Entah sejak kapan Chanyeol jadi tak mudah percaya pada orang lain selain dirinya sendiri. Selama yang ia tau, percaya pada orang lain sama seperti mempercayakan apa yang selama ini kita jaga pada orang lain. Dan Chanyeol membenci konsep seperti itu. Percaya pada orang lain sama seperti membuat sebuah keputusan. Ketika orang yang ia percayai nyatanya berkhianat, sama saja seperti ia telah membuat keputusan yang salah.
Tak ada satupun di dunia ini yang bisa ia percayai selain dirinya. Tidak dengan Ayah Ibunya, atau bahkan adiknya sekalipun. Selain tak mudah percaya, ia bukanlah tipikal manusia yang bermurah hati memberikan kesempatan kedua. Baginya setiap manusia yang hidup di dunia ini hanya memiliki 1 kesempatan. Apapun itu yang orang lain sebut sebagai kesempatan kedua hanyalah keberuntungan –yang sialnya- tak semua manusia punya keberuntungan itu. Pada dasarnya, Chanyeol mencoba menjadi manusia paling logis. Meski tanpa sadar, semua yang ia lakukan itu hanyalah bentuk pertahanan diri atas masa lalu yang pernah ia lewati. Semua itu terjadi karena sebuah kesalahan fatal yang pernah ia lakukan.
Bertahun-tahun yang lalu ia pernah menjadi orang yang mudah percaya, sekalipun pada orang yang baru ditemuinya. Ia bertemu dengan Jo Jung Hwa sebagai teman satu pleton dan teman satu asramanya. Dalam 1 kamar asrama dihuni oleh 4 kadet, disanalah awal mula perkenalan Chanyeol dan Jo Jung Hwa.
Disisi lain adalah seorang Kim Sae Ri, gadis dengan senyum secerah gemerlap bintang malam. Seorang anak pindahan dari kota sebelah yang dengan cepat mencuri hati Chanyeol sejak pertama mereka bertemu ditahun pertama sekolah menengah atas. Sae Ri adalah satu-satunya orang yang bisa memahami dan menghargai setiap keputusan Chanyeol. Sejak kecil, Chanyeol memang kesulitan untuk mengekspresikan emosinya. Sae Ri yang saat itu bergabung dengan klub teater sekolah mengajak Chanyeol untuk ikut bergabung dengannya. Meski awalnya ragu, namun ternyata Chanyeol menemukan kenyamanan yang tak ia dapat selama ini. Melalui akting di klub teater itu, Chanyeol sadar jika pelarian emosinya bisa disalurkan melalui akting. Ia bisa menangis, tertawa, sedih dan marah tanpa harus malu menjelaskan alasannya. Akhirnya Chanyeol mengerti apa yang ingin ia lakukan, ia ingin terus berakting dan ingin karyanya dinikmati oleh orang banyak. Bagi Chanyeol yang saat itu sedang beranjak dewasa, dukungan Sae Ri membuatnya jadi makin semangat untuk menggapai cita-citanya berkarir di dunia perfilman. Bisa dibilang, Sae Ri adalah orang pertama yang dapat mengerti isi hatinya.
Waktu terus berlalu hingga 3 tahun lamanya Chanyeol memendam rasa pada gadis riang bermata sipit itu sebelum mereka memutuskan untuk melanjutkan pilihan hidup masing-masing. Kerja keras Chanyeol mulai menampakkan hasil, ia mendapatkan peran pertamanya tepat sehari setelah hari kelulusan sekolah menengah atas mereka. Chanyeol masih ingat betul hari dimana ia mendapatkan pelukan pertamanya dari Sae Ri. Gadis manis berambut hitam legam tersebut memeluk Chanyeol dengan erat saking senangnya. Malam itu setelah pesta perpisahan dengan teman-teman sekelasnya, Chanyeol mengajak Sae Ri menuju sebuah bukit yang agak jauh dari pusat kota. Awalnya ia berniat untuk mengutarakan perasaan yang selama ini ia pendam. Namun sayang, nyatanya ia tak punya nyali sebesar itu. Akhirnya mereka hanya berdiri dipinggiran jalan sambil menatap gemerlap bintang yang terlihat lebih terang dari bukit itu. Melihat gemerlapnya bintang-bintang di langit, juga senyum manis di bibir tipis gadis itu membuat Chanyeol sadar jika cintanya pada Sae Ri sangatlah dalam. Ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu berdua dengan gadis itu, saling berbagi cerita dan hidup satu sama lain. Kenyataannya Chanyeol hanya mampu mewujudkan impian itu dalam ratusan lembar buku hariannya, ia menyebut Sae Ri sebagai Stella yang ia ambil dari kata Stellar atau bintang.
1 tahun berselang, tepat 4 bulan setelah ulangtahunnya yang ke 18 Chanyeol memutuskan untuk masuk wajib militer didukung oleh orangtuanya. Dihari keberangkatannya menuju barak, Chanyeol diantar oleh ayah, ibu dan juga adiknya. Tanpa ia duga sebelumnya, ternyata Sae Ri datang untuk ikut mengantarnya ke barak setelah lebih dari 1 tahun tidak pernah bertemu. Sejak itu hubungannya dengan Sae Ri mulai kembali seperti masa sekolah meskipun hanya bisa saling berhubungan 2 minggu sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
From A Man Who Truly Loves You
ФанфикDia dikenal sebagai seorang publik figur yang menutup rapat kehidupan pribadinya, sejalan dengan kepribadian Introvertnya. Ia tak akan pernah mengumbar kehidupan yang ia jalani, sekalipun bercerita pada orang tuanya mengenai penyakit Thalasemia yang...