5

4.8K 550 31
                                    

"Huammmm"

"Pagi Anlena"

Kepalaku mendongak dan melihat Papa tersenyum manis kearahku sedangkan aku memilih mengeratkan pelukanku di tubuh Papa "pagi Pa"

"Bangun, terus mandi ya, Papa mau siapin sarapan"

"Humm nanti aja lah Pa, masih ngantuk"

"Gak mimpi buruk kan?",tanya Papa sambil mengusap lembut pipiku

Aku menggeleng pelan "enggak"

Aku mah gak bakalan mimpi buruk kalau di kelonin sama Papa

Cklekk

"Pa...."

"Iya sayang, ada apa hum?", tanya Papa saat Mama memasuki kamarku

Pasti Mama mau ngebucin lagi sama Papa

Kulihat Mama dengan santainya mencium pipi Papa dan pipiku "bangun, udah pagi"

"Iya ini mau bangun tapi Anlena masih ngantuk",sahut Papa sambil melirikku

Mama kini menatapku dengan tatapan dingin "Anlen"

Aku langsung bangun dari tidurku "iya-iya ini bangun Ma"

Selalu aja gitu, kayaknya aku tuh gak boleh dimanja sama Papa dan Papa tuh kayaknya cuma boleh manjain Mama doang

Aku memilih masuk kedalam kamar mandi sebelum Mama cerewet lagi, kalian gak tau cerewetnya Mama tuh kayak apa, pokoknya cerewet pakai banget

Setelah mandi, aku memilih memakai dress batik pendek selutut, kaos kaki sebatas mata kaki dan memakai sepatu pantofel, disekolahku kalau hari sabtu memang memakai batik, katanya sih untuk mewariskan budaya bangsa

Kugerai rambut panjang ku dan ku lihat penampilan ku di depan kaca, aku memang selalu cantik setiap harinya

Ku ambil tasku dan aku berjalan keluar dari kamarku, aku berjalan menuruni tangga untuk menuju ke ruang makan

Kulihat Mama sedang memeluk Papa dari belakang saat Papa sedang sibuk di dapur

Apa Papa gak kesulitan gerak kalau Mama meluk Papa seintens itu? Lagian Mama kenapa bucen terus sih sama Papa

Kedua mataku sontak membulat sempurna saat Mama mengecup bibir Papa dengan singkat lalu tersenyum manis

Dasar bucen

"Ekhem"

Kepalaku menoleh kebelakang dan kulihat kak David senyum-senyum gak jelas sebelum ia duduk di depan meja makan

"Pa-gi",sapa Papa sedikit gugup sedangkan Mama terlihat sok sibuk

Papa meletakan 4 piring roti panggang isian telur plus 4 gelas susu putih

Aku melirik Mama duduk disamping Papa sambil memakan roti panggangku dengan lahap

"Ma..."

Mama menoleh kearahku "iya Anlena"

"Nanti Mama aja ya yang mengantarku ke sekolah"

Dahi Mama mengernyit heran "tumben gak sama Papa?"

Ya karena aku gak mau perempuan itu ketemu Papa, mendingan kan sama Mama, situasinya akan lebih aman dan kondusif

"Papa kan kantornya libur, lagian Mama gak bosen apa di rumah terus?"

Mama mengangguk "bener juga, Mama bosen kalau di rumah terus, ya udah sih mending Mama nganter kamu sekolah, biar Papa dan David yang belanja bulanan"

Aku tersenyum manis dan kulirik Papa yang terlihat tenang menyantap roti panggang nya sedangkan kak David mengernyitkan dahinya kearahku

Setelah sarapan pagi, Mama mengantarku ke sekolah dengan selamat walaupun gaya nyetir Mama menyeramkan sih

Blocked (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang