Tak
Aku melihat sebotol UC di atas meja dan kepalaku mendongak keatas, kulihat Dara mulai duduk di depanku
Kulihat sekeliling kantin yang lumayan ramai dan dahiku mengernyit ketika melihat banyak meja kantin yang kosong "meja kosong banyak, jangan duduk didepanku, merusak pemandangan"
Alis sebelah Dara terangkat "merusak pemandangan? Bukankah aku cantik?"
Aku hanya tersenyum miring lalu melanjutkan makan siangku yang tertunda
Cantik katanya? Cantik darimana? Dari palung Mariana?
"Kayaknya enak banget bekal makan siangmu, siapa yang masak? Mamamu?"
Kenapa Dara jadi sok ramah tamah denganku?
"Papa yang buat",sahutku lalu menyuap nasi goreng sekaligus kuning telor kedalam mulutku
Kedua mataku membulat sempurna saat Dara mengambil sendokku dan menyantap habis nasi goreng plus putih telor yang tersisa di kotak makanku sedangkan aku masih mengunyah makanan ku dengan susah payah
"Masakan Papa enak"
"Dasar gak tau sopan santun, putih telor itu kesukaan ku, aku sengaja nyisain putih telor untuk ku makan terakhir, jadi kenapa ka...."
Deg
Kedua mataku berkedip pelan saat Dara yang mengusap sudut bibirku menggunakan sapu tangan yang baru ia keluarkan dari kantong seragamnya "apa anak manja seperti mu itu selalu makan belepotan?"
Dara melipat sapu tangannya lalu memasukannya kedalam saku seragam nya lagi "tolong bilangin ke Papa untuk membuatkan ku bekal makan siang juga"
"Kamu pikir siapa bisa nyuruh-nyuruh aku?"
Dara mencondongkan tubuhnya ke arahku lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku dan wajahku sontak mundur, Dara tersenyum manis dan pandangan ku terfokus pada bibir merah ranumnya
"Aku kan putrinya"
"Putrinya? What the fuck, jangan mimpi"
"Aku bisa membebaskanmu dari kegiatan Pramuka",ucapnya pelan lalu dia duduk kembali seperti semula
Membebaskan ku dari kegiatan Pramuka?
"Caranya?"
"Rupanya kamu tertarik"
"Sialan"
Aku sontak membereskan alat makanku namun Dara menyentuh lembut pergelangan tanganku "aku bisa membuat kan mu surat keterangan sakit"
Aku melihat sekeliling ku yang sudah lumayan sepi dan Dara tersenyum tipis
"Caranya?",tanyaku pelan
"Anemia, aku akan buatkan surat untukmu kalau kamu punya anemia parah dan anemiamu akan kambuh jika kamu kelelahan"
"Apa cara itu akan berhasil?"
Dara mengangguk mantap "tentu, walaupun kamu akan tetap ikut Pramuka"
"Sama aja tolol, bedanya apa? Percuma aku ngomong sama orang sinting"
"Setidaknya kamu gak harus ikut kegiatannya kan? Kamu hanya tinggal datang, duduk sambil ngelihat temen-temen mu pramuka sampai kegiatan Pramuka selesai"
Tapi lumayan juga ya, gak harus panas-panasan
Aku langsung menjabat tangan Dara yang lembut "okey deal, kamu tepati dulu ucapanmu maka aku akan membawakanmu bekal dari Papa, pastikan setiap hari Jumat aku selalu bersantai saat ekskul Pramuka, maka aku akan membawakanmu bekal buatan Papa untuk hari sabtu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blocked (Completed)
RomansApakah kita bisa di takdirkan bersama jika keadaan tidak mendukung kita? GXG *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, KARAKTER, CAST (HANYA FIKSI/IMAJINASI) DAN YANG LAINNYA CERITA INI DI BUAT BERDASARKAN IMAJINASI SEMATA # 1...