Happy Reading
-
-
Pagi yang cerah sudah dimulai. Siswa dan siswi Wijaya hari ini memakai baju Olahraga karena sudah memasuki waktu classmeeting.
Yang artinya waktu tenang sebelum penerimaan hasil ujian.
Banyak perlombaan yang dijadwalkan. Perlombaan antar kelas dan perlombaan angkatan. Begitupun dengan perlombaan diantara guru guru yang mengajar.
Alea terlihat santai dengan stylenya hari ini. Banyak perlombaan yang akan diadakan. Mulai dari yang tradisional hingga modern. Senin akan diisi futsal. Dan Selasa basket lelaki. Dan rabu basket wanita. Lalu pada hari kamis akan diisi futsal wanita. Begitu juga dengan lomba renang dan panahan. Akan dilakukan di hari hari sejalan dengan futsal dan basket. Lomba tradisional seperti engrang congkak dan yang lainnya menyusul.
Dan juga rapat koordinasi panitia WSH Fair juga dilakukan dalam Minggu ini. Sedangkan untuk acaranya sendiri akan diadakan di pembukaan tahun depan. Sekitar 3 Minggu lagi menuju persiapan acara.
Dan Alea ikut serta menjadi Volunteer bagian pemasaran tiket. Alea bekerja sama dengan Aylin. Mereka berdua sudah mendapat cap bagian tiket. Sedangkan Kara dan Melinda tidak terlalu tertarik jadi bagian panitia.
Alea dan Aylin juga berhubungan dengan Tim Kio yang berada dalam lingkar tiket. Mengingat tiket yang akan dijual dalam jumlah besar.
Tim Kio berisikan Alea, Aylin, Abdul dan Agam. Dion dan Zen bagian Pengamanan dan banner. Serta berhubungan langsung dengan yang diundang dibantu anak osis dan panitia penanggung jawab lainnya.
Sedangkan tim tiket dibantu oleh para guru TU.
Itulah kenapa Tim tiket lebih banyak rapatnya. Karena tiket dijual secara online. Dan juga secara offline.
Secara online akan ditangani guru TU dan bagian IT OSIS dan offline ditangani kio dan tim. Alea senang jadi bagian tiket. Karena ada Kio, Aylin, Agam, dan Abdul terutama.
Bahkan sekarang mereka sudah membuat grup dengan title "nggak war tiket for life"
Yang memberi nama itu tentu saja si kreatip Agam.
Jujur saja Alea tidak terlalu tertarik pada bagian perlombaan olahraga ini. Namun lebih tertarik melayani pembelian tiket diruangan depan samping tempat pak Satpam.
Karena pasti banyak yang ingin membeli secara langsung. Dan juga redgenters sangat terkenal dimana dimana. Dan merupakan bagian Wijaya. Dengan alasan itulah kadang anak sekolah lain datang ke wijaya.
"Aylin ayok ke ruangan pembelian tiket" ajak Alea pada Aylin yang sedang menonton futsal kelas mereka.
"Nonton futsal dulu lea. Lagian disana masi prepare" balas Aylin pada Alea.
"Kita bantuin prepare lah" ajak Alea lagi.
"Nggak usah Lea. Kio bilang nanti dihubungin"
"Yaudah gue mau beli minum dulu di kantin" balas Alea yang berlalu dari sana. Alea gabut. Benar benar gabut.
Futsal membosankan karena tidak ada visual yang bermain didalamnya. Menurut Alea saja.
Memangnya siapa visual yang dinanti nantikan Alea.
"Rey woiii diaa bantuin Melinda tadi" ucap bisik bisik dibelakang Alea.
Alea tidak terlalu peduli dengan gosip gosip murahan yang akan menyebar setiap saatnya. Alea yakin info dari sahabatnya lebih akurat.
"Rey? Yakali sama boti" balas Alea melihat kearah penggosip tadi.
"Diem kan lo pada. Ngurusin yang lain aja neng" balas Alea yang kabur dari sana. Alea berniat kabur dari sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABDULEA
Teen FictionRedgenters theseries - Ada hal yang tak perlu diucapkan tapi bisa dibuktikan. - kuy merapat:):)