenapa nama kamu bisa Abdul? Dari sekian banyak nama di bumi ini yang bagus bagus kenapa Abdul?"ujar Lea bertanya pada Abdul. Lea asik memperhatikan wajah tampan lelaki itu.
Tumben tumbenan seorang Abdul mau ditemani Lea bermain basket di sore hari. Lebih tepatnya Lea yang berkeinginan menemani lelaki itu.

Abdul hanya seorang diri berdiri Ditengah lapangan sambil mendribble bola.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore menuju magrib.

Abdul diam tidak menjawab. Dan Lea mulai lelah mencari topik. Akhirnya keduanya sama sama diam.

"Mau pulang jam berapa"tanya Lea membuka topik antara keduanya.

Abdul juga tidak menjawab apapun. Ada apa dengan lelaki itu. Namun hentaman bola semakin keras terdengar di telinga alea.

Abdul berusaha beberapa kali memasukkan bola namun tidak masuk karena lemparan keras mengenai dinding sekolah mereka.

Lea berdiri dari duduknya dan mengambil bola basket itu.

"Ngapain Lo" tanya Abdul.

" Kalo capek itu bilang jangan diem mendem kek nggak punya temen aja" balas Lea menatap Abdul. Namun lelaki yang ditatap hanya diam.

"Gajelas Lo siniin bola gue" ucap Abdul melirik bolanya yang dipegang alea.

"Dul cewek itu punya feeling kuat, kamu diam dan nggak ngejawab apapun itu udah buat aku ngerti. Kamu gapapa?" Tanya alea yang kini sudah berdiri didepan Abdul.

Demi apapun Abdul malas berdebat dan menuangkan perasannya saat ini.

"Pulang "ujar Abdul berjalan meninggalkan lapangan.

"Anjir yaa tu cowok gue mikir anjir bikin kata katanya" gumam Lea kesal.

Ish

Alea menghentak hentakkan kakinya berjalan mengikuti Abdul. Cowok itu sudah berganti pakaian dan sedang berjalan menuju parkiran. Dan melihat motor Faizah berada di sana. Disebelah motornya. Alea tidak menyadari itu.

"Aku pulang sama kamu yaa"balas alea melembutkan suaranya.

"Gue mau ke ruang teater sebentar lo tunggu sini" ujar abdul memberi titah. Alea sudah kesal namun harus apa. Mengingat emosi Abdul akhir akhir ini jadi lebih baik dia yang mengalah.

"Ikut"ujar leaa merengek."kamu mau ketemu si pai paii Ani Ani? Yakali aku nggk ikut"

"Gue ada urusan, jangan ribet Lea gue lagi males liat orang berantem" final Abdul.

"Iya tapi jangan lama lama, kalo lama aku cari ke teaternya. Awas aja" alea harus memahami Abdul. Awas saja nanti dibelakang Abdul dia akan memberi pelajaran pada Faizah.

Abdul pergi. Benar benar pergi. Alea memilih duduk dibantu batu dekat parkir motor Abdul.

Brumm Brumm

Motor motor besar datang masuk kesekolah mereka. Ini hampir magrib dan untuk apa motor motor itu kesini. Alea mengumpetkan dirinya dibalik kendaraan Abdul.

Memperhatikan dari sana. Dan tahu disana ada Sam. Mantannya. Dan segerombolan lelaki badan besar. Untuk apa mereka kesini. Tidak mungkin untuk Lea. Dia tidak berbuat apa- apa.

Namun setelah itu segerombolan cowok datang lagi. Namun kali ini alea kenal. Anak kelas 10 kumpulan kumpulan lain yang ada di sekolahnya selain redgenters tentunya. Alea tidak ingat nama geng itu namun alea tau bocah bocah ingusan keras kepala kelas 10 yang tidak tergabung ke redgenterslah yang membuatnya.

ABDULEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang