ABDULEA 19

42 3 1
                                    

Happy Reading

-

-

Pensi yang diadakan di Wijaya sangat megah dengan bentuk maskot beruang putih itu. Wijaya hight school mengambil tema itu karena usulan dari redgenters yang alea kenal dengan berbagai macam idenya. Terdapat juga bazar makanan dari masing masing kelas.

Tidak ada spanduk dengan tulisan redgenters di acara kali ini. Dikarenakan menghargai sekolah lain. Sekolah Sam juga diundang kesini. Alea sudah berjaga jaga dari tadi.

Dance tampil disambut merah meriah. Memang dasar banyak lelaki mata belang yang melihat mereka. Penampilan terbaik dari tahun ke tahun. Bahkan anggota redgenters yang tadinya sudah didepan tiba tiba berpindah kebelakang. Mereka berempat tidak tahu penyebabnya.

Namun sorak sorai anggota itu tidak pernah kalah dari sporter sekolah lain.

WSH TERBAIK

TIDAK BISA DIPULANGKAN

JUARA JUARA JUARA

Semboyan itu selalu dipakai jika ada acara pensi di sekolah setelah mereka yang merupakan perwakilan WSH selesai tampil. Tidak akan berubah dari tahun ke tahun.

Dance selesai dan berikutnya giliran anak teater.

Abdul dan alea saling berpapasan di back stage. Alea menahan pundak Abdul. Sedikit menaikkan tingginya.

"Semangat, kalau menang dapat hadiah" bisik alea pada Abdul.

Abdul balik berbisik pada alea.

"keren tadi"

Abdul sudah menganggap alea sebagai teman. TEMAN. Jadi tidak salahnya menjadi teman yang baik. Seperti biasa yang dilakukan abdul.

Alea yang mendengar kalimat itu langsung tersenyum. Pujian pertama dari seorang Abdul.

Penampilan musikali yang sangat memukau. Alea bahkan sampai termenung ketika ada adegan yang membuatnya ingin mencakar keduanya. Abdul memutar mutar fauziah. Mereka raja dan ratu yang cocok.

Dan juga dengan kalimat 'forever mylove'

Kisah klasik yang membuat kedua peran terlihat serasi. Bukan hanya itu. Sorak-sorai dari sekeliling juga mendukung mereka. Tapi bukankah adit yang menjadi peran itu.

Bahkan dalam adegan itu, abdul leluasa memegang tangan Fauziah.

Alea ingin pergi dari sini. Namun dia belum berfoto dengan Abdul. Pengambilan momen sangat penting disaat saat seperti ini. Kapan lagi berfoto dengan abdul yang memakai seragam seperti seorang raja walaupun bukan alea ratunya.

Teater selesai.

Alea yakin sekali cowok itu akan memenangkan pensi ini.

Abdul sudah turuh kebawah. Dan melihat kearah temannya yang terdapat alea disana.

"Ayok foto dulu" ajak alea pada Abdul. Abdul yang berdiri agak jauh menunjuk dirinya.

"Iyaaa ih siapa lagi emang"

"Sini gue potoin" usul Agam mengambi kamera analog yang sengaja dibawanya untuk mengabadikan moment-moment yang tercipta.

Alea berdiri disamping Abdul. Temannya yang lain juga.

Abdul menyilangkan tangannya kebawah. Gaya formal andalan cowok. Dan alea tersenyum manis pada kamera.

"Gandeng lah atau nggak dirangkul gini ni" ujar kio memperagakan gaya dengan aylin yang ada disamping Kio.

"Masa kalah sama bocil minii" tunjuk dion pada anak kecil yang bergandengan didekat mereka. Entah kenapa tamu anak kecil bisa masuk.

"Kocak lo pada foto bareng lah" ajak abdul pada mereka semua. Dion menarik Echa supaya bergabung. Begitupun Kio dan aylin.

ABDULEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang