"Mau kemana kamu?"
Aku menoleh kebelakang dan kulihat Dara sedang berpangku tangan saat menatapku dengan tajam
"Pulang, emangnya kenapa?"
"Kamu kan masih ada bimbel biat olimpiade fisika kan?"
"Aku udah bilang kok pak Irlan kalau aku gak mau ikut olimpiade"
Dara berjalan menghampiri ku dan berhenti tepat di depanku "kamu ini tolol apa gimana sih? Bisa-bisanya kamu nolak ikut olimpiade fisika, kamu nolak pasti karena ada aku kan?"
Itu sih alasan ke dua, kalau alasan ke satu mah karena aku gak mau pusing belajar aja. Jujur aja sih, Mama emang idolaku tapi aku mau menikmati masa muda aja, belajar sih belajar tapi aku gak mau berambisi banget kayak Mama, takutnya nanti aku malah mati muda karena stress dan kelelahan, mentalku dan mental Mama kan beda banget. Lagian Mama dan Papa gak nuntut apa-apa ke aku, mereka cuma bilang kalau aku harus menjadi orang baik, udah itu aja
"Gak, aku gak boleh ikut olimpiade sama Papa",bohongku
Dara mengernyitkan dahinya heran "gak boleh sama Papa?"
Aku mengangguk mantap "yaps, Papa bilang aku gak boleh rajin belajar seperti Mama dan aku juga gak boleh menjadi pekerja keras seperti Papa. Papa bilang cukup mereka saja yang melakukannya, dan tugasku hanya untuk menikmati hidup"
Sebelah alis Dara terangkat "seriusan?"
"Iya lah, ngapain aku bohongin kamu? Gak ada gunanya dan gak penting. Dah ah aku mau balik, bye anak gak berguna"
"Tunggu"
Aku sontak menepis tangan Dara saat ia dengan santainya memegang pergelangan tanganku "eitss jangan pegang-pegang ya"
"Dihh ....jadi mantan aja sombong amat, kamu lupa kalau bibirmu udah jadi bekasku?"
Nih anak kurang ajar, lisannya gak di jaga. Gimana kalau ada yang denger? Kan langsung bisa jadi gosip, dan aku gak mau nama baikku tercoreng gara-gara ini anak
Aku sontak melihat sekeliling ku yang sepi dan kembali menatap Dara "kamu kayaknya bangga banget ya udah nyicipin bibirku? Lagian nih ya....aku juga gak merasa kalau bibirku pernah di cicipin sama kamu, jadi ya jangan sombong dan jangan ngaku-ngaku pernah nyium aku, kalau mau ngehalu ya ngehalu aja ciuman sama iblis, jangan ngehalu ciuman sama aku"
"Kamu...."
"Apa hah?",tanyaku ketus
Aku berjalan ke arah Dara dan Dara mundur beberapa langkah "aku apa? Kamu kau bilang apa? Mau mencuci otakku lagi? Gak bakalan mempan Dara, lebih baik kamu mencari cara lain yang lebih kreatif "
Ku rapikan dasi osis Dara yang sudah rapi lalu ke tepuk-tepuk pundak kiri Dara sambil tersenyum miring "aku akan pakai cara kotor kalau kamu masih memakai cara kotor, jangan lupakan tentang kekuasaan Mama ku dan jangan kamu pikir aku sebaik atau sepolos yang kamu kira"
Kuremas pelan pudak kirinya dengan kuat sebelum aku berjalan pergi meninggalkannya
Dia pikir aku masih mudah di tipu? No...aku tidak akan tertipu oleh wajah bunglonnya lagi
******
"NYALAIN PAAA",teriak kak David yang sudah bersiap memegang sapu lidi sedangkan aku sudah siap memegang selang air
Kak David mulai menggoyangkan pinggulnya saat musik dangdut mulai terdengar setelah Papa menyalakan speaker yang sudah di siapkan di dekat kebun
"Infonee masseh",ucap kak David sambil mendekatkan ujung kayu sapu ke bibirnya seperti sedang memegang mikrofon
KAMU SEDANG MEMBACA
Blocked (Completed)
RomanceApakah kita bisa di takdirkan bersama jika keadaan tidak mendukung kita? GXG *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, KARAKTER, CAST (HANYA FIKSI/IMAJINASI) DAN YANG LAINNYA CERITA INI DI BUAT BERDASARKAN IMAJINASI SEMATA # 1...