ABDULEA 35

41 3 1
                                    

Happy Reading

-

-

"AAAAA Le sinii" Teriak Melinda pada Alea.

"Gue capek nyariin semua orang" balas Alea melirik kesana kemari. "kita berdiri diatas aja"

Alea menarik tangan Melinda. Namun Melinda menolak itu. Melihat Bagas berdiri diatas sana. Dan beberapa anggota redgenters.

Tempat tinggi untuk melihat keadaan sekitar. Sudah ada di Wijaya sejak dahulu. Bermanfaat ketika sedang ada acara acara besar seperti ini.

"Nggak deh. Gue takut ketinggian" balas Melinda nyengir.

Alea memicingkan matanya. Rumah perempuan itu saja tiga tingkat. Dan tidak pernah Alea dengar sebelumnya Melinda menceritakan ini.

"Suerr sejak kenal Bagas" balas Melinda nyengir.

"Perlu gue bunuh Bagas?"

Melinda menggelengkan kepalanya. "Gue yang salah. Gamon"

"Kebiasaan blok"

"Ya maap soalnya dia jomblo habis putus dari gue sampe sekarang"

"Gay paling"

hush

"Diem nggak. Normal" balas Melinda menutup mulut Alea dengan tangannya. Salah melinda yang menyukai cowok introvert diam diam sampai sekarang. Salah mantannya. Cowok pendiam itu selalu mencuri perhatian Melinda. Tidak ada hal yang lebih menarik selain memperhatikan itu.

"Okey okey. Gue mau kesana. Dokumentasi duluu bruh" balas Alea berlalu dari tempat Melinda.

Alea melirik keatas.

Ada Bagas disana. Berdiri bersama Zen dan juga adek kelas yang sering Alea lihat dekat dengan mereka.

"Hai" sapa Alea pada mereka semua. Alea melirik langit dengan cuaca yang bagus. Tidak mendung dan juga tidak hujan.

"Hmm"

"Lea kerjaan lo h-acara apa?" tanya Bagas sebatas basa basi disana. Bagas dengan pakaian kebanggaannnya. Seragam OSIS.

"Nggak ada cuma nonton" Balas Alea tersenyum dengan cerah.

Zen melihat itu.

Mengulurkan 1 buah botol pada Alea. Dan mendorong kursi disana. Hal itu tidak luput dari perhatian Agam dan Abdul yang baru sampai disana.

"Makasi bang" balas Agam duduk dikursi panjang itu. Alea ikut duduk disana dengan memegang botol dari Zen.

"Makasii broo" Balas Alea juga memecahkan suasana itu.

"Congrats Gas" Ujar Abdul pada Bagas. Bagas terlihat tampan dengan baju panitia. Begitupun dengan anggota OSIS lainnya. Sedangkan volunteer memakai baju sesuai keinginan begitupun dengan Redgenters dengan baju yang dipadukan dengan kaos hitam sablon Digital yang didesain mereka sendiri. Terlihat elegan dan penuh wibawa.

"Makasih. Tolong diamati dulu. Gue mau koordinir dibawah"

Keempatnya mengangguk mengiyakan.

"Kalian dari mana" tanya Alea basa basi. Jantungnya masih deg deg-an dari tadi jika berdekatan dengan Abdul.

"Dari kantin le. Abdul abis dari rumah tenang" Tunjuk Agam pada tempat biasa Abdul pergi. Masjid.

"Zen udah?" tanya Abdul pada cowok itu. Pasalnya Zen sudah 1 jam lebih ditempat ini.

"Belum. Gue titip ini" Balas Zen meninggalkan tasnya pada Agam.

"Nub" Ajak Zen pada danub. 1 tingkatan dibawah mereka. Dikabarkan Danub menjadi kandidat kuat Ketua Redgenters angkatan mereka.

ABDULEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang