002. PERTEMUAN

85.3K 5.1K 129
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Meera meneguk minumannya sampai tandas. Perempuan itu merebahkan diri di sofa ruang tamu. Pandangan matanya menatap langit-langit dengan damai.

Pikirannya seakan terarah pada lelaki yang bernama Fabian itu. Ketua geng dari Lion. Meera sering mendengar nama geng itu, ketika ia akan menaiki bus yang menuju kampusnya, sering orang-orang membahas geng tersebut.

Ada yang bangga karena melihat lelaki tampan seperti Fabian yang menjadi ketuanya. Bahkan ada pula yang menjelek-jelekkan geng tersebut karena terbilang berbahaya bagi warga sekitar.

Tapi jika dipikir memang benar. Geng-gengan seperti itu dapat membahayakan seseorang, apalagi jika mereka tawuran di tempat yang terbuka dan banyak aktivitas warga pasti akan mencoreng nama baik sekolah juga.

"Ganteng sih tapi takut juga kalau dianya ketua geng."

"Siapa yang ganteng?"

Meera terkejut mendengar nada suara Mamanya yang terbilang keras. Perempuan itu bangkit dari tidurnya, lalu menatap sang Mama dengan tajam.

"Mama ngagetin!"

"Hilih gitu aja kaget."

"Ya 'kan suara Mama kayak toa masjid!"

"Berani ya kamu bilang gitu sama orang tua???"

"Beranilah emang kenyataannya kayak gitu."

"Anak siapa sih kamu?"

"Anak Bapak Bhisma dan Ibu Maya tersayang."

Mamanya mendelik. Lalu ikut duduk dihadapan sang anak. Maya mulai menetralkan suasana di ruang tamu ini. Ada pembicaraan penting yang akan ia sampaikan pada Meera.

"Meera umur kamu udah berapa tahun?"

Meera yang tadinya sedang mengambil camilan langsung tidak jadi ketika mendengar pertanyaan dari Mamanya.

"Ya ampun masa gak tahu sama umur anak sendiri."

"Mama lagi serius. Ayo jawab!"

"Umur aku 19 tahun, Ma."

Maya mengangguk. "Kamu udah dewasa 'kan?"

"Ya udahlah masa enggak."

Maya kembali mengangguk. "Mama sama Papa udah rundingin ini dari kemarin. Niatnya mau nanti dikasih tahunya, tapi mumpung kamu gak sibuk ngerjain tugas, ya jadi sekarang aja Mama yang wakilin Papa."

MY KATING MY HUSBAND [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang