EKSTRA PART 3

38.3K 2.1K 23
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

5 tahun kemudian

Seorang lelaki tersenyum penuh arti ke arah seorang anak yang berusia lima tahun. Posisinya ia sekarang tengah berada di sebuah panti asuhan. Kenapa begitu? Ia mendapat kabar dari sang mantan pacarnya bahwasanya mantannya itu mempunyai anak hasil hubungan dengannya dulu.

Namun sekarang, mantan pacarnya itu sudah meninggal dan meninggalkan anak lelaki berusia lima tahun di panti asuhan. Ini tujuannya sekarang, membawa anak yang katanya adalah anak kandungnya dengan hasil hubungan bersama mantan pacarnya.

Damian Kairo Abraham.

Nama anaknya. Bocah itu terus menunduk tanpa mau mengangkat kepalanya untuk menatap sang Ayah. Bibirnya pun terkatup rapat tanpa sepatah katapun membalas pertanyaan dari seorang lelaki yang mengaku bahwa dia Ayahnya.

"Dami mulai sekarang ikut sama Papa ya," ujarnya pelan namun menusuk. Kentara dingin sekali lelaki yang berada dihadapan Damian.

Bocah lelaki itu menggeleng pelan. "Kenapa? Dami gak mau sama Papa?"

"Papa janji bakalan turutin kemauan kamu, asal Dami juga harus nurut sama perintah Papa." Dalam ucapnya lelaki itu tersenyum miring. Ia berpikir jika Damian berhasil dibujuk untuk ikut pulang, lelaki itu berjanji akan mendidik Damian dengan baik.

Baik dalam artian sesuatu hal yang diluar perkiraan. Menggunakan anaknya untuk sesuatu akan sangat menyenangkan. Pun anaknya bisa saja menjadi benteng untung dirinya. Lebih simple lagi seperti ini, anaknya adalah seorang pemain sedangkan dirinya adalah seorang sutradaranya. Seperti itu jika diibaratkan.

"Ayo! Papa udah gak sabar buat didik kamu." Anak itu semakin mengberenggut tak mau disentuh lelaki itu.

"Mohon maaf Pak jika anaknya tidak mau di bawa sekarang, Anda bisa kembali lagi besok. Mungkin saja Damian masih belum menerima atau belum nyaman dengan kehadiran Anda sebagai orang tua kandungnya," ucap Ibu panti dengan halus. Namun lelaki itu tetap kekeh dengan keinginannya untuk membawa Damian pulang sesegera mungkin.

"Dia anak saya! Dan saya berhak untuk membawanya. Anda hanya seorang Ibu panti bukan orang tua kandungnya!" ucapnya dengan dingin pun tatapan matanya mengarah tajam ke arah Ibu panti.

Lelaki itu beralih pada Damian. Mencekal pergelangan tangan sang anak dengan erat sampai menimbulkan suara meringis dari Damian.

"Ikut Papa sekarang. Gak ada bantahan, Dami!"

Damian menangis mendapat bentakan dari lelaki itu. Sampai-sampai anak itu memberontak dalam gendongan Papanya. Ibu panti hanya diam tidak mampu untuk menolong Damian dalam gendongan Papanya. Lelaki itu adalah orang yang cukup berpengaruh maka dari itu Ibu panti tidak mampu untuk melakukan sesuatu untuk menolong Damian.

"Semoga kamu baik-baik saja, Nak. Allah akan selalu melindungi di setiap langkahmu. Ibu hanya bisa mendoakan semoga kamu betah bersama orang tua kandungmu."

MY KATING MY HUSBAND [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang