Seperti yang kuceritakan sebelumnya, Kreska Luno menjual bebauan, di antaranya adalah parfum yang tidak dioleskan pada kulit. Semua pelanggan mafhum, aroma yang dibeli tidak bisa dibawa pulang, hanya untuk dihirup di tempat, dan hanya kenang-kenangan aroma yang boleh dibawa keluar dari kafe tersebut, tak terkecuali untuk tamu undangan khusus sekalipun.
Ayla Antoinette yang menakjubkan bakatnya menarik perhatian pers, dan hampir setiap hari berseliweran wartawan dan jurnalis lepas yang meliput si bocah yang ajaib dan berwajah rupawan. Greta Reiko mendiamkan aktivitas itu. Maksudnya ia hanya tersenyum dan membiarkan wartawan masuk, mewawancarai Ayla di ruang makan pribadinya, dan tak sepatah pun berkata apa-apa kecuali selamat datang, terima kasih, dan selamat tinggal.
Seorang Lady Agrippa yang cemberut kian berseri oleh kehadiran Ayla, karena akhirnya ia mengakui, ada juga seseorang yang mencintainya di dunia. "Percuma aku menikah dan dikaruniai tiga putra. Mereka semua tidak menyukaiku. Aku cuma dianggap lalat. Apalagi setelah putra sulungku sukses usahanya. Aku makin tak dianggap. Bahkan saat aku lari dengan dua ratus miliar Rupon, mereka tak bereaksi apa-apa. Mungkin karena harta mereka lebih banyak dari punyaku."
"Oh, maaf kalau begitu. Saya pernah berkata Anda seharusnya terlahir sebagai nyamuk. Namun, sepertinya nyamuk sedikit lebih baik dari lalat, kan?" Greta Reiko berupaya melucu sekenanya, sayangnya ia lebih terkesan menyindir daripada menghibur kesedihan.
"Ah, itulah kita makhluk manusia. Ditakdirkan lahir untuk menderita. Ya, siapa tahu aku seorang peri dulunya, kan? Karena berbuat kesalahan, aku dihukum di dunia manusia, menunggu hukumanku selesai dan jiwaku terbebas selamanya." Lady Agrippa menengadah, matanya berselubung jemari berikut kuku-kuku cerahnya, tak ada definisi bagi susunan warnanya, ibarat bau di tubuhnya sendiri, tak terlukiskan dan sulit dibuatkan imitasinya.
Katanya bau tubuh seseorang ditentukan oleh gennya. Artinya bau tubuh diwariskan atau diturunkan sebagaimana penyakit yang sifatnya genetik atau keturunan. Bau tubuh Lady Agrippa sulit dilukiskan, unik seperti halnya aroma Greta Reiko dan Ayla, sedikit kurang menyerupai bau manusia umumnya. Mungkin karena itulah mereka berjodoh dengan Kreska Luno dan aroma surealismenya.
Setiap menjelang malam bulan sabit, aroma kafe menjadi berbeda. Pengunjung umumnya bisa mendatangi kafe dan memesan aroma kesayangan, namun cuma segelintir yang diizinkan memasuki museum di bawah tanah. Tanpa diketahui khalayak, Kreska Luno bertingkat tiga, namun tidak di permukaan tanah, karena dua tingkat bangunan lainnya di bawah lantai satu, merupakan rubanah bertingkat. Maka, ulasan pers selalu menyebut Kreska Luno sebagai bangunan berlantai satu, penyebabnya museum patah hati di bawah tanah hanya dimasuki orang-orang terpilih saja.
"Perfume atau parfum itu disukai orang-orang berjodoh saja. Aroma parfum yang memilih orangnya, dan bukan orang yang memilih parfum. Semua pencipta atau kreator punya ciri khasnya masing-masing, tetapi perfumer tidak bisa memberi ciri pada wewangian. Tak ada yang bisa mengira-ngira apakah parfum A dan parfum B dibuat oleh ahli parfum yang sama atau bukan. Maka dari itu, orang tidak bisa memilih peracik parfum yang disukainya. Semuanya terpulang pada parfum itu sendiri." Ayla memberi pernyataan di hadapan pers, dan sejumlah wartawan - ada lima orang dan semuanya pria dewasa - mencatat dengan muka terkesima.
Lagi-lagi persis sama seperti ajaran ayah Greta Reiko. Ada sesuatu yang misterius perihal bau. Setidaknya ada aspek yang hilang dari bebauan, hingga tak seorang pun bisa membuatnya ciri khusus sebagai wewangian imitasi. Namun, bau tubuh seseorang istimewa. Karena bau alamiah ini bisa punya ciri khas, seperti klaim seorang vlogger asal Korea Selatan yang mengaku bisa membedakan beragam etnis manusia cukup berdasarkan aroma khasnya.
"Dengan mata tertutup, aku bisa membedakan mana orang Barat dan mana Korea asli. Bahkan ras Tionghoa sedikit berlainan aromanya. Ayo, silakan uji aku." Si vlogger sesumbar dalam sebuah postingan video.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Museum Kehilangan
General FictionMuseum Kehilangan dulunya Museum Patah Hati yang menyedihkan. Greta Reiko sang pemilik sadar, bukan patah hati yang paling sengsara, tapi kehilangan mendalam, itulah kesudahan dari hidupmu. Setiap benda patah hati diwakili sebuah Pintu Kehilangan be...