Happy reading!!
-
-
Kerumunan anak muda yang berada ditengah kantin itu terdiam mendengar langkah seorang perempuan modis yang cantik. Seorang perempuan yang memakai baju ketat, rok sangat pendek menghampiri Cowok yang sedang mengunyah permen dan memakai topi haji itu.
“Lo Abdulkan?” tanyanya pada cowok itu. Sambil menunjuk agar orangnya tahu. Sangat tidak sopan sekali.
“bukan gue cing abdel. Saudaranya mamah dede” Jawabnya sambil tersenyum pada perempuan itu. Dan membuat semua teman satu gengnya tertawa karna itu. Alea memandang sinis lelaki yang menjawab pertanyannya tadi. Alea yakin dialah yang bernama abdul berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan bapak gurunya tadi.
“terserah. Tapi siapapun Lo, Lo yang namanya abdul kek dodol kek, dibilang sama pak Anton buat jadi--"
'Sialan lupa lagi'
lea lupa apa yang disampaikan oleh gurunya tadi. Dan membuat dirinya malu sendiri. Walaupun dia memang kadang malu-maluin namun semua orang seperti menunggu kelanjutan bicaranya.
“apa?” tanya kio.
Abdul berdiri dan menarik lengan baju alea yang berhasil mendapat teriakan dari manusia yang berada di kantin. Bagaiman tidak. Seorang Bad Girl yang sangat terkenal dengan keangkuhan dan kenakalannya berurusan dengan cowok yang terkenal agamis di sekolah, cowok yang sering menjadi imam di masjid sekolah.
Sebenarnya Abdul sudah tahu tujuan pak Anton memanggilnya. Dia hanya membantu perempuan itu saja agar tidak ditertawakan oleh teman temannya.
“Lepasin tangan lo” Alea sadar dan langsung menghempaskan tangan abdul. Mereka sedang berada di lorong menuju lantai 2 sekolah.
“Seharusnya lo bilang makasih sama gue” ujar abdul dan mundur 2 langkah dari Alea. Abdul menyandarkan punggungnya pada dinding dibelakangnya.
Alea terkekeh dan menunjuk kepala cowok itu. Lalu mengetuknya dua kali.
”Dalam mimpi Lo”
“ck, apa yang dibilang pak anton.” Nampaknya Abdul harus banyak memiliki stok kesabaran menghadapi kelakuan perempuan didepannya ini. Alea merasa tertantang dengan kelakuan cowok didepannya ini yang tidak membalas prilakunya.
Alea mendekati cowok itu.
Memberi jarak yang mungkin hanya 5cm. Alea mendongakkan kepalanya keatas melihat abdul yang lebih tinggi darinya. Menatap pahatan wajah lelaki itu dari bawah. Satu kata dari alea. Tampan.
“Mundur”
“nggak mau”
“MUNDUR”
Kalimat itu tegas dan penuh penekanan. Tidak ada sorot ketakutan dari mata Alea.
“ngak mau”
“Lo nantangin gue?”
“emang lo merasa tertantang?” Bukan jawaban yang didapatkan abdul melainkan sodoran pertanyaan.
“Kalau lo gak mau mundur, gue yang maju.” Peringat abdul kepada Alea.
“Emang berani? Gue giniin aja lo gugup”
Ingatkan abdul bahwa hal ini tidak baik. Pasalnya abdul tidak suka ditantang. Baik itu hal sekecil apapun. Sekalipun ia memiliki tingkat kesabaran yang kuat. Kelemahan abdul hanya satu yaitu ditantang oleh perempuan.
Abdul maju. Alea mundur membuat gerakan refleks. Kali ini posisi mereka berbanding terbalik. Alea terpojokkan. Posisi ini tidak baik untuk jantung keduanya. Namun keduanya saling memungkari hal itu.
“Anjing si abdul kebusukan lo terbongkar” Teriak kio dari jauh.
“DUL, LANGSUNG BAWA KEKAMAR AJA JANGAN KESEMAK-SEMAK APALAGI DISANA”
“ASTAFIRULLOH ABDUL AKUU"
“ABDUL AKU MENCINTAIMU TAPI KENAPA SELINGKUH?” Itu suara Agam. Setelah berucap seperti itu mereka tertawa lebar dan meneriaki abdul.
“BACOT” ujar abdul sambil mundur menjauhi Alea. Berjalan perlahan meninggalkan alea guna menyusul sahabat tidak tahu dirinya itu. Alea tersadar dari rasa cengonya. Ketika abdul akan berbelok ke kiri, Alea langsung teringat apa yang disampaikan gurunya.
“LO DISURUH JADI IMAM NANTI SIANG!!” teriak alea. Entah itu didengar atau tidak oleh si-empu.
“astafirullah abdul kilaf yaallah” Ujar abdul dan menggosok-gosok dadanya.
***
ENJOY☺
TBC
DadaadaDhea_dwif
Deadwifirnanda
KAMU SEDANG MEMBACA
ABDULEA
Teen FictionRedgenters theseries - Ada hal yang tak perlu diucapkan tapi bisa dibuktikan. - kuy merapat:):)