045. FLASHBACK

35.7K 2.2K 11
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Sosok lelaki itu termenung sembari melihat adiknya yang tengah di dandani oleh suster. Bayangan hingga jeritan sang adik masih tersimpan jelas diingatan. Puncaknya kala adiknya berteriak histeris hingga ingin menghilangkan nyawanya sendiri.

Ia tak kuasa menahan sakit hati. Adik yang ia urus semenjak kedua orang tuanya pergi entah ke mana, adik yang selalu ia ajari tentang kebaikan, adik yang selalu ia utamakan dari segala sesuatu. Kini, ia tak bisa berharap banyak dengan kondisi sang adik yang tiap hari semakin memburuk.

Adiknya, kerap kali memukul bahkan mencekik suster yang tiap hari jaga dan mengurus. Beruntung suster itu tidak kenapa-napa. Pun adiknya kerap kali mengigau, menyebut nama si brengsek yang sudah menodai hingga membuahkan hasil.

Tomi, nama itu yang selalu disebut kala tengah tertidur. Juga disaat ia menjenguk pun adiknya akan memanggil ia dengan Tomi. Nyatanya bayangan si lelaki brengsek itu masih teringat jelas di ingatan sang adik, bagaimana adiknya mencintai sosok Tomi namun dengan kenyataan menyakitkan ini sang adik harus menderita.

"Saya sudah memberikan obat penenang. Jika ada sesuatu langsung kabari saja," ucap suster itu ketika akan keluar dari ruangan.

"Ya, terima kasih banyak." Lelaki itu duduk di kursi dekat ranjang sang adik. Adiknya sudah jauh lebih segar daripada tadi yang terlihat kucel. Biasanya adiknya akan terbebas di ruangan ini, namun sekarang ada sebuah tali khusus untuk para pengidap gangguan jiwa yang dipasangkan di ranjang.

Keadaan adiknya sekarang tengah terikat. Itu supaya, jika kumat adiknya tidak akan bisa ke mana-mana dan membuat suster menjadi korban.

"Istirahat ya? Abang jagain di sini mulai sekarang.  Jangan keterusan, Abang gak sanggup lihat kamu yang begini. Abang ingin lihat kamu seperti dulu, selalu ceria."

"Kamu harus segera sembuh, sudahi masa menyakitkan ini. Jadi kalau minum obat nanti harus mau jangan sampai nolak apalagi marah-marah. Kalau kamu masih begitu, kapan bisa sembuh? Emang mau kayak gini terus? Gak mau lihat luaran sana yang mungkin udah berubah dari apa yang kamu pikirkan."

"Kalau kamu bener-bener janji sama Abang. Mau ikutin kemauan Abang, Abang akan mewujudkan keinginan kamu, apapun itu akan Abang wujudkan asalkan kamu harus berjanji pada diri sendiri bahwa kamu ingin cepat sembuh."

Lelaki itu mengelus rambut sang adik. Sedari tadi adiknya terlihat diam sembari menatap ke arahnya dengan padangan mata kosong. Entah dia mendengar atau tidak, yang jelas ia akan berusaha untuk memberikan petuah pada sang adik agar bisa menurut. Itupun demi kesembuhannya.

"Sekarang tidur ya?" ucapnya sembari mengelus rambut adiknya lagi.

•••

Aaron tengah berada di kediaman rumah Fabian. Karena tujuannya adalah anniversary Lion yang akan diadakan nanti malam. Sebagian anak-anak Lion angkatan pertama pun sudah berdatangan ke Jakarta, adapula yang masih tinggal di Jakarta tapi banyaknya mereka tinggal di luar kota.

MY KATING MY HUSBAND [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang